Saturday, August 31, 2019

Opini : Kalimantan Timur Ibukota Baru Indonesia


Opini : Kalimantan Timur Ibukota Baru Indonesia
Kalimantan Timur Ibukota Baru Indonesia

            Hai sahabat semua kembali lagi di tulisan opiniku. Akhir – akhir ini lagi viral terkait pengumuman Presiden untuk memindahkan Ibukota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Lebih tepatnya di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Komentar pro dan kontra berseliweran di linimasa sosial media. Tapi memang aku akui Presiden Joko Widodo selangkah lebih maju dalam pemindahan IKN dibandingkan dengan Presiden lainnya.

            Aku sendiri sudah pernah menulis opini terkait pemindahan IKN di blog ini juga 2 tahun yang lalu. Dan akhirnya setelah kajian panjang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akhirnya lokasi IKN sudah ditentukan dan proses pemindahannya secara resmi mulai berjalan semenjak surat Presiden terkait pemindahan IKN dibacakan di sidang paripurna DPR RI Senin, 26 Agustus kemarin. Jadi setelah ini proses pembahasan RUU tentang IKN baru akan dimulai. Selain itu juga akan dilakukan revisi UU tentang DKI Jakarta dan UU tentang pembentukan Provinsi Kalimantan Timur.
            Dari beberapa diskusi yang kulakukan dengan orang tuaku terkait pemindahan IKN sebelumnya beliau memang sudah yakin Kalimantan Timur akan terpilih. Yang dijadikan rujukan adalah pernyataan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bapak Bambang PS Brojonegoro yang mengatakan “aspek kesiapan infrastruktur juga dikaji sebagai salah satu pertimbangan pemindahan IKN”. Melihat pernyataan itu pasti sudah gampang ditebak kalau Kaltim akan terpilih. Karena harus diakui infrastruktur paling memadai di Kalimantan ya ada di Kaltim.
            Beberapa infrastruktur yang cukup menunjang yaitu adanya 2 bandara besar Bandara Aji Sultan Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan dan Bandara APT Pranoto di Samarinda. Lalu ada jalan tol Balikpapan – Samarinda yang sekarang sudah hampir rampung, ada pembangunan Jembatan Pulau Balang menyebrangi teluk Balikpapan yang sekarang sedang berlangsung pembangunannya, ada rencana jembatan tol Balikpapan – PPU yang juga menyebrangi teluk Balikpapan yang rencananya akan dibangun tahun depan, lalu juga ada sistem kelistrikan Mahakam yang menopang kebutuhan setrum kawasan tersebut dan tersedia jaringan gas yang menghubungkan Bontang hingga Balikpapan.
            Dibanding jika harus dibangun di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah atau di Kabupaten Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan jelas Kalimantan Timur sudah unggul dari sisi infrastruktur. Jelas pasti akan makan biaya besar jika dibangun di luar Kalimantan Timur karena semuanya jelas harus bangun baru dari awal. Walaupun aku sendiri secara pribadi lebih sepakat jika IKN dibangun di Kalteng tapi tidak apalah jika Kaltim yang terpilih yang penting kan tetap di Kalimantan hehehehe.
            Biaya pembangunan IKN ini akan mencapai Rp. 466 Triliun. Dengan dana APBN yang akan digunakan sebanyak Rp. 93,5 Triliun sisanya akan dipenuhi dengan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha), BUMN dan skema tukar guling aset pemerintah di Jakarta. Memang mahal tapi demi membangun kota baru yang modern dan ramah lingkungan biaya itu jelas sepadan. Sampai saat ini tidak ada kota yang memang dibangun dengan rancangan sejak awal di Indonesia. Hampir semua kota di Indonesia sudah berdiri pemukiman baru akhirnya dibangun sehingga penataan kota menjadi sulit.
            Banyak juga pernyataan bahwa IKN ini akan menghabisi hutan di Kaltim. Aku sih sepakat hal ini kalau IKN nya dibangun di Kabupaten Kutai Barat atau Mahakan Ulu yang memang hutannya masih rapat dan masuk kawasan Taman Nasional. Sedangkan di Semboja dan Sepaku disana hutan yang jarang, banyak konsesi perusahaan mulai dari tambang dan kehutanan termasuk banyak kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI). Kawasan perlindungan yaitu Taman Hutan Raya Bukit Soeharto pun ada di pinggiran kawasan. Apalagi dengan konsep forest city berarti hutan disekitar akan ditanami kembali agar hijau. Karena kalau dilihat sekilas memang kawasan rencana IKN ini agak gersang kecuali titik Tahura Bukit Soeharto. Itu pun Tahura Bukit Soeharto sudah banyak dirambah petani dan penambangan liar sehingga nantinya perlu ditertibkan.
            Selain itu aku tertarik dengan pernyataan Menko Kemaritiman Bapak Luhut Binsar Panjaitan yang menyatakan bahwa “pemindahan ibukota ke Kaltim juga untuk menertibkan dosa masa lalu” karena memang di Kutai Kartanegara dan Samarinda kawasan terdekat IKN sebelum ada moratorium lahan pertambangan ada kegiatan gila – gilaan untuk membuka tambang batu bara terutama yang ilegal.
            Aku sebagai warga Kalimantan Utara yang dulunya bagian dari Kalimantan Timur sangat bangga dengan keputusan ini. Pemindahan IKN dapat menjadi langkah awal pemerataan pembangunan di Pulau Kalimantan pada khususnya serta kawasan Indonesia Tengah dan Timur pada umumnya. Pastinya infrastruktur penghubung antara IKN dan provinsi di Pulau Kalimantan akan dibangun sehingga akan membawa dampak bagi masyarakat Kalimantan terutama Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Kalimantan Timur.
            Sebenarnya tidak cuma Indonesia yang sedang memindahkan Ibukota bahkan Filipina sudah memulai pembangunan ibukota barunya di Clark City. Bahkan Clark City ini akan mulai digunakan untuk kegiatan ASEAN GAMES tahun ini lalu kantor – kantor kementerian akan mulai pindah bertahap mulai tahun depan. Aku sih yakin komitmen pemerintahan saat ini untuk memindahkan Ibukota sangat tinggi dan akan terealisasi. Dan juga pemerintah juga tetap berkomitmen menata Jakarta dengan biaya Rp. 571 Triliun. Semoga segala rencana pembangunan ini dapat berjalan lancar dan membawa dampak bagi kemajuan Bangsa Indonesia.
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot