Saturday, August 24, 2019

Opini : Pentingnya Infrastruktur


Opini : Pentingnya Infrastruktur
Pentingnya Infrastruktur

            Hai sahabat semua kembali lagi nih ditulisan opini aku. Aku ingin mengangkat tema infrastruktur karena secara pribadi telah merasakan secara langsung dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut. Mungkin kita semua masih ingat di momen pemilu kemarin banyak politisi yang menyerang kebijakan pemerintah untuk lebih fokus pada pembangunan infrastruktur. Bahkan ada yang menyebut bahwa warga tidak makan semen dan tidak makan jalan tol. Heran aja ya kok bisa muncul pernyataan seperti itu dari para politikus yang kebanyakan juga anggota dewan. Padahal pengalamanku nih melihat reses anggota dewan kebanyakan hal yang dijanjikan adalah pembangunan infrastruktur utamanya infrastruktur dasar. Artinya apa ??? Yaitu infrastruktur masih sangat dibutuhkan masyarakat dan negara kita tercinta ini masih sangat kekurangan infrastruktur yang memadai.

            Kebetulan di tulisan ini aku mau bercerita pengalaman di daerahku Kabupaten Nunukan yang menunjukkan bahwa terbangunnya infrastruktur dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Nah sekarang ini aku lagi mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di salah satu perusahaan di Pulau Sebatik. Tahu kan Pulau Sebatik ??? Pulau yang wilayahnya dibagi dua antara Indonesia dan Malaysia. Sekarang aku melihat bahwa pembangunan infrastruktur itu membawa dampak nyata bagi masyarakat. Aku ingat dulu zaman SMP ketika mengikuti perjalanan menuju ke Sei Nyamuk melalui jalur darat dari Desa Binalawan. Betapa susahnya perjalanan tersebut karena  jalan darat dari Binalawan menuju ke Sei Nyamuk masih setengah beraspal dan lebih banyak lagi yang belum diaspal. Waktu yang diperlukan juga cukup lama karena kondisi jalan yang kurang baik itu. Namun sekarang di Sebatik terdapat jalan lingkar yang dibangun keroyokan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Hasilnya sekarang perjalanan menuju Sei Nyamuk lebih mudah dan cepat bahkan dari tempatku magang sekarang di Desa Bambangan. Menurut beberapa karyawan di perusahaan tempatku magang jalannya sudah bagus dan perjalanan bisa lebih cepat. Artinya dengan adanya infrastruktur yang memadai maka akan memudahkan masyarakat juga.
            Selain itu transportasi antar pulau dari Nunukan menuju ke Sebatik juga mulai membaik. Masih mengingat saat aku SMP dulu jika akan ke Sebatik kita naik dompeng yaitu kapal kayu dari Pelabuhan Sedadap di Nunukan menuju ke Binalawan. Dompeng digunakan untuk memuat barang dan juga orang selain itu juga digunakan memuat kendaraan bermotor roda dua yang ingin menyebrang antar pulau. Untuk kendaraan bermotor roda empat jika ingin menyebrang dari Nunukan menuju Sebatik harus menumpang kapal LCT yang jadwalnya juga tidak pasti. Namun sekarang semenjak dibangun pelabuhan penyebrangan kapal ferry dari Nunukan menuju Sebatik maka mempermudah transportasi antar pulau. Walaupun jadwal penyebrangan tidak setiap hari tetapi dengan adanya pelabuhan ini mampu membantu arus trasportasi utamanya kendaraan roda empat antara Nunukan dan Sebatik. Bahkan saat liburan panjang penyebrangan ferry ini penuh dengan kendaraan yang ingin menyebrang antar pulau utamanya masyarakat Nunukan yang ingin berwisata ke pantai di Sebatik. Selain itu truk pengangkut tandan buah segar kelapa sawit, rumput laut dan bahan kebutuhan masyarakat sekarang juga bisa menyebrang antar pulau dari Nunukan menuju Sebatik dan sebaliknya. Tidak hanya menuju ke Sebatik pelabuhan penyebrangan ferry ini juga menghubungkan Nunukan dengan Pulau Tarakan. Maka dengan adanya pelabuhan ini meningkatkan konektivitas antar wilayah disini.
            Ada pula proyek pembangunan jalan lingkar Pulau Nunukan atau biasa disebut oleh warga sekitar jalan pantai. Saat pertama kali jalan ini dibangun banyak yang memprotes pembangunannya dengan alasan pemborosan. Jalan ini memang dibangun di tepi pantai dengan rencana untuk mengelilingi Nunukan. Saat ini beberapa bagian ruas jalan sudah dibeton dan diaspal menghubungkan Pelabuhan Tunon Taka dengan daerah Mambunut. Walaupun belum rampung 100% tapi dengan melalui jalan pantai ini waktu tempuh menuju Pelabuhan menjadi lebih cepat. Selain itu karena pemandangan yang bagus ditepi laut sekarang banyak pedagang kaki lima, restoran dan cafe yang buka di daerah tersebut sehingga menciptakan kawasan ekonomi baru dan wisata bagi warga Nunukan. Bahkan infrastruktur yang belum selesai 100% pun telah membawa dampak positif bagi masyarakat.
            Konektifitas jelas adalah hal yang paling dibutuhkan oleh suatu daerah maka pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektifitas dengan wilayah lain mutlak diperlukan. Pengembangan pelabuhan dan bandara di Nunukan dilakukan untuk melayani masyarakat dan meningkatkan ekonomi di daerah Nunukan. Pelabuhan Tunon Taka telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mendukung ekonomi Pulau Nunukan. Mulai dari penambahan dermaga untuk sandar kapal dan juga pengembangan terminal penumpang yang modern. Untuk fasilitas dermaga sudah bisa dinikmati bahkan sekarang Pelabuhan Tunon Taka tidak hanya melayani kapal penumpang dan kapal barang saja namun kapal kontainer juga sudah bisa berlabuh disini. Selain itu pengembangan terminal penumpang yang modern selain untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas juga sebagai gerbang negara karena Pelabuhan Tunon Taka juga melayani pelayaran menuju Tawau di Malaysia. Sayangnya untuk terminal penumpang hingga saat ini belum difungsikan padahal sudah rampung dibangun. Selain itu juga ada Pelabuhan PLBL Liem Hie Djung yang dibangun khusus untuk speedboat penumpang. Melalui pelabuhan itu kita dapat terhubung ke Tarakan, Tanjung Selor dan beberapa kecamatan di daratan Kalimantan.
            Bandara Nunukan juga telah dibangun dan dikembangkan sehingga bisa meningkatkan konektifitas dan melayani masyarakat lebih baik lagi. Aku ingat dulu Bandara Nunukan belum memiliki terminal penumpang yang representatif bahkan lebih mirip rumah kecil daripada terminal penumpang. Selain itu infrastruktur pendukungnya sangat kurang sehingga orang bisa masuk ke bandara untuk berolahraga bahkan untuk latihan gerak jalan. Tapi sekarang terminal penumpangnya sudah dibangun sehingga lebih representatif dan mampu menampung dan memberikan pelayanan yang baik bagi penumpang. Infrastruktur pendukung juga sudah dilengkapi sehingga bandara dapat steril dari masyarakat umum dan mampu mendukung keselamatan penerbangan. Selain itu landasan pacu juga telah diperpanjang oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sehingga mampu melayani pesawat ATR – 72 dan pesawat militer yang rutin hilir mudik di daerah perbatasan ini. Saat ini Bandara Nunukan melayani penerbangan reguler penumpang menuju Tarakan dan penerbangan subsidi perintis menuju wilayah Krayan di pedalaman Kalimantan.
            Selain untuk menunjang konektifitas juga diperlukan infrastruktur dasar untuk melayani masyarakat. Aku ingat dulu untuk air bersih PDAM di Nunukan hanya melayani wilayah perkotaan Nunukan di Kecamatan Nunukan. Sedangkan aku yang tinggal di Kecamatan Nunukan Selatan tidak terlayani air bersih dan harus mengandalkan air hujan atau air tanah ataupun beli air bersih. Namun sekarang sudah terbangun fasilitas air bersih hingga ke wilayah Nunukan Selatan sehingga masyarakat terlayani air bersih. Lalu dibeberapa wilayah di Sebatik, Sebuku, Lumbis dan Sembakung juga ada yang sudah terlayani PDAM walaupun belum keseluruhan. Listrik juga menjadi kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat dewasa ini. Dulu Nunukan menderita krisis listrik kronis dan banyak juga wilayah di daratan Kalimantan yang tidak terhubung listrik. Semenjak dibangunnya PLTMG Sebaung listrik di Pulau Nunukan dan Sebatik sudah mulai baik walaupun masih ada juga pemadaman listrik beberapa kali tapi tidak semengerikan dan separah dulu. Saat ini juga sedang dibangun PLTMG Sei Lancang untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan listrik. Selain itu wilayah lain seperti Lumbis, Sebuku, Sembakung, Seimanggaris dan beberapa wilayah Krayan juga sudah teraliri listrik sekarang. Walaupun beberapa masih ada yang belum menikmati listrik 24 jam tapi ini sudah lebih baik daripada dulu yang tidak ada sama sekali.
            Selain itu infrastruktur pelayanan umum juga sudah banyak terbangun sekarang di Nunukan. RSUD Sei Fatimah memiliki bangunan yang representatif dibandingkan bangunan lama RSUD. Selain itu puskesmas juga dibangun lebih baik seperti Puskesmas Nunukan, Nunukan Selatan, Puskesmas Pembantu Binusan dan di kecamatan lainnya. Lalu juga ada RSU Pratama yang dibangun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara di Sebatik, Sebuku dan Krayan. Dulu juga banyak sekolah di Kabupaten Nunukan bangunannya masih dari kayu termasuk SD ku, namun sekarang semuanya sudah dibangun permanen dengan beton bahkan sekarang di Nunukan sudah terbangun Politeknik untuk pendidikan tinggi.
            Jadi intinya infrastruktur sangatlah kita butuhkan tidak hanya untuk menunjang ekonomi dan konektifitas antar wilayah tapi juga untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dan wujud kehadiran negara bagi rakyatnya. Negara kita masih sangat kekurangan infrastruktur dan masih banyak saudara kita yang belum menikmatinya juga. Sehingga pembangunan infrastruktur disegala bidang masih sangat diperlukan sembari kita juga membangun SDM UNGGUL DEMI INDONESIA MAJU. DIRGAHAYU INDONESIA
           
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot