Kepengurusan Periode 2016 - 2018
Koperasi Mahasiswa Giri Widya Karta adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UPN “Veteran” Jawa Timur. Berdiri sejak dekade 80an membuat UKM Koperasi Mahasiswa Giri Widya Karta menjadi salah satu UKM tertua di UPN Jawa Timur. Dengan sejarah yang begitu panjang jelas Koperasi Mahasiswa Giri Widya Karta atau bisa kita singkat Kopma GWK telah mengalami pasang surut dalam sejarahnya. Namun dalam tulisan ini saya akan lebih fokus pada periode kepengurusan 2016 – 2018 saat saya masih aktif sebagai ketua umum di Kopma GWK.
Gambaran umum Kopma GWK sebelum kepengurusan 2016 – 2018 bisa
disebut sebagai UKM yang hidup segan mati pun tak mampu. Intervensi dari senior
– senior tua, usaha yang tidak berkembang, kegiatan internal yang tidak jelas,
ketidakmampuan menyesuaikan diri saat perubahan status kampus dari swasta
menjadi negeri dan yang paling penting kaderisasi yang tidak jelas menjadi
masalah yang dihadapi pada saat itu. Sehingga saat pengurus 2016 – 2018 mendapat
amanah mengelola organisasi ini fokus utama yang dilakukan adalah dengan
menyelesaikan satu – persatu masalah yang ada di Kopma GWK.
Sebelum melangkah untuk mengatasi masalah – masalah yang
ada, pengurus pada periode saat itu memandang bahwa mengatasi intervensi dari
senior adalah langkah paling awal yang
HARUS dilakukan. Dengan mengatasi hal tersebut maka stabilitas organisasi akan
terjaga dan masalah – masalah lainnya akan mampu diselesaikan juga. Sebelum
membahas intervensi dari senior – senior ini perlu kita ketahui terlebih dahulu
bisnis Kopma GWK pada saat itu. Pada waktu itu Kopma GWK hanya memiliki bisnis
penyewaan lahan kampus sebagai kantin dengan harga sewa jauh dari harga
pasaran. Sekelompok senior memiliki usaha yang menyewa lahan tersebut sehingga
dalam perjalanannya mereka melakukan intervensi terhadap segala kebijakan
internal Kopma GWK karena memiliki kepentingan di dalamnya. Akhirnya langkah
yang ditempuh pengurus untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melibatkan
pihak lembaga UPN “Veteran” Jawa Timur sehingga setelah melalui proses yang
panjang intervensi ini dapat berhenti.
Setelah mengatasi intervensi senior tersebut langkah
berikutnya yang diambil pengurus pada saat itu adalah dengan membenahi sistem
kaderisasi di Kopma GWK. Karena dengan membenahi sistem kaderisasi dapat
menjadi langkah untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan tentunya
berintegritas untuk melanjutkan estafet kepengurusan Kopma GWK. Maka dilakukan
studi banding dan komunikasi ke Kopma lainnya di Surabaya yang sudah memiliki
sistem kaderisasi mumpuni. Melalui langkah itu Kopma GWK terhubung lagi dengan
jaringan Kopma se- Indonesia mulai tingkat kota Surabaya, Jawa Timur hingga
Nasional. Sistem kaderisasi yang saat ini ada di Kopma GWK setiap periode
mengalami penyempurnaan seperti yang kita kenal kini. SOP dalam organisasi pun
saat ini sudah berjalan dengan baik sehingga organisasi dapat terus berkembang
hingga saat ini.
Perubahan status UPN “Veteran” Jawa Timur dari swasta
menjadi negeri juga menjadi salah satu pemecut transformasi Kopma GWK menjadi
lebih baik. Sebelumnya saat menjadi kampus swasta usaha sewa lahan kantin
menjadi satu – satunya usaha yang dimiliki. Namun setelah UPN “Veteran” Jawa
Timur menjadi kampus negeri penyewaan lahan tidak bisa lagi dilakukan seenaknya
karena ada aturan – aturan terkait pemanfaatan aset dan barang milik negara
yang harus ditaati. Bahkan pada periode 2016 – 2018 Kopma GWK sempat menjadi
objek temuan Badan Pemeriksa Keuangan akibat usaha sewa lahan kantinnya tidak
sesuai aturan yang berlaku. Akibatnya Kopma GWK harus membayar kepada negara
sesuai hasil audit temuan tersebut.
Masalah tersebut membuat kepengurusan 2016 – 2018 tergerak
untuk membuka usaha baru yang tentunya tidak melanggar aturan yang berlaku
terkait status negeri UPN “Veteran” Jawa Timur. Melalui diskusi matang dan berkonsultasi
dengan lembaga UPN “Veteran” Jawa Timur maka lahirlah usaha KCC (Kopma Copy
Center), Kopmart dan PU (Perdagangan Umum).
Seiring dengan pergantian pengurus hingga saat ini tentu ada perubahan
dan penyempurnaan tergantung situasi dan kondisi. Namun keberlanjutan usaha
Kopma GWK hingga saat ini tentulah menjadi prestasi besar yang harus terus
dipertahankan dan dilanjutkan. Yang jelas dalam pengembangan usaha harus
memperhatikan peluang serta kondisi organisasi, karena setiap kepengurusan
pasti memiliki kondisi dan situasinya masing – masing.
Segala perjuangan tersebut terbayarkan saat pada tahun
2017 Kopma GWK mendapatkan penghargaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Surabaya sebagai salah satu koperasi dan satu – satunya Kopma di Surabaya
berpredikat UNGGULAN yang diterima saat peringatan Hari Koperasi tahun itu.
Selain itu sebelum pandemi Covid 19 Kopma GWK juga menjadi salah satu Kopma
yang dikenal dijejaring koperasi mahasiswa di Indonesia dengan aktif di
perhimpunan Kopma mulai tingkat kota, provinsi hingga nasional.
Kepengurusan periode 2016 – 2018 pada saat itu berikhtiar
untuk mengatasi masalah – masalah yang ada dan membangun pondasi organisasi
yang kokoh untuk periode – periode selanjutnya. Banyak yang masih dipertahankan
hingga kini, serta juga ada yang perlu disempurnakan kembali. Namun yang jelas
setelah melalui beberapa periode kepengurusan dan melewati pademi Covid 19
organisasi Kopma GWK ini masih bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.
Maka tentu ini menjadi prestasi terbesar bagi semua orang yang ingin membangun
dan mengembangkan organisasi ini menjadi lebih baik lagi. TETAP SEMANGAT
0 comments:
Silahkan Bacot