Monday, June 23, 2014

Catatan Libur UN Hutama M Anhar ( 6 ) sebagai Tugas Project SMAN 10 Samarinda



Catatan Libur UN Hutama M Anhar ( 6 )
Sesaat di Semarang
          Semarang ibukota dari Propinsi Jawa Tengah. Kota yang menggeliat dengan kegiatan industry perdagangan dan jasa. Kota ini terletak di tengah Pulau Jawa, jarak dari Jakarta dan Surabaya menuju ke Semarang kurang lebih sama. Kota ini juga berada di dataran rendah yang sering dilanda banjir dan ada pula dataran tinggi yang sejuk.
            Tanggal 16 April saya tiba di Semarang melalui Stasiun Semarang Tawang. Ini adalah kali pertama saya berkunjung ke Semarang, saya sungguh penasaran seperti apa Kota Semarang itu. Selama ini saya hanya mengetahui Semarang melalui TV, artikel dan buku-buku saja. Namun sayang saya tidak punya waktu lama di Semarang, saya hanya 9 jam di Semarang dan hanya mengunjungi beberapa tempat saja.
            Stasiun Semarang Tawang terletak di kawasan kota tua Semarang. Setelah dari stasiun saya makan sinag di salah satu rumah makan di kota tua. Ternyata rumah makan tersebut berhadapan dengan Gereja Blendug salah satu bangunan bersejarah peninggalan Belanda. Selain Gereja Blendug bangunan bersejarah lain di Semarang sangat terawat dengan baik.
            Selepas makan sinag saya diajak melihat-lihat ikon Kota Semarang menggunakan mobil. Mobil yang saya tumpangi melintas di kawasan Tugu Muda Semarang. Di sana saya melihat Lawang Sewu, gedung yang terkenal angker namun saat ini dibuka sebagai museum, tempat pameran dan objek wisata setelah direvitalisasi. Namun sayang karena hujan deran dan Lawang Sewu sedang ditutup untuk acara pameran khusus saya tidak dapat melihat Lawang Sewu dari dekat.
            Setelah itu mobil yang saya tumpangi dibawa melintas di Simpang Lima Semarang, salah satu ikon Semarang juga. Saya hanya melihat-lihat saja dari mobil, tidak sempat melihat langsung karena hujan deras. Dari Simpang Lima saya juga sempat melaksanakan shalat di Masjid Agung Jawa Tengah.
            Masjid ini sangat unik karena memilik paying raksasa di halamannya seperti Masjid Nabawi sebanyak empat buah. Selain itu menara masjid ini dibuka sebagai objek wisata sehingga kita bisa melihat pemandangan Semarang dari puncak menara. Sayang waktu saya sangat sempit sekali. Pukul 21.30 WIB saya sudah menuju Stasiun Semarang Tawang.
            Dalam perjalanan menuju ke stasiun banjir terjadi dimana-mana. Ternyata akibat hujan deras di siang hari, Semarang jadi tergenang banjir. Rupanya Semarang juga bermasalah dengan banjir seperti kota Jakarta, Bandung dan Samarinda. Sebelumnya saya juga sempat membeli oleh-oleh khas Semarang seperti wingko babad dan bandeng tanpa duri Juwana. Walaupun hanya sesaat di Semarang tidak apalah yang penting rasa penasaran saya terjawab sudah. Selanjutnya dari Semarang saya melanjutkan perjalanan menuju Surabaya. Kota Pahlawan.
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot