MAKALAH KESEHATAN DAN PENGETAHUAN SEKS
Disusun oleh:
Hutama
Muhammad Anhar
Kelas XI IPS
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hikmah dan karunia-Nya
lah akhirnya makalah tentang Kesehatan dan Pendidikan Seks ini akhirnya dapat
rampung dan dikumpulkan kepada Bapak Surtiyo Utomo S,Pd M,Or sebagai tugas
remedial Ujian Akhir Semester 2 Tahun ajaran 2013/2014
Seperti kita semua
ketahui pengetahuan tentang seks pada zaman sekarang amat sangat penting bagi
remaja – remaja di Indonesia. Hal ini diperlukan agar remaja – remaja di
Indonesia dapat mengindari seks bebas dan mengetahui bahaya dari seks bebas
tersebut.
Makalah ini membahas
tentang kesehatan seks, bahaya penyakit – penyakit yang diakibatkan seks bebas
dan pentingnya pengetahuan seks bagi remaja. Akhir kata kami penulis berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi remaja – remaja di Indonesia terutama di
SMAN 10 Samarinda
Samarinda, 11 Juni 2014
Penulis
Hutama M Anhar
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Seks
bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
adanya ikatan perkawinan.Perilaku seks bebas yang terjadi pada remaja dapat
disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak yang disebabkan
karena kesibukan masing-masing sehingga anak tidak memperoleh pengetahuan
tentang seks bebas dari orang tua dan oleh sebab itulah kadang kala anak
terjerumus pada pergaulan yang salah.
Perilaku
seks bebas juga dapat terjadi jika remaja kurang mempunyai pemikiran yang
matang untuk berbuat sesuatu di tambah lagi karena dorongan dari teman sebaya.
Kadang teman mempunyai pengaruh yang buruk dan memaksa mencoba sesuatu yang
baru sehingga mereka mencoba melakukan hubungan seks dengan lawan jenis tanpa
memikirkan akibat yang akan terjadi.
B. MASALAH
Masalah-masalah
yang di hadapi antara lain adalah: Pertama perubahan jasmani yang begitu cepat
mengakibatkan kegoncangan bagi remaja, karena pertumbuhan menyebabkan remaja
itu mulai menyukai lawan jenis. Kedua, masalah hubungan dengan orang banyak,
banyak orang tua yang mengekang anak-anaknya untuk berbuat dan melakukan
sesuatu sehingga dalam hal ini remaja mengalami konflik dengan orang tua.
Kenakalan
remaja disebabkan oleh 2 faktor pertama, faktor intern yang berasal dari diri
pribadi dan atas kemauan remaja sendiri untuk berbuat sesuatu yang mereka
inginkan dan tanpa paksaan dari orang lain.Kedua, faktor ekstern yang bisa
timbul karena pengaruh lingkungan dan pergaulan yang salah. Contoh
bentuk-bentuk kenakalan remaja antara lain adalah seks bebas, penyalahgunaan
narkotik, pelacuran dan tawuran
.
C. TUJUAN
Tujuan
pendidikan seks di ajarkan di SMA yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan
proses kematangan emosional yang
berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2. Mengurangi ketakutan dan
kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual
3. Membentuk sikap dan memberikan
pengertian terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi
4. Memberikan pengertian bahwa
hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan
kehidupan keluarga.
5. Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk
memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan
perilaku seksual.
6.Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar
individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu
kesehatan fisik dan mentalnya.
7. Untuk mengurangi prostitusi,
ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang
berlebihan.
8 .Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan
aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya
sebagai istri atau suami, orangtua, anggota masyarakat.
D.
MANFAAT
Manfaat
pendidikan seks ini adalah:
1. Mendapat
pandangan positif tentang pendidikan seks.
2. Mengetahui akibat dan bahaya tentang pergaulan bebas atau seks bebas.
3. Dapat mengetahui tindakan yang menyimpang dan dapat menghidarinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendidikan Seks
Pendidikan Seks terdiri dari dua segi:
Pertama,
pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat
reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan
kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
Kedua,
pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal seks,
perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan
hak-hak manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan hubungan
seks. Menurut World Health Organisation (Organisasi Kesehatan Dunia),
Pendidikan Seks seharusnya tidak terbatas sampai pengetahuan biologis, tetapi
berperan untuk melindungi kesehatan dan keamanan masyarakat lewat pendidikan.
Pendidikan
seks yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia sehingga akan
merupakan pendidikan akhlak dan moral juga. Oleh karena itu Pendidikan
Seks sering didampingi ajaran agama, iman dan norma-norma yang ditentukan
masyarakat. Materi yang masuk kurikulum atau diajar di sekolah tentu saja
dipengaruhi oleh norma-norma masyarakat, dan mencerminkan apa yang masyarakat
inginkan untuk mengajar anak-anaknya. Kebanyakan penduduk Indonesia beragama
Islam, lalu Kristen, Katolik, dan Hindu-Buda dan norma-norma yang sesuai dengan
agama tersebut memang berada di sistem sekolah, di ajaran maupun
sikap-sikapnya.
Saat
ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya salah paham yang diambil dari media massa dan teman
sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku
berbahaya untuk kesehatannya. Dengan 87.5% remaja perkotaan SMP dan 66.0%
remaja perkotaan SMA.
Ternyata di satu pihak, ruang sekolah merupakan satu segi masyarakat yang mampu
bertindak memberikan Pendidikan Seks kepada kaum remaja Indonesia dan ruang
sekolah merupakan suatu lingkungan yang memperkenalkan kaum remaja kepada
masalah dan ‘bahayanya’ seks, dengan begitu ruang sekolah mampu melindungi kaum
remaja dari resiko ini dengan informasi. Fakta-fakta ini memperkuatkan
kebutuhan remaja untuk menerima Pendidikan Seks yang mengajar informasi yang
benar tentang seks.
B. Bahaya Seks Bebas
Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh pengaruh teknologi yang semakin modern dan bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan. Bahaya-bahaya seks bebas dikalangan remaja antara lain adalah:
1. Beberapa penyakit yang siap
mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya..
2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda memutuskan untuk melakukan perbuatan dosa baru yaitu melakukan aborsi atau pun melakukan bunuh diri.
3. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan
menghadapi masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks
bebas ini.
5. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang
akan anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda.
Seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan
mental atau gila.
C.
Menghindari Seks Bebas
Anak
yang kurang diperhatikan orang tua maka tidak menutup kemungkinan si anak akan
mencari kesenangan di luar rumah sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan di
tambah lagi dengan adanya pengaruh dari teman sebaya yang biasa melakukan seks
bebas maka tidak menutup kemungkinan anak mengikuti gaya hidup teman tersebut
jika tidak mau disebut gak gaul. Ada beberapa solusi untuk menghindari seks
bebas, di antaranya:
Pertama,
membuat regulasi yang dapat melindungi anak-anak remaja dari tontonan yang
tidak mendidik. Perlu dibuat aturan perfilman yang memihak kepada pembinaan
moral bangsa. Oleh karena itu Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi
(RUU APP) harus disahkan.
Kedua,
orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku anak, harus
menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarganya. Kondisi rumah
tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya anak betah dan kerasan di rumah.
Ketiga,
kembali kepada orang tua harus mengembangkan komunikasi dengan anak yang bersifat
suportif. Komunikasi ini ditandai empat kualitas; openness, empathy,
supportiveness, positivenes.
Keempat,
orang tua harus menunjukkan penghargaan secara terbuka dan hindari kritik. Jika
terpaksa, kritik itu harus disampaikan tanpa mempermalukan anak dan harus
ditunjang dengan argumentasi ataupun pendapat yang masuk akal dan tidak
menyakiti anak..
Kelima,
orang tua haruslah melatih anak-anak untuk mengekspresikan dirinya. Orangtua
harus membiasakan diri bernegosiasi dengan anak-anaknya tentang perilaku dari
kedua belah pihak.
Keenam,
ketahuilah bahwa walaupun saran-saran di sini berkenaan dengan pengembangan
harga diri, semuanya mempunyai kaitan erat dengan pengembangan intelektual.
Proses belajar biasa efektif dalam lingkungan yang mengembangkan harga diri.
Intinya, hanya apabila harga diri anak-anak dihargai, potensi intelektual dan
kemandirian mereka dapat dikembangkan. Keteladanan orangtua juga merupakan
faktor penting dalam menyelamatkan moral anak. Orangtua yang gagal memberikan
teladan yang baik kepada anaknya, umumnya akan menjumpai anaknya dalam
kemerosotan moral dalam berperilaku.
Seks
bebas yang terjadi di kalangan remaja sudah sangat meresahkan kita semua.
Prilaku seks bebas itu dapat dicegah melalui keluarga,sehendaknya orang tua lebih
memperhatikan anak-anaknya apalagi anak yang baru beranjak dewasa dan memberi
pengertian pada anak tentang apa itu seks dan akibatnya jika seks itu
dilakukan. Seks bebas itu juga dapat dicegah melalui keinginan diri sendiri,
remaja harus lebih memikirkan akibat sebelum berbuat paling tidak remaja lebih
meningkatkan lagi iman dan lebih meningkatkan keimanan pada tuhan. Pemerintah
juga sangat berperan dalam usaha penanggulangan seks bebas dikalangan remaja
seperti mengadakan penyuluhan di sekolah dan membuat UU khusus bagi anak-anak
yang melakukan pelanggaran akan berpikir lagi sebelum berbuat pelanggaran dan
akhirnya mengurungkan niatnya.
D. Faktor Penyebab Seks Bebas
Kenakalan remaja belakangan ini
sering kita lihat di kota-kota sangat memprihatinkan sekali, semuanya ini bukan
hanya disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri tetapi ada lagi faktor lain
yang mendasarinya. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang
melakukan sex bebas yaitu:
- Orangtua,
Kurangnya bimbingan dan pengawasan orang tua sudah pasti akan membuat anak menjadi liar, orang tua yang terlalu percaya kepada anak tanpa mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh anak-anaknya merupakan tindakan yang salah yang berakibat fatal bagi si anak sendiri. Bahkan bukan tidak mungkin sebenarnya orang tua sendiri yang menjerumuskan anaknya, sebagai contoh misalnya, orang tua merasa malu kalau anaknya yang sudah SMA ataupun sudah remaja belum punya pacar, pasti akan ditanya, akhirnya si anak cari pacar, awalnya mungkin biasa saja, ke tokok buku, atau sesekali ke cafe. Lalu pelan-pelan naik pangkat pegang tangan, lalu naik pangkat lagi, dan meningkat ke lainnya. Orang tua yang terlalu otoriter juga tidak baik bagi perkembangan psikologi anak, ketika ia mendapatkan sekali kebebasan ia lupa segalanya. - Lingkungan/teman
Sekuat apapun kita mempertahankan diri kalau lingkungan dan orang-orang terdekat kita tidak mendukung kita, bukan tidak mungkin kita yang akhirnya terikut dengan mereka. Contohnya seorang pecandu narkoba awalnya cuma ikut-ikutan dengan teman-temannya dan sekedar iseng, begitu juga dengan sex bebas. - Uang
Di zaman sekarang ini uang adalah segala-galanya, tolok ukur seseorang ada pada uang, kehormatan, harga diri semua diukur dengan uang. Makanya orang-orang yang kebutuhannya tidak terpenuhi mencari penghasilan tambahan dengan cara seperti itu, dengan iming-iming uang semua menjadi tidak berarti. Apa yang harampun dihalalkan. - Iman
Seseorang yang tidak punya iman dihatinya sudah pasti dia tidak tahan dengan godaan duniawi yang memang berat, sekecil apapun godaan itu apalagi godaan berat. - Ketagihan
Sex sama seperti orang makan, kebutuhan mutlak setiap orang. Tetapi kalau dia tidak dikelola dengan benar akibatnya bisa gawat. Sekali saja mencoba pasti akan mau lagi, dan mau lagi, sama seperti kecanduan.
Berbagai
perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya untuk melakukan hubungan
seksual secara wajar antara lain dikenal sebagai :
1.Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap
alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk pemenuhan kenikmatan
yang seringkali menimbulkan goncangan pribadi dan emosi.
2.Berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti sentuhan,
pegangan tangan sampai pada ciuman dan sentuhan-sentuhan seks yang pada
dasarnya adalah keinginan untuk menikmati dan memuaskan dorongan seksual.
3.Berbagai kegiatan yang mengarah pada pemuasan dorongan seksual yang pada
dasarnya menunjukan tidak berhasilnya seseorang dalam mengendalikannya atau
kegagalan untuk mengalihkan dorongan tersebut ke kegiatan lain yang sebenarnya
masih dapat dikerjakan.
\
BAB III
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa
remaja adalah masa peralihan dimana seseorang berpindah dari kanak-kanak
menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah, rohaniah, dan
sosial terjadi dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai oleh
bernacam-macam problema yang timbul karena tidak dipersiapakannya jiwa remaja
untuk menghadapi perubahan tersebut ditambah lagi dengan tidak dimengertinya
orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri pertumbuhan remaja itu sendiri dan
oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan bila problema itu tidak
terselesaikan maka akan muncul kenakalan remaja. Oleh sebab itu sangat
dibutuhkan perhatian orang tua dan masyarakat dalam menghadapi problema remaja
agar tidak menjurus pada kenakalan remaja. Pemerintah seharusnya lebih
memperhatikan remaja yaitu dengan memberi kemudahan bagi remaja dalam
pendidikan seperti memudahkan administrasi keuangan sekolah bagi anak yang
tidak mampu sehingga keuangan sekolah akan sedikit terbantu dan remaja tidak
terjerumus pada kejahatan.
B.SARAN
Fokusnya
utama Pendidikan Seks adalah pendidikan dan pengetahuan daripada seks.
Pendidikan Seks mampu menyelamatkan kaum remaja dari keadaan yang tidak
sehat atau berbahaya untuk kesehatannya. Seharusnya Pendidikan Seks tidak
dianggap tabu dan tidak ditutu- tutupi lagi, namun harus sudah diajarkan kepada
anak agar tidak terjadi seks bebas pada anak..
Sebagai
suatu cabang, masyarakat yang mampu sebagian besar penduduk kaum muda, ruang
sekolah seharusnya mengambil peran utama untuk memberi Pendidikan Seks ini.
Sebaiknya pemerintah bertindak mengembangkan program Pendidikan Seks dengan
bahan-bahan resmi untuk disediakan setiap sekolah. Lebih banyak dana seharusnya
diberikan dibidang Pendidikan, untuk menyakinkan setiap siswa mengalami
kesempatan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan. Program Pendidikan Seks
seharusnya mencapai keseimbangan antara pengetahuan lengkap dan norma-norma
kebudayaan dan agama Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Shahin,R.2009.Aneka Tips.Web. http://www.astaga.com
Keujereun.2006.Mengatasi Masalah Perilaku Seks Bebas.Web. http://www.acehforumcomunitty.com.AcehFo®um
Andriezens.2008.Upaya Penanggulan Perilaku Seks dikalangan Remaja.Web.
http://www.mahk0ta’s.com
0 comments:
Silahkan Bacot