Wednesday, May 17, 2023

Catatan (15) : DINAMIKA KOPERASI MAHASISWA “GWK” 2016 – 2018 : “Usaha Membangun Pondasi Organisasi”


Kepengurusan Periode 2016 - 2018

            Koperasi Mahasiswa Giri Widya Karta adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UPN “Veteran” Jawa Timur. Berdiri sejak dekade 80an membuat UKM Koperasi Mahasiswa Giri Widya Karta menjadi salah satu UKM tertua di UPN Jawa Timur. Dengan sejarah yang begitu panjang jelas Koperasi Mahasiswa Giri Widya Karta atau bisa kita singkat Kopma GWK telah mengalami pasang surut dalam sejarahnya. Namun dalam tulisan ini saya akan lebih fokus pada periode kepengurusan 2016 – 2018 saat saya masih aktif sebagai ketua umum di Kopma GWK.

            Gambaran umum Kopma GWK sebelum kepengurusan 2016 – 2018 bisa disebut sebagai UKM yang hidup segan mati pun tak mampu. Intervensi dari senior – senior tua, usaha yang tidak berkembang, kegiatan internal yang tidak jelas, ketidakmampuan menyesuaikan diri saat perubahan status kampus dari swasta menjadi negeri dan yang paling penting kaderisasi yang tidak jelas menjadi masalah yang dihadapi pada saat itu. Sehingga saat pengurus 2016 – 2018 mendapat amanah mengelola organisasi ini fokus utama yang dilakukan adalah dengan menyelesaikan satu – persatu masalah yang ada di Kopma GWK.

            Sebelum melangkah untuk mengatasi masalah – masalah yang ada, pengurus pada periode saat itu memandang bahwa mengatasi intervensi dari senior adalah langkah paling awal  yang HARUS dilakukan. Dengan mengatasi hal tersebut maka stabilitas organisasi akan terjaga dan masalah – masalah lainnya akan mampu diselesaikan juga. Sebelum membahas intervensi dari senior – senior ini perlu kita ketahui terlebih dahulu bisnis Kopma GWK pada saat itu. Pada waktu itu Kopma GWK hanya memiliki bisnis penyewaan lahan kampus sebagai kantin dengan harga sewa jauh dari harga pasaran. Sekelompok senior memiliki usaha yang menyewa lahan tersebut sehingga dalam perjalanannya mereka melakukan intervensi terhadap segala kebijakan internal Kopma GWK karena memiliki kepentingan di dalamnya. Akhirnya langkah yang ditempuh pengurus untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melibatkan pihak lembaga UPN “Veteran” Jawa Timur sehingga setelah melalui proses yang panjang intervensi ini dapat berhenti.

            Setelah mengatasi intervensi senior tersebut langkah berikutnya yang diambil pengurus pada saat itu adalah dengan membenahi sistem kaderisasi di Kopma GWK. Karena dengan membenahi sistem kaderisasi dapat menjadi langkah untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan tentunya berintegritas untuk melanjutkan estafet kepengurusan Kopma GWK. Maka dilakukan studi banding dan komunikasi ke Kopma lainnya di Surabaya yang sudah memiliki sistem kaderisasi mumpuni. Melalui langkah itu Kopma GWK terhubung lagi dengan jaringan Kopma se- Indonesia mulai tingkat kota Surabaya, Jawa Timur hingga Nasional. Sistem kaderisasi yang saat ini ada di Kopma GWK setiap periode mengalami penyempurnaan seperti yang kita kenal kini. SOP dalam organisasi pun saat ini sudah berjalan dengan baik sehingga organisasi dapat terus berkembang hingga saat ini.

            Perubahan status UPN “Veteran” Jawa Timur dari swasta menjadi negeri juga menjadi salah satu pemecut transformasi Kopma GWK menjadi lebih baik. Sebelumnya saat menjadi kampus swasta usaha sewa lahan kantin menjadi satu – satunya usaha yang dimiliki. Namun setelah UPN “Veteran” Jawa Timur menjadi kampus negeri penyewaan lahan tidak bisa lagi dilakukan seenaknya karena ada aturan – aturan terkait pemanfaatan aset dan barang milik negara yang harus ditaati. Bahkan pada periode 2016 – 2018 Kopma GWK sempat menjadi objek temuan Badan Pemeriksa Keuangan akibat usaha sewa lahan kantinnya tidak sesuai aturan yang berlaku. Akibatnya Kopma GWK harus membayar kepada negara sesuai hasil audit temuan tersebut.

            Masalah tersebut membuat kepengurusan 2016 – 2018 tergerak untuk membuka usaha baru yang tentunya tidak melanggar aturan yang berlaku terkait status negeri UPN “Veteran” Jawa Timur. Melalui diskusi matang dan berkonsultasi dengan lembaga UPN “Veteran” Jawa Timur maka lahirlah usaha KCC (Kopma Copy Center), Kopmart dan PU (Perdagangan Umum).  Seiring dengan pergantian pengurus hingga saat ini tentu ada perubahan dan penyempurnaan tergantung situasi dan kondisi. Namun keberlanjutan usaha Kopma GWK hingga saat ini tentulah menjadi prestasi besar yang harus terus dipertahankan dan dilanjutkan. Yang jelas dalam pengembangan usaha harus memperhatikan peluang serta kondisi organisasi, karena setiap kepengurusan pasti memiliki kondisi dan situasinya masing – masing.

            Segala perjuangan tersebut terbayarkan saat pada tahun 2017 Kopma GWK mendapatkan penghargaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya sebagai salah satu koperasi dan satu – satunya Kopma di Surabaya berpredikat UNGGULAN yang diterima saat peringatan Hari Koperasi tahun itu. Selain itu sebelum pandemi Covid 19 Kopma GWK juga menjadi salah satu Kopma yang dikenal dijejaring koperasi mahasiswa di Indonesia dengan aktif di perhimpunan Kopma mulai tingkat kota, provinsi hingga nasional.

            Kepengurusan periode 2016 – 2018 pada saat itu berikhtiar untuk mengatasi masalah – masalah yang ada dan membangun pondasi organisasi yang kokoh untuk periode – periode selanjutnya. Banyak yang masih dipertahankan hingga kini, serta juga ada yang perlu disempurnakan kembali. Namun yang jelas setelah melalui beberapa periode kepengurusan dan melewati pademi Covid 19 organisasi Kopma GWK ini masih bertahan dan terus berkembang hingga saat ini. Maka tentu ini menjadi prestasi terbesar bagi semua orang yang ingin membangun dan mengembangkan organisasi ini menjadi lebih baik lagi. TETAP SEMANGAT

            

Latest
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot