Thursday, March 20, 2014

Kumpulan Essai X IPS dulu ( Bunga Sani Luhur Pangestu )



INDONESIAKU
            Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan sepertiga bagian wilayahnya adalah wilayah perairan. Selain itu, Indonesia juga mempunyai keanekaragaman budaya, suku, ras, dan agama yang tersebar berada di wilayah-wilayah Indonesia. Kebudayaan itu sangat penting, karena budaya akan membentuk kepribadian seseorang. Di Indonesia sendiri mempunyai banyak budaya yang dari zaman dahulu masih ada ataupun sudah ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri. Budaya Indonesia meliputi, bahasa daerah, pakaian adat, rumah adat, tarian daerah, lagu daerah, dan masih banyak lagi.
            Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat Indonesia banyak yang memilih melakukan urbanisasi. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari daerah asal ke kota tujuan. Biasanya, kota tujuan mereka adalah kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan Samarinda. Masyarakat menganggap, urbanisasi dapat lebih mensejahterakan dan bisa menjunjung perekonomian masyarakat. Akibat adanya urbanisasi tersebut, masyarakat dari masing-masing daerah bertemu di suatu tempat tujuan sehingga akan terjadi toleransi antara masyarakat beda budaya tersebut. Jika toleransi terjalin dengan mudah, maka masyarakat Indonesia akan terintregrasi atau menyatu dengan masyarakat lainnya.
            Contohnya di Samarinda. Kota Samarinda termasuk kota besar di Indonesia. Kota tersebut memiliki penduduk terbesar ketiga se-Indonesia setelah kota Jakarta dan kota Surabaya. Masyarakat kota Samarinda berasal dari berbagai macam pelosok nusantara. Dengan kekayaan alam Pulau Kalimantan menjadikan sebagian masyarakat berbondong-bondong merantau ke kota tersebut untuk mengadu nasib. Hal tersebut menimbulkan adanya keberagaman budaya di Samarinda. Budaya asal Kalimantan sendiri hampir terancam punah karena masyarakat perkotaan seolah-olah dia tidak perduli dengan asal-usul atau darimana dia menetap dahulunya. Kebudayaan suku dayak dan suku kutai masih tetap ada, namun hanya ada di daerah-daerah primitive atau pedalaman saja. Tentunya mereka masih bertahan hidup dengan tinggal di rumah lamin sebagai rumah adat Kalimantan Timur, berbahasa dengan bahasa kutai, berburu dengan masih menggunakan Mandau dan menghibur diri dengan pertunjukan seni seperti tarian Jepen dan lagu-lagu daerah.
            Contoh lainnya adalah sekolah berasrama milik pemerintah propinsi Kalimantan Timur yaitu SMAN 10 Samarinda. SMAN 10 Samarinda mewajibkan siswanya untuk menetap di asrama. Hal tersebut bertujuan untuk mendidik para siswa agar mempunyai kepribadian yang baik. Siswa SMAN 10 Samarinda tidak hanya berasal dari kota Samarinda saja, melainkan dari kota-kota lain di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan berkumpulnya siswa-siswi dari berbagai daerah di Kalimantan Timur maka akan ada akulturasi antar siswa. Demi menjaga kebudayaan daerah masing-masing, harus ada sebuah kegiatan dimana kebudayaan dari berbagai siswa dapat tersalurkan. Dari kegiatan tersebut, masing-masing siswa dapat berbagi mengenai kebudayaan mereka masing-masing.
OLEH BUNGA SANI LUHUR PANGESTU


Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot