Lika liku Menuju Bangku Perkuliahan
Perjuangan Seorang Siswa Mencari Tempat di
Universitas (3)
PMDK
!!!!
Hai Hai Hai tulisannya
sedikit terbengkalai soalnya saya baru aja selesai ospek nih. Jadinya baru bisa
nulis lagi sekarang. Saya bakal cerita salah satu penyesalan terbesar saya nih.
Gak ikut tes PMDK. Oh iya PMDK kalo gak salah kepanjangannya Penelusuran Minat
dan Kemampuan (kalo gak salah itu ya). Jadi kita kayak siapkan fotocopy rapor
yang sudah dilegalisir atau sertifikat prestasi yang kita punya lalu dikirimkan
via pos ke universitas tersebut.
Di sekolah saya untuk
PMDK dikoordinir langsung oleh guru BK langsung. Ada beberapa universitas yang
jalur PMDK nya dikoordinasikan di sekolah saya. Diantaranya ada UMM
(Universitas Muhammadiyah Malang), UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
lalu ada juga UII (Universitas Islam Indonesia). Sebenarnya enak sih ikut PMDK
kita tinggal fotocopy rapor terus dilegalisir kalo punya sertifikat prestasi
tinggal disertakan juga terus ngisi formulir dan dikirimkan deh nanti berkasnya
ke univ bersangkutan oleh guru BK serta mambayar biaya pendaftan.
Namun saya pada saat itu
sangat anti sekali kuliah di universitas swasta entah mengapa. Saya juga anti
sekali untuk kuliah di Samarinda tepatnya di Unmul atau Universitas Mulawarman.
Saya terobsesi untuk kuliah di Yogyakarta dan di UGM kalaupun gak UGM ya univ
negeri tapi di Yogya. Jadi saat teman saya sibuk ngurus berkas PMDK saya lebih
sering ngerecoki mereka di ruang BK. Padahal kedua orang tua saya adalah
lulusan UMM lho tapi gak tahu kenapa saya mengusahakan gak masuk swasta.
Seiring berjalannya
waktu banyak juga teman – teman saya yang keterima lewat jalur PMDK dan
menjadikan univ swastanya sebagai cadangan. Sedangkan saya sama sekali gak
punya cadangan universitas swasta sama sekali. Karena gak kepikiran ikut PMDK
saya sama sekali gak mem-fotocopy dan melegalisir rapor saya. Toh saya pada
saat itu terlalu besar kepala pasti diterima di univ negeri di Yogya.
Saya mulai menyesal
setelah pengumuman SNMPTN tidak ikut PMDK atau setidaknya melegalisir rapor
saya. Pada saat saya les di Yogya orang tua saya menyarankan untuk mendaftar ke
universitas swasta yang penting di Yogya. Saya cek pendaftaran ternyata masih
dibuka jalur PMDK tadi tapi saya lupa kalo ternyata saya sama sekali gak punya
legalisir rapor yang jadi persyaratan. Menyesal sekali saya tidak melegalisir
rapor saya saat saya masih di Samarinda dulu seandainya saja saya waktu itu
melegalisir rapor saya juga pasti begitu tahu jalur PMDK masih buka kan saya bisa
ikut daftar juga.
Kendala utamanya waktu
itu adalah saya berada di Yogyakarta sedangkan sekolah saya di Samarinda. Kalo
mau legalisir harus ke Samarinda dulu jelas harus mengeluarkan biaya besarkan.
Padahal waktu itu UMY, UAD (Universitas Ahmad Dahlan), UTY (Universitas
Teknologi Yogyakarta) dan UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) masih buka
PMDK. Seandainya ada berkas saya kan tinggal mengirimkan berkas saja ke sana.
Sayangnya berkas itu tidak ada karena saat sekolah dulu tidak saya urus. Akhirnya
saya harus menerima kenyataan gagal kuliah di Yogyakarta baik negeri dan swasta
dan harus menerima dan bersyukur karena saya masih bisa berkuliah di Surabaya
dan mendapat universitas negeri.
Saya berharap adik –
adik SMA bisa belajar dari kebodohan dan keteledoran saya ini. Siapkanlah juga
cadangan universitas swasta juga agar tidak kedandapan kalo kata orang Jawa.
Jangan sombong dan besar kepala ya dan persiapkan segalanya dengan baik. Tidak
ada salahnya kalian mencoba PMDK rapor maupun prestasi jika memiliki kemampuan.
Jangan memulai kesalahan yang sama seperti saya.
0 comments:
Silahkan Bacot