Saturday, March 1, 2014

If You Hate Essai You Must Read It



Pentingkah ESSAI itu ????
                        SMAN 10 Samarinda adalah sekolah unggulan di Provinsi Kalimantan Timur yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur. Sebagai sekolah unggulan SMAN 10 Samarinda haruslah mempunyai program andalan yang membedakan antara SMAN 10 Samarinda dengan SMA yang lainnya. Program unggulan di SMAN 10 Samarinda adalah program research project. Program ini mengharuskan siswa mampu membuat sebuah penelitian, selain itu program ini juga mengharuskan siswa memiliki kemampuan dalam membuat tulisan-tulisan ilmiah baik berupa karya ilmiah ataupun essai.
                        Program tersebut sangat baik, karena dapat merangsang siswa untuk mampu mengeksplorasi lingkungan sekitar dan meneliti permasalahan yang ada di lingkungannya. Salah satu hal yang sering dikerjakan oleh siswa SMAN 10 Samarinda adalah membuat essai. Membuat essai dipelajari dalam dua mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia dan Muatan Lokal. Dalam benak kita selalu muncul pertanyaan, pentingkah siswa SMA membuat essai berlembar – lembar ? Kentungan apa yang mereka dapat dari menulis sebuah essai ? Apakah mereka benar – benar membuat essai sesuai dengan hasil pemikiran mereka atau menjiplak essai orang lain dari internet ?
                        Semua pertanyaan itu akan muncul jika kita meragukan kemampuan siswa dalam membuat essai. Di SMAN 10 Samarinda tugas membuat essai adalah hal yang biasa bagi siswa/i. Tugas membuat essai diberikan oleh guru tidak hanya pada saat jam pelajaran biasa di kelas, namun juga pada saat remedial mata pelajaran pada saat Ulangan Semester.
                        Di SMAN 10 Samarinda mata pelajaran yang paling sering memberikan tugas membuat essai adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tugas membuat essai adalah hal yang biasa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru mata pelajaran sering memberikan tugas membuat essai bagi siswa. Bahkan membuat essai menjadi tugas remedial bagi siswa yang mendapat nilai di bawah standar.
                        Kembali lagi ke pertanyaan utama kita yaitu pentingkah membuat essai itu ? Jika dikaitkan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia membuat essai itu amat penting, karena dapat merangsang siswa mengembangkan pemikiran, ide dan pendapatnya mengenai suatu permasalahan.
                        Siswa dapat melatih kemampuan menulisnya dan kecerdasan berpikirnya sekaligus. Seharusnya siswa berterima kasih kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia karena telah memberikan tugas essai yang bertumpuk – tumpuk. Berterima kasih adalah hal yang harus dilakukan seorang siswa/i seandainya mereka waras dan cerdas dalam mencerna pemberian tugas essai tersebut.
                        Kebanyakan siswa selalu menggerutu jika mendapat tugas membuat essai, padahal membuat essai adalah kegiatan yang mudah. Namun kembali lagi kepada pemikiran siswa tersebut apakah menganggap tugas membuat essai itu sebagai beban atau sebagai latihan sebelum ia masuk universitas nanti.
                        Siswa di SMAN 10 Samarinda mungkin sudah kenyang dengan tugas membuat essai. Mungkin dalam benak mereka muncul pertanyaan. Apa sih maunya bapak/ibu guru memberi tugas essai terus – menerus ? Jika muncul pertanyaan seperti itu harusnya siswa berpikir melalui sisi positif saja. Menulis essai bukanlah hal yang berat jika kita menulis essai sesuai dengan tema yang kita sukai. Mungkin kebanyakan siswa jengkel membuat essai karena temanya ditentukan oleh bapak/ibu guru. Namun apapun temanya jika siswa memiliki pemikiran positif terhadap tugas essai tersebut maka siswa tersebut pasti akan bisa membuat essai dengan baik.
                        Tema adalah hal penting dalam menulis essai. Kita akan enjoy dalam membuat essai jika sesuai dengan tema yang kita inginkan. Namun dalam membuat essai kita tidak boleh hanya terpaku pada tema kita saja. Seandainya guru atau dosen nanti memberikan tugas membuat essai yang temanya ditentukan, kita akan siap dalam mengerjakannya. Latihan yang intensif pada saat SMA ini dapat membuat kita siap saat masuk universitas nanti.
                        Di zaman sekarang ini siswa tidak lagi dituntut untuk membuat karangan bebas seperti karangan tentang liburan atau kegiatan yang menyenangkan. Namun di zaman sekarang ini siswa dituntut untuk bisa membuat essai. Bahkan tugas membuat essai untuk siswa SMA sudah tidak relevan lagi, seharusnya membuat essai adalah tugas untuk siswa SD kelas 5 dan 6. Tugas yang pantas untuk siswa SMA adalah melakukan penelitian atau membuat skripsi ringan. Jika hal terserbut diberlakukan di Indonesia, maka impian untuk mewujudkan negara maju nampak jelas di depan mata.
                        Namun sebelum menerapkan peraturan yang demikian, lebih baik kita berkonsentrasi untuk meningkatkan minat baca pada siswa. Dalam membuat essai atau karya tulis lainnya jelas diperlukan suatu wawasan yang luas. Wawasan yang luas itu hanya bisa diperoleh dengan membaca buku sebanyak – banyaknya. Jadi daripada guru sibuk – sibuk memberikan tugas essai bagi siswa lebih baik guru mewajibkan siswa untuk membaca buku sebanyak – banyaknya untuk menambah wawasan pengetahuannya sehingga ketika membuat essai nanti tidak bingung memikirkan akan membuat essai seperti apa atau essai ini nanti isinya apa saja ya ?
                        Kembali lagi ke konteks di SMAN 10 Samarinda, jika melihat beberapa tugas essai yang telah diberikan sebelumnya, hanya segelintir orang saja yang mengerjakan essai sendiri dengan pemikirannya. Yang lain hanya menjiplak dari internet atau istilahnya copas. Hal ini hanya berlaku jika tugas membuat essai itu adalah tugas yang memiliki batas waktu berhari- hari sehingga siswa memiliki kesempatan untuk membuka internet dan menjiplak karya orang lain.
                        Namun hal kebalikan terjadi jika bapak/ibu guru memberi tugas essai yang harus diselesaikan pada hari itu dan jam itu juga. Siswa – siswa akan kalang kabut dan bingung dalam membuat essai. Bahkan pilihan bahasa dan kata – katanya juga berantakan. Sehingga terlihat jelas bahwa siswa belum memiliki kemampuan mumpuni dalam membuat essai maupun karya tulis lainnya. Padahal SMAN 10 Samarinda adalah sekolah unggulan, sehingga siswanya jelas harus punya keunggulan lebih diantaranya dalam membuat essai ataupun karya tulis lainnya. Karena di sekolah lain belum tentu ada program seperti di SMAN 10 Samarinda ini. Namun kesempatan yang diberikan oleh sekolah dan bapak/ibu guru ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh siswa/i. Hanya segelintir siswa/i saja yang memanfaatkan kesempatan ini sebaik - baiknya untuk meningkatkan kemampuan menulisnya.
                        Jika diperlukan pelajaran selain Bahasa Indonesia dan muatan lokal juga diwajibkan memberikan tugas menulis essai untuk melatih kemampuan siswa dalam membuat essai. Pemberian tugas essai juga harus dibedakan berdasarkan jurusannya. Siswa yang memilih jurusan IPS harusnya mendapat porsi membuat essai lebih banyak daripada siswa jurusan IPA. Karena siswa jurusan IPS jelas dilatih untuk pintar mengungkapkan pendapat dan pemikirannya, namun dalam mengungkapkan pendapat dan pemikirannya siswa jurusan IPS tidak hanya secara lisan namun juga melalui tulisan salah satunya adalah dengan membuat essai.
                        Jadi sebenarnya langkah yang dilakukan pihak sekolah SMAN 10 Samarinda sudah tepat dan benar. Karena sebagai sekolah unggulan siswa tidak hanya harus unggul dalam bidang akademik dan non akademik semata, namun juga unggul dalam kemampuam mengungkapkan pendapat baik lisan maupun tulisan dan kemampuan dalam menghasilkan karya tulis ilmiah.
                        Pelajaran muatan local mengenai research project juga amat penting bagi siswa SMAN 10 Samarinda karena selain dapat melatih siswa dalam membuat karya tulis namun juga dapat melatih siswa dalam melakukan sebuah penelitian.
                        Jadi kesimpulan yang bisa diambil adalah membuat essai janganlah dijadikan beban, sebenarnya membuat essai itu mudah jika kita memiliki wawasan yang luas. Walaupun kita membuat essai 1000 halaman jika kita mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang luas maka hal tersebut akan mudah. Kita juga jangan menganggap tugas membuat essai adalah tugas yang membosankan, melelahkan dan memakan waktu. Namun pikirkanlah keuntungan yang dapat kita peroleh setelah kita membuat essai, kita tidak perlu kawatir lagi jika nanti di perguruan tinggi mendapat tugas yang sama atau tugas membuat skripsi karena ketika SMA telah diajari cara membuat essai dan karya tulis lainnya.
                        Maka dari itu sebagai siswa di SMAN 10 Samarinda kita harus berterima kasih kepada guru Bahasa Indonesia dan Muatan Lokal kita karena telah memberikan tugas membuat essai dan karya tulis lainnya selama ini.  Dengan begitu kita tidak perlu kawatir lagi jika dikemudian hari nanti mendapat tugas mengenai essai atau karya tulis karena pada saat SMA telah diajarkan cara membuat essai dan karya tulis. TERIMA KASIH BU NURIANA INDAH SARI S,Pd DAN PAK MARWATA S,Pd karena selama ini telah memberikan tugas dan mengajarkan tentang membuat essai dan karya tulis ilmiah. SALAM ESSAI DAN KARYA TULIS
                       
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot