Thursday, January 19, 2023

Catatan (2) Pengalamanku Dengan Orang Dalam

         Akhir tahun kemarin saat sedang bersantai di rumah tiba – tiba handphone ku berdering siang itu. Ternyata Paklek ku yang menghubungi. Beliau adalah adik Bapakku yang saat ini bertugas di salah satu instansi negara, kebetulan saat ini beliau berdinas di daerah Bengalon, Kutai Timur. Paklek ku ini sangat dengan dengan almarhum Bapakku begitupun denganku sejak kecil hinggal dewasa ini. Namun sudah lama sekali aku tidak berkomunikasi dengan beliau karena jujur aku sungkan menghubungi karena paham beliau sibuk sekali dengan posisinya di sana.

            Telpon siang itu bukan hanya sekedar melepas kangen keponakan dan Pakleknya, namun beliau juga tiba – tiba menyuruhku mengirimkan Curriculum Vitae (CV). Katanya ada salah satu perusahaan tambang batu bara yang membuka wilayah kerja baru disana dan kebetulan karena jabatan Paklek ku di Bengalon yang strategis beliau ditawari untuk menitipkan orang untuk di perusahaan itu. Yah begitulah kekuatan orang dalam hahaha dan beliau merekomendasikan ku untuk masuk ke perusahaan itu. Berhubung belum memiliki pekerjaan tetap aku cukup tertarik dengan tawaran itu, walaupun nantinya harus bekerja di Bengalon aku tidak masalah karena kalau bekerja di perusahaan tambang gajinya kan lumayan pikirku. Aku punya pemikiran seperti itu karena banyak temanku yang saat ini bekerja di perusahaan tambang dan pendapatan mereka sangat lumayan untuk level karyawan baru.

            Namun kebodohanku saat itu adalah lupa menanyakan posisi apa yang ditawarkan padaku dan langsung mengiyakan serta mengirimkan CV saja. Pikirku pasti akan menjadi staf di lapangan atau kantor saja karena aku berkaca dengan pengalaman dan isi CV ku selain itu Paklek ku menginformasikan bahwa seleksi kerja nanti sebenarnya hanya formalitas dan aku sudah pasti masuk hahaha. Di penghujung tahun perusahaan itu menghubungiku untuk mengikuti wawancara kerja. Aku cukup gugup untuk mengikuti wawancara kerja karena pengalamanku sebelumnya selalu gagal di tahap itu. Apalagi perusahaan ini cukup bonafit berkaca dari info teman – temanku yang sudah bekerja di sektor pertambangan.

            Untuk mempersiapkan wawancara kerja aku menghubungi beberapa teman yang sudah pengalaman untuk berbagi tips menghadapi wawancara kerja. Setidaknya wawancara kali ini aku harus lebih siap dan baik lagi walaupun katanya sudah pasti lolos hahaha. Tibalah hari wawancara aku cukup pede untuk mengikutinya dan yakin bisa melaluinya dengan baik. Pada wawancara kerja itu aku baru tahu bahwa aku akan dimasukkan ke bagian admin plant yang berkaitan dengan produksi. Di wawancara itu aku dites sesuatu yang tidak kubayangkan dan siapkan sama sekali. Aku dites untuk melakukan operasi menggunakan excell beserta rumus – rumusnya haha. Aku yang baru tahu posisi apa yang akan kumasuki dan tesnya tentu saja kaget apalagi aku bukan orang yang expert di operasi rumus excell. Lama sekali aku mengerjakan operasi itu hingga pewawancara mungkin merasa aku tidak cocok dengan posisi itu dan disarankan untuk ikut wawancara selanjutnya esok hari.

            Keesokan harinya aku wawancara sekali lagi yang kukira untuk persiapan posisi admin plant lagi. Tentu saja aku sudah sedikit belajar agar tidak kagok seperti kemarin. Namun ternyata di wawancara kedua aku dipindahkan ke bagian lain lagi yaitu admin general affair. Kali ini terkait kebutuhan rutin karyawan dan kantor dari terbit matahari hingga tidur lagi. Ternyata tesnya sama saja yaitu terkait operasi rumus excell namun 2X lipat lebih sulit dari sebelumnya. Apalagi aku mempersiapkan diri berkaca dari tes sebelumnya sehingga tidak mengira bakalan serumit itu. Lagi aku kesulitan mengerjakan tesnya, namun karena memandang posisi Paklek ku maka aku diberi kesempatan untuk tes ketiga kalinya dalam beberapa hari kemudian. Untuk tes selanjutnya aku belajar serius terkait excell dengan teman dan sahabat – sahabat yang punya kemampuan. Alhamdulillah dites yang ketiga aku bisa melaluinya dengan baik.

            Beberapa hari setelah tes itu aku dihubungi kembali dan dinyatakan lolos untuk bekerja di perusahaan tersebut. Namun ternyata aku tidak bekerja di perusahaan tempatku tes kemarin. Aku ternyata dimasukkan ke salah satu sub kontraktornya tanpa info yang jelas terlebih dahulu. Okelah tak masalah pikirku yang penting bisa bekerja disana walaupun hanya di sub kontraktor karena kan kurang lebih sama. Namun saat kontrak kerja diberikan baru aku merasa ada hal yang timpang disana. Gaji yang kudapat sesuai dengan UMK Kutai Timur sekitar tiga juta lebih ini tidak masalah bagiku, namun yang janggal aku tidak mendapat tunjangan lain terutama shift dan lembur. Padahal jam kerjanya sama dengan karyawan yang lain, yang kudapatkan hanya BPJS dan THR saja. Info dari teman – temanku yang sudah masuk di perusahaan tambang justru mereka mendapat pendapatan lebih dari tunjangan lemburnya itu. Selain itu aku juga tidak mendapat fasilitas mess sehingga harus tinggal di luar wilayah kerja. Padahal aku dari Surabaya dan jelas tidak memiliki  alat transportasi disana untuk wara - wiri.

            Akhirnya setelah mendiskusikan dengan Ibu dan Paklek ku kuputuskan untuk tidak meneruskan menandatangani kontrak kerja karena menurut Paklek ku kontrak itu kurang menguntungkan. Biaya hidup di Bengalon cukup tinggi dan menurut Paklek ku dengan pendapatan seperti itu tanpa hidup di mess jelas akan sulit bagiku nantinya. Walaupun gagal bekerja di perusahaan tambang aku menganggap bahwa itu belum rejeki milikku. Berarti aku harus usaha lebih keras lagi supaya diberi jalan dan kemudahan menuju jalan rejekiku oleh Tuhan. Namun dari pengalaman ini aku juga menyadari bahwa masih banyak skill yang harus kulatih dan kembangkan lagi. Serta apa yang aku bisa saat ini perlu dilatih dan ditingkatkan lagi.

            Selain itu aku menyadari bahwa pekerjaan ini tidak sesuai dengan mimpi dan target yang sudah kubangun selama ini. Tuhan mungkin menggagalkanku di jalan ini karena mengarahkan diriku menuju jalur mimpiku yang sudah kuusahakan selama ini. Tinggal bagaimana kita berusaha lebih giat lagi dalam ikhtiar dan tawakal untuk meraihnya. Yang jelas seperti yang selalu Ibuku sampaikan bahwa jangan putus asa dan selalu berusaha. Yakinlah bahwa Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik bagi kita semua.

            Semoga di tahun baru ini mimpi dan target kita semua bisa kita raih bersama. AMIN

Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot