Wednesday, January 18, 2023

Catatan (1) : Pertanyaan Akan Masa Depan

           Beberapa waktu yang lalu seorang sahabat datang ke rumah untuk silaturahmi. Selain silaturahmi kami juga sempat jalan – jalan menikmati suasana pedesaan di rumahku. Sebenarnya aku dan dia bukan orang yang dekat sekali selama ini. Aku mengenalnya sebagai junior di kampus dan organisasi. Namun ada beberapa hal yang akhirnya membuatku kembali menyadari bahwa jangan sekalipun menilai seseorang dari tampangnya saja.

            Dia adalah anak yang ceria dan cukup humoris menurutku namun dulu kurasa dia agak slengean anaknya. Namun perbincangan malam di teras rumahku mengubah pandanganku tentang dia. Aku jujur saja awalnya tak menyangka anak seperti dirinya ternyata punya pertanyaan mendalam seperti itu tentang masa depannya. Sebagai seniornya dia menanyaiku sebuah pertanyaan dan juga curhatan tentang masa depan. Intinya terkait kebingungannya setelah ini dia ingin kemana dan mau melakukan apa. Aku cukup terkejut mendapat pertanyaan itu karena sebenarnya jauh sebelumnya aku juga punya pertanyaan yang sejenis. Walaupun saat ini Alhamdulillah aku sudah mendapat titik terang dari pertanyaanku tapi aku sangat bersimpati dengan dia dan memahami apa yang dia maksudkan.

            Dia tertekan dengan doktrin tidak tertulis dalam organisasi kami yang menggariskan seakan – akan anggota organisasi ini harus menjadi salah satu profesi. Sedangkan dia merasa tidak punya bakat untuk itu. Dia sudah bertanya ke sahabat lainnya yang dia dekat namun tak ada jawaban lugas tentang pertanyaannya. Pembicaraan kami panjang sekali malam itu, lebih kepada aku mendengarkan ceritanya. Lebih tepatnya aku menempatkan diriku sebagai pendengar yang baik. Karena terkadang seseorang hanya membutuhkan tempat untuk mencurahkan pikiran dan perasaannya.

            Walaupun aku lebih tua dan dia menganggap aku seniornya namun aku tidak mampu memberikan jawaban dari pertanyaannya itu. Aku tidak berani memberi jawaban atas pertanyaannya itu seperti orang – orang lain yang sudah dia tanyai. Menurutku pertanyaan itu hanya mampu dijawab oleh dirimu sendiri setelah berkontemplasi dan merenung dengan tenang. Aku hanya bisa menyarankan buku yang sudah kubaca yang akhirnya menjawab pertanyaanku yang sama sepertu dia itu dan membuka wawasan serta pikiranku bahwa impian yang spesifik itu penting. Buku yang kutemukan disaat aku sedang bingung sekali akan masa depan ditengah bisikan sana sini yang mengarahkan sesuai mau mereka. Aku berharap semoga buku tersebut cocok dan bisa menjawab pertanyaan mendasar dalam dirinya. Walaupun hanya bisa memberikan saran seperti itu aku sangat terhormat bisa dipercaya mendengarkan cerita hidupnya. Aku tidak tahu mungkin dari sekian menit yang kami luangkan untuk saling  berbagi cerita itu ternyata bisa membuka jalan hidup kami berdua.

            Doaku untuknya dan diriku sendiri semoga kami bisa menemukan jalan yang terbaik dalan perjalanan hidup ini.

             

Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot