Opini : Pentingnya Infrastruktur
Pentingnya
Infrastruktur
Hai sahabat semua kembali lagi nih ditulisan opini aku.
Aku ingin mengangkat tema infrastruktur karena secara pribadi telah merasakan
secara langsung dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut. Mungkin kita
semua masih ingat di momen pemilu kemarin banyak politisi yang menyerang
kebijakan pemerintah untuk lebih fokus pada pembangunan infrastruktur. Bahkan
ada yang menyebut bahwa warga tidak makan semen dan tidak makan jalan tol.
Heran aja ya kok bisa muncul pernyataan seperti itu dari para politikus yang
kebanyakan juga anggota dewan. Padahal pengalamanku nih melihat reses anggota
dewan kebanyakan hal yang dijanjikan adalah pembangunan infrastruktur utamanya
infrastruktur dasar. Artinya apa ??? Yaitu infrastruktur masih sangat
dibutuhkan masyarakat dan negara kita tercinta ini masih sangat kekurangan
infrastruktur yang memadai.
Kebetulan di tulisan ini aku mau bercerita pengalaman di
daerahku Kabupaten Nunukan yang menunjukkan bahwa terbangunnya infrastruktur
dapat membawa dampak positif bagi masyarakat. Nah sekarang ini aku lagi
mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di salah satu perusahaan di
Pulau Sebatik. Tahu kan Pulau Sebatik ??? Pulau yang wilayahnya dibagi dua
antara Indonesia dan Malaysia. Sekarang aku melihat bahwa pembangunan
infrastruktur itu membawa dampak nyata bagi masyarakat. Aku ingat dulu zaman
SMP ketika mengikuti perjalanan menuju ke Sei Nyamuk melalui jalur darat dari
Desa Binalawan. Betapa susahnya perjalanan tersebut karena jalan darat dari Binalawan menuju ke Sei
Nyamuk masih setengah beraspal dan lebih banyak lagi yang belum diaspal. Waktu
yang diperlukan juga cukup lama karena kondisi jalan yang kurang baik itu.
Namun sekarang di Sebatik terdapat jalan lingkar yang dibangun keroyokan oleh
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Hasilnya sekarang perjalanan menuju
Sei Nyamuk lebih mudah dan cepat bahkan dari tempatku magang sekarang di Desa
Bambangan. Menurut beberapa karyawan di perusahaan tempatku magang jalannya
sudah bagus dan perjalanan bisa lebih cepat. Artinya dengan adanya
infrastruktur yang memadai maka akan memudahkan masyarakat juga.
Selain itu transportasi antar pulau dari Nunukan menuju
ke Sebatik juga mulai membaik. Masih mengingat saat aku SMP dulu jika akan ke
Sebatik kita naik dompeng yaitu kapal kayu dari Pelabuhan Sedadap di Nunukan
menuju ke Binalawan. Dompeng digunakan untuk memuat barang dan juga orang
selain itu juga digunakan memuat kendaraan bermotor roda dua yang ingin
menyebrang antar pulau. Untuk kendaraan bermotor roda empat jika ingin
menyebrang dari Nunukan menuju Sebatik harus menumpang kapal LCT yang jadwalnya
juga tidak pasti. Namun sekarang semenjak dibangun pelabuhan penyebrangan kapal
ferry dari Nunukan menuju Sebatik maka mempermudah transportasi antar pulau.
Walaupun jadwal penyebrangan tidak setiap hari tetapi dengan adanya pelabuhan
ini mampu membantu arus trasportasi utamanya kendaraan roda empat antara
Nunukan dan Sebatik. Bahkan saat liburan panjang penyebrangan ferry ini penuh
dengan kendaraan yang ingin menyebrang antar pulau utamanya masyarakat Nunukan
yang ingin berwisata ke pantai di Sebatik. Selain itu truk pengangkut tandan
buah segar kelapa sawit, rumput laut dan bahan kebutuhan masyarakat sekarang
juga bisa menyebrang antar pulau dari Nunukan menuju Sebatik dan sebaliknya.
Tidak hanya menuju ke Sebatik pelabuhan penyebrangan ferry ini juga
menghubungkan Nunukan dengan Pulau Tarakan. Maka dengan adanya pelabuhan ini
meningkatkan konektivitas antar wilayah disini.
Ada pula proyek pembangunan jalan lingkar Pulau Nunukan
atau biasa disebut oleh warga sekitar jalan pantai. Saat pertama kali jalan ini
dibangun banyak yang memprotes pembangunannya dengan alasan pemborosan. Jalan
ini memang dibangun di tepi pantai dengan rencana untuk mengelilingi Nunukan.
Saat ini beberapa bagian ruas jalan sudah dibeton dan diaspal menghubungkan
Pelabuhan Tunon Taka dengan daerah Mambunut. Walaupun belum rampung 100% tapi
dengan melalui jalan pantai ini waktu tempuh menuju Pelabuhan menjadi lebih
cepat. Selain itu karena pemandangan yang bagus ditepi laut sekarang banyak
pedagang kaki lima, restoran dan cafe yang buka di daerah tersebut sehingga
menciptakan kawasan ekonomi baru dan wisata bagi warga Nunukan. Bahkan infrastruktur
yang belum selesai 100% pun telah membawa dampak positif bagi masyarakat.
Konektifitas jelas adalah hal yang paling dibutuhkan oleh
suatu daerah maka pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektifitas dengan
wilayah lain mutlak diperlukan. Pengembangan pelabuhan dan bandara di Nunukan
dilakukan untuk melayani masyarakat dan meningkatkan ekonomi di daerah Nunukan.
Pelabuhan Tunon Taka telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu
mendukung ekonomi Pulau Nunukan. Mulai dari penambahan dermaga untuk sandar
kapal dan juga pengembangan terminal penumpang yang modern. Untuk fasilitas
dermaga sudah bisa dinikmati bahkan sekarang Pelabuhan Tunon Taka tidak hanya
melayani kapal penumpang dan kapal barang saja namun kapal kontainer juga sudah
bisa berlabuh disini. Selain itu pengembangan terminal penumpang yang modern
selain untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas juga sebagai gerbang negara
karena Pelabuhan Tunon Taka juga melayani pelayaran menuju Tawau di Malaysia.
Sayangnya untuk terminal penumpang hingga saat ini belum difungsikan padahal
sudah rampung dibangun. Selain itu juga ada Pelabuhan PLBL Liem Hie Djung yang
dibangun khusus untuk speedboat penumpang. Melalui pelabuhan itu kita dapat
terhubung ke Tarakan, Tanjung Selor dan beberapa kecamatan di daratan
Kalimantan.
Bandara Nunukan juga telah dibangun dan dikembangkan
sehingga bisa meningkatkan konektifitas dan melayani masyarakat lebih baik
lagi. Aku ingat dulu Bandara Nunukan belum memiliki terminal penumpang yang
representatif bahkan lebih mirip rumah kecil daripada terminal penumpang.
Selain itu infrastruktur pendukungnya sangat kurang sehingga orang bisa masuk
ke bandara untuk berolahraga bahkan untuk latihan gerak jalan. Tapi sekarang
terminal penumpangnya sudah dibangun sehingga lebih representatif dan mampu
menampung dan memberikan pelayanan yang baik bagi penumpang. Infrastruktur
pendukung juga sudah dilengkapi sehingga bandara dapat steril dari masyarakat
umum dan mampu mendukung keselamatan penerbangan. Selain itu landasan pacu juga
telah diperpanjang oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara sehingga mampu
melayani pesawat ATR – 72 dan pesawat militer yang rutin hilir mudik di daerah
perbatasan ini. Saat ini Bandara Nunukan melayani penerbangan reguler penumpang
menuju Tarakan dan penerbangan subsidi perintis menuju wilayah Krayan di
pedalaman Kalimantan.
Selain untuk menunjang konektifitas juga diperlukan
infrastruktur dasar untuk melayani masyarakat. Aku ingat dulu untuk air bersih
PDAM di Nunukan hanya melayani wilayah perkotaan Nunukan di Kecamatan Nunukan.
Sedangkan aku yang tinggal di Kecamatan Nunukan Selatan tidak terlayani air
bersih dan harus mengandalkan air hujan atau air tanah ataupun beli air bersih.
Namun sekarang sudah terbangun fasilitas air bersih hingga ke wilayah Nunukan
Selatan sehingga masyarakat terlayani air bersih. Lalu dibeberapa wilayah di
Sebatik, Sebuku, Lumbis dan Sembakung juga ada yang sudah terlayani PDAM
walaupun belum keseluruhan. Listrik juga menjadi kebutuhan dasar yang sangat
dibutuhkan masyarakat dewasa ini. Dulu Nunukan menderita krisis listrik kronis
dan banyak juga wilayah di daratan Kalimantan yang tidak terhubung listrik.
Semenjak dibangunnya PLTMG Sebaung listrik di Pulau Nunukan dan Sebatik sudah
mulai baik walaupun masih ada juga pemadaman listrik beberapa kali tapi tidak
semengerikan dan separah dulu. Saat ini juga sedang dibangun PLTMG Sei Lancang
untuk meningkatkan kapasitas dan pelayanan listrik. Selain itu wilayah lain
seperti Lumbis, Sebuku, Sembakung, Seimanggaris dan beberapa wilayah Krayan
juga sudah teraliri listrik sekarang. Walaupun beberapa masih ada yang belum
menikmati listrik 24 jam tapi ini sudah lebih baik daripada dulu yang tidak ada
sama sekali.
Selain itu infrastruktur pelayanan umum juga sudah banyak
terbangun sekarang di Nunukan. RSUD Sei Fatimah memiliki bangunan yang
representatif dibandingkan bangunan lama RSUD. Selain itu puskesmas juga
dibangun lebih baik seperti Puskesmas Nunukan, Nunukan Selatan, Puskesmas
Pembantu Binusan dan di kecamatan lainnya. Lalu juga ada RSU Pratama yang
dibangun Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara di Sebatik, Sebuku dan Krayan.
Dulu juga banyak sekolah di Kabupaten Nunukan bangunannya masih dari kayu
termasuk SD ku, namun sekarang semuanya sudah dibangun permanen dengan beton
bahkan sekarang di Nunukan sudah terbangun Politeknik untuk pendidikan tinggi.
Jadi intinya infrastruktur sangatlah kita butuhkan tidak
hanya untuk menunjang ekonomi dan konektifitas antar wilayah tapi juga untuk
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dan wujud kehadiran negara bagi
rakyatnya. Negara kita masih sangat kekurangan infrastruktur dan masih banyak
saudara kita yang belum menikmatinya juga. Sehingga pembangunan infrastruktur
disegala bidang masih sangat diperlukan sembari kita juga membangun SDM UNGGUL
DEMI INDONESIA MAJU. DIRGAHAYU INDONESIA
0 comments:
Silahkan Bacot