Baru – baru ini Ajay Banga mantan CEO Mastercard dicalonkan oleh Presiden AS Joe Biden untuk menjadi Presiden Bank Dunia. Sebelumnya ada Neal Mohan yang menjadi CEO baru Youtube. Lalu ditahun lalu ada Rishi Sunak yang terpilih menjadi Perdana Menteri baru Inggris. Kesamaan dari mereka semua adalah sama – sama keturunan India. Selain mereka ada banyak figur keturunan India lain yang menduduki posisi penting di perusahaan besar seperti Microsoft, Google, Twitter dan sebagainya. Di dalam negeri ada keluarga Punjabi yang menguasai dunia perfilman dan Sri Prakash Lohia pemilik Indorama. Atau di negara tetangga ada maskapai Air Asia yang juga dimiliki oleh warga keturunan India.
Sedangkan jika kita bermain Tiktok atau Instagram maka
sudah pasti ada yang pernah melihat video street
food India yang mungkin bagi kita jorok sekali dan jauh dari kata bersih. Buang
hajat di tempat umum bahkan seakan sudah menjadi budaya disana. Sampai - sampai
di tahun 2019 Perdana Menteri India mendeklarasikan perang melawan BAB
sembarangan. Lalu jika melihat video suasana di India sana sudah pasti kita
melihat kondisi kota yang tertutup asap pekat polusi di siang hari. Memang
India belum bisa lepas dari cap sebagai negara kotor dengan permukiman kumuh,
pencemaran dan ketimpangan sosial yang ekstrem. Sehingga jika melihat India
serasa melihat dua dunia yang berbeda.
Banyak media besar internasional sering mengangkat tema
dua dunia India ini mulai dari BBC, CNBC maupun media dalam negeri macam Tirto.
Salah satu penyebabnya adalah adanya sistem kasta atau stratifikasi sosial
disana. Sistem kasta menutup jalan bagi seseorang untuk lebih maju dari
generasi sebelumnya. Bagi mereka yang berkasta rendah tentu sulit untuk lepas
dari jeratan tersebut. Sebut saja kasta Dalit yang sering mendapat diskriminasi
baik dibidang ekonomi maupun sosial sehingga membuat sulit untuk menjadi lebih
maju dan berkembang. Namun dalam beberapa dekade sistem kasta sudah tidak begitu
relevan di kota besar. Pemerintah India juga memiliki aturan anti diskriminasi
kasta, walaupun pada kenyataannya masih banyak juga orang sana yang melihat
kasta dibandingkan kompetensi dan kemampuan. Sama seperti orang di negera antah
berantah yang suka melihat seseorang dari fisiknya bukan dari kemampuannya
hehehe. Aturan anti diskriminasi tersebut tetap memiliki dampak positif bagi
masyarakat kasta rendah India. Jika sebelumnya banyak bidang pekerjaan yang
diisi orang berkasta tinggi, saat ini orang berkasta rendah juga dapat mengisinya.
Bahkan sudah ada orang dari kasta Dalit ini yang menjadi Presiden India yaitu
KR Narayan dan Ram Nath Kovind.
Terlepas dari pengaruh kasta bagi status seseorang hal
menarik lain yang dapat kita soroti adalah kesuksesan para imigran India di
luar negeri. Keberadaan imigran India biasanya dibawa oleh Inggris saat masa
kolonialisme silam. Atau ada juga inisiatif untuk pergi sendiri dari negaranya
karena tekanan sosial di dalam negerinya. Imigran India ini memiliki etos kerja
yang tinggi saat bersekolah dan bekerja ditambah dengan kemampuan bahasa
inggris serta keterbukaannya membuat mereka menjadi andalan di negeri orang.
Maka tak heran kalau banyak orang India bersekolah di universitas ternama atau
bekerja di perusahaan – perusahaan top global dan menjadi pemimpin di dunia
ini.
Apakah diaspora Indonesia bisa menjadi seperti diaspora
India ? Tentu saja bisa namun jika untuk menyamai pencapaian diaspora India
saat ini rasanya seperti masih jauh ya hehehehe
0 comments:
Silahkan Bacot