Tuesday, August 6, 2019

Bicara Organisasi (6) PMII


Bicara Organisasi (6) PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

            Sebenarnya tulisan bersambung ini sudah dimulai dari 2017. Makanya jadi hutang buat aku untuk merampungkan tulisan ini hingga selesai. Di tulisan yang lalu aku sudah menjelaskan organisasi apa yang aku ikuti selama masa SMA. Nah di lanjutan tulisan kali ini aku akan menjelaskan secara sekilas organisasi yang aku ikuti saat kuliah sekarang.

            Nah saat kuliah ini aku mengikuti beberapa organisasi. Salah satunya adalah PMII atau Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Ini adalah salah satu organisasi ekstra kampus yang berdiri 17 April 1960. Ekstra kampus artinya di luar kampus, jelas berbeda dengan organisasi mahasiswa intra kampus atau ormawa. Ormawa sebagai organisasi intra kampus mendapat legitimasi dan anggaran dari pihak kampus sedangkan organisasi ekstra kampus memang diluar dari kampus, tidak mendapat dana dari kampus dan tidak boleh memiliki sekretariat di dalam kampus. Namun bukan berarti organisasi ekstra kampus ini adalah organisasi ilegal yang harus dilarang. Justru malah organisasi ekstra kampus termasuk ke dalam OKP (Organisasi Kepemudaan) yang pengelolaannya sesuai dengan peraturan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
            Selain itu PMII dan organisasi ekstra kampus lainnya bukan organisasi ecek – ecek yang tidak jelas. Justru organisasi mahasiswa ekstra ini telah banyak turut serta dalam sejarah bangsa dan berkontribusi bagi pembangunan nasional. Banyak tokoh – tokoh bangsa berasal dari organisasi ekstra ini. Kalau dari PMII beberapa tokoh yang pernah berproses diantaranya Ibu Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Bapak Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga) dan masih banyak lagi.
            Aku pribadi sudah cukup mengenal organisasi ekstra kampus sejak masih sekolah SMP. Kebetulan orang tua ku saat berkuliah dulu juga sempat berproses di organisasi ekstra kampus juga tapi bukan di PMII melainkan HMI. Jadi sedikit banyak paham dan tahu terkait hal itu. Begitu kuliah pun aku sudah berencana untuk bergabung di HMI karena memang yang aku tahu sejak awal cuman itu.
            Nah kebetulan saat ospek ini aku bertemu teman yang juga pengen belajar berorganisasi lebih mendalam saat kuliah. Kalo aku pribadi saat SMA berorganisasi hanya di klub – klub minat bakat yang kurang begitu mendalam. Nah temanku yang bernama Haqqi ini saat SMA adalah ketua OSIS di SMA nya. Jadi memang dia sudah lumayan paham lah masalah organisasi.
            Singkat cerita aku dan Haqqi ini bertemu dengan salah satu mantan ketua ormawa di jurusanku yang juga adalah kader PMII. Dari situlah akhirnya aku memutuskan buat bergabung dengan PMII. Bergabung dengan PMII tidak semudah yang dibayangkan lebih tepatnya di awal ada kendala dari orang tua ku. Lha kok bisa ya ??? Padahal kan orang tua ku dulu juga organisatoris alias suka berorganisasi. Nah jadi seperti di awal aku ceritakan kalau orang tuaku saat kuliah pernah bergabung di HMI nah saat aku kuliah ini beliau juga ingin aku bergabung di HMI juga. Aku yang sudah sreg mau gabung PMII ini jadi bingung juga awalnya. Tapi akhirnya aku tetap memilih gabung dengan PMII dan mengikuti MAPABA atau Masa Penerimaan Anggota Baru yaitu kegiatan kaderisasi awal PMII. Aku sendiri baru berani ngaku kalo udah gabung PMII setelah mengikuti PKD atau Pelatihan Kader Dasar yaitu kegiatan kaderisasi PMII tingkat kedua. Setelah mengikuti PKD maka seorang anggota PMII bisa disebut kader.
            Di PMII kami saling memanggil sesama anggota dan kader dengan panggilan sahabat/sahabati salah satu alasannya karena Rasulullah juga memanggil sahabat ke koleganya. Dan perlu diketahui semua bahwa sejak Muktamar NU di Jombang PMII ditetapkan sebagai Badan otonom dari Nahdatul Ulama (NU). Jadi kalau ada orang yang merasa PMII organisasi radikal karena ada kata “ISLAM”nya tidak usah khawatir. Karena “ISLAM”nya PMII sesuai dengan tuntunan ulama – ulama NU yang berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah.
            Kebetulan dalam kaderisasi PMII aku sudah sampai di tingkat PKL atau Pelatihan Kader Lanjut. Tapi semua ini tidak dicapai dengan instan dan melalui proses yang tidak sebentar. Di PMII aku berproses dari tingkatan rayon lebih tepatnya di Rayon Ekonomi dan Bisnis. Rayon adalah tingkatan PMII di lingkup fakultas. Disana aku diamanahi sebagai pengurus koordinator bidang kewirausahaan dan temanku Haqqi yang diawal tadi dipercaya sebagai Ketua Rayonnya. Lalu setelah itu aku juga berkesempatan berproses di tingkatan Komisariat yaitu di PMII Komisariat Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur. Komisariat adalah tingkatan PMII di lingkup universitas. Disana aku diberi tanggung jawab sebagai Wakil Ketua 1 Bidang Kaderisasi dan temanku Haqqi juga dipercaya sebagai Ketua Komisariatnya. Nah untuk saat ini aku juga diberi kesempatan berproses di tingkatan cabang lebih tepatnya di PMII Cabang Surabaya. Disana aku diberi tanggung jawab sebagai anggota biro Kajian Pengembangan Internal dan Eksplorasi Teknologi dan temanku Haqqi saat ini dipercaya sebagai Ketua Cabangnya. Jadi bisa dibilang sepanjang aku ber-PMII ini sahabatku Haqqi diamanahi sebagai ketua mulai saat di tingkatan rayon hingga di cabang sekarang.
            Aku sangat menikmati prosesku selama ini di PMII hingga sekarang. Dan jujur banyak sekali keuntungan dan manfaat yang didapatkan selama aku berproses ini. Aku sampaikan dalam tulisan ini juga bahwa PMII selama aku berproses ini tidak pernah mengarahkan atau menjerumuskan anggotanya. PMII mendukung penuh kader dan anggota untuk mengekplorasi dan mengembangkan potensi dirinya untuk mendukung proses pembelajarannya di dunia perkuliahan. Pandangan bahwa ikut berorganisasi malah membuat nilai akademis turun juga tidak terbukti di PMII terbukti selama 4 tahun ini semua sahabat/sahabati PMII di UPN “Veteran” Jawa Timur selalu mendapat IPK di atas 3 dan banyak pula yang berprestasi dalam lomba dan mendapatkan beasiswa. Anggapan bahwa organisasi ekstra kerjanya cuman demo saja juga tidak tepat. Memang PMII juga pernah melakukan aksi demo tapi semua itu harus melalui kajian yang matang sebelum melakukan aksi. Selain itu PMII terutama di UPN “Veteran” Jawa Timur sangat menekankan pada pentingnya kepedulian sosial dan mendorong kemanfaatan dari kader dan anggota di lingkungannya masing – masing. Jadi kalau ada oknum kader/anggota PMII atau organisasi lain berkelakuan buruk atau nilai akademisnya berantakan itu murni karena kesalahan pribadi bukan karena organisasinya yang mengakibatkannya.
            Yang jelas banyak hal yang aku dapat di PMII. Dan perlu diketahui bahwa organisasi ekstra tidak hanya PMII dan HMI saja tapi juga ada yang lainnya seperti GMNI, IMM, PMKRI, GEMA BUDHI dan lain sebagainya. Bagaimana nih buat mahasiswa baru tertarik bergabung di organisasi ekstra ???  
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot