PENGALAMAN MENILIK PENGOBATAN ALTERNATIF ZAMAN NOW
Banyak hal yang sudah aku saksikan dan dapat menjadi pengalaman. Salah satunya terkait pengobatan alternatif yang beredar di masyarakat. Alhamdulillah aku dalam kondisi sehat walafiat sampai detik ini. Ini semua berdasarkan pengalamanku mengantarkan keluargaku saat berobat menggunakan pengobatan alternatif selama ini. Berbagai macam pengobatan alternatif dengan berbagai macam metode yang unik – unik. Ada yang berdampak positif ada juga yang biasa saja. Tapi yang namanya ikhtiar untuk mencari kesembuhan maka siapa pun rela melakukan apa pun untuk mendapatkan berkah sehat dari Tuhan.
Salah satu yang sampai sekarang masih menjadi langganan keluargaku adalah pijat urat Cak Sahid aku biasa manggil Om Sahid. Memang tampaknya macam pijat biasa namun kemampuan pijat Om Sahid ini sudah teruji. Dengan pijat Insya Allah bisa mengobati berbagai macam penyakit gak cuman capek – capek aja. Salah satu yang aku lihat langsung adalah saat orang tua ku mengalami gula darah tinggi dengan dipijat bisa normal kembali. Lalu saat kita mengalami gangguan di dalam tubuh juga dengan dipijat Om Sahid bisa enak kembali. Yang terbaru saat Ibuku sakit vertigo parah juga sembuh salah satunya karena pijat disini. Setelah pijat Om Sahid selalu meminta pasien untuk minum air putih dan harus mandi air hangat. Untuk pelanggan pastinya orang se- Nunukan tahu siapa itu Om Sahid mulai Bupati, pejabat hingga orang biasa pijat disini bahkan Gubernur dan jenderal hingga pejabat tinggi juga pijat disini. Om Sahid bahkan sering dipanggil ke Jakarta, Surabaya, Makassar dan daerah lain untuk memijat pasien, menurut cerita beliau sih dijemput pakai pesawat tempur kalau mau mijat jemderal - jemderal tapi entahlah untuk yang satu ini aku sulit mempercayai wkwkwkwk. Patokan tarifnya pun tidak ada alias hanya meminta bayaran seikhlasnya cuman keluarga kami selalu memberi 100 ribu per orang saat pijat. Yang unik sampai sekarang Om sahid jika pergi kemana pun tidak pernah menggunakan motor hehehe selalu setia dengan sepeda pancalnya wkwkwkwk. Kami sekeluarga sudah berlangganan disini sejak 2004 alias sejak Om Sahid jomblo sampai sudah nikah dan punya anak tiga hehehe. Om Sahid menjelaskan bahwa dia belajar pijat ini saat mondok dulu di salah satu pesantren di Bojonegoro dan belajar langsung dari Kiai nya. Jadi Om Sahid ini juga salah satu santri yang bermanfaat buat masyarakat hehehe TOP lah.
Bareng Cak Sahid (foto udh lama sekali)Bukan cuman Om Sahid pengobatan alternatif menggunakan pijat yang pernah kukunjungi. Ada pula Alm. Mbah Maun di Kalibaru, Banyuwangi yang menggunakan teknik pijat. Tapi selain pijat disini juga diberi jamu dari kacang, kacangnya pun hanya berjumlah 6 biji sekali ramu dan untuk menumbuk kacang ini tidak boleh menggunakan cobek yang biasa kita pakai masak harus pakai yang baru. Entahlah untuk alasan apa tapi beberapa anggota keluargaku cocok berobat disini seperti Alm. Mbah Rupik (nenek dari Bapak) serta Bulek Pipit dan Paklek Dedik (adik bapak) sangat cocok jika berobat disini. Tarifnya pun tidak dipatok alias seikhlasnya yang unik adalah jika kita ke rumahnya walaupun sebentar kita pasti disuguhi makan oleh Mbah Maun, beliau juga orangnya ramah sekali. Sayang beliau sudah tidak melayani pengobatan karena beliau meninggal dunia tahun kemarin secara mendadak.
Baru – baru ini Mbah Bari (Kakek dari bapak) terserang stroke ringan. Saat itu beliau berobat ke salah satu pengobatan alternatif di daerah Glenmore, Banyuwangi. Pengobatan ini berupa pijat totok dengan dibantu aliran listrik (aku lupa voltase nya berapa). Jadi saat berobat kita diminta duduk di kursi yang dibawahnya sudah diberi plat besi yang dialiri listrik, lalu setelah itu terapisnya akan memijat kita. Selain dipijat beliau juga memberi kita obat – obat herbal macam spirulina, habatusauda dan sejenisnya. Untuk tarif pijatnya beliau tidak mematok alias seikhlasnya hanya saja obat herbalnya itu yang bayar dan agak mahal hehehe. Memang Mbahku ada perkembangan sih saat berobat disitu cuman tidak signifikan hehehe.
Karena perkembangan yang kurang signifikan ada saran dari salah satu kerabat untuk mencoba pengobatan alternatif lain. Masih pijat – pijat juga tapi terapisnya ini adalah seorang Gus alias anak seorang Kiai di daerah Glenmore juga yang sudah mondok di Banten dan belajar pengobatan pijat ini dari sana. Beliau melakukan pengobatan dengan pijat totok, secara visual itu juga gak bisa dibilang ditotok karena kenyataanya cuman disentuh saja. Tapi saat disentuh Mbah sampai teriak – teriak, begitu pula paklek dan bulek yang akhirnya ikut nyoba juga saat disentuh alias ditotok itu teriak – teriak kesakitan. Uniknya setelah ditotok itu kaki menjadi muncul hitam – hitam yang menurut Gus nya adalah penyakitnya dan beliau melakukan diagnosis penyakit hanya dengan menyentuh kaki dan mayoritas diagnosanya benar seperti apa yang dialami selama ini. Tidak masuk akal sih tapi begitulah kenyataannya dan Mbahku yang saat itu sudah tidak bisa berjalan karena stroke setelah terapi pertama langsung bisa melangkah perlahan – lahan. Aneh tapi nyata, selain itu beliau tidak mematok biaya untuk pengobatannya hanya saja harus membeli pil yang diberikannya yang seharga 25.000 satu biji. Tiap orang diberi 3 – 5 tergantung seberapa parah penyakitnya. Menurut penuturannya beliau sudah mengobati hingga Malaysia dan kota – kota besar lain di Indonesia. Sekali berkunjung bisa mengobati ratusan orang tuturnya. Benar – benar fantastis.
Tapi dari itu semua ada pengobatan yang lebih tidak masuk akal dan aku pun baru tahu dan melihat langsung bahwa ada pengobatan seperti itu. Mbahku di Surabaya (dari Ibu) memang sedang sakit prostat sehingga mengalami kesulitan buang air kecil. Menurut dokter beliau harus dioperasi untuk membersihkan kerak dan mengambil batu di dalamnya. Tapi beliau menolak dioperasi karena selain sudah sepuh ya juga takut jika harus dioperasi. Atas saran Paklek ku (adik Ibu) yang di Malang maka dibawa kesana karena ada pengobatan alternatif yang bagus katanya. Pengobatan ini dilakukan oleh seorang Gus di daerah Malang. Pengobatannya menggunakan telur ayam kampung, nah telur itu digunakan untuk memijat di area yang sakit. Jadi Mbahku dipijat menggunakan telur di area yang sakit sekitaran prostat sana. Tampaknya sih sakit melihat Mbah sampai meringis – ringis saat dipijat. Nah hal yang diluar nalar adalah saat sudah selesai dipijat telur itu dipecahkan lalu didalamnya ada darah dan juga batu. Menurut Gus nya itu adalah batu dari dalam prostatnya dan darahnya adalah penyakit – penyakit lain yang dikeluarkan dari dalam. Aku sendiri heran bagaimana bisa terjadi seperti itu, tapi memang kenyataannya itulah yang terjadi. Setelah itu diberi telur ayam kampung lain yang sudah ditulisi tulisan arab menggunakan spidol untu direbus dan dimakan. Selain itu beliau juga menulis tulisan arab di kertas dan dilipat, dan diminta oleh beliau untuk dimasukkan ke dalam air minum yang nanti akan diminumkan ke Mbah. Dari semua pengobatan ini yang terkahir ini yang paling aneh menurutku. Tarifnya pun beliau mematok seikhlasnya. Dan bagusnya setelah berobat disitu Mbah ku dapat buang air kecil secara lancar padahal sebelumnya beliau kesulitas untuk itu.
Tapi terlepas dari itu pengobatan alternatif tetap menjadi salah satu pilihan utama masyarakat kita hingga saat ini. Bahkan menjadi primadona seperti contoh kasus Ponari dan Ningsih Tinampi yang viral. Selain karena sulitnya menjangkau pengobatan konvensional karena biaya yang tinggi juga terkadang sudah tidak mampu lagi karena sudah lelah, lalu masih berkembangnya kepercayaan masyarakat terkait hal – hal tradisonal dan klenik mendorong pengobatan alternatif masih eksis hingga saat ini. Terkadang kita pun menemukan penyakit yang secara medis tidak masuk akal dan sulit disembuhkan tapi melalui pengobatan alternatif ini justru dapat disembuhkan.
Kembali lagi bahwa semua langkah apa pun yang ditempuh adalah salah satu ikhtiar kita mengharap kesembuhan dari Allah SWT. Tetap yang paling utama kita memohon kesembuhan dan kesehatan kepada Allah SWT. Segala hal yang ditempuh baik pengobatan atau apa pun itu yang mendatangkan kesembuhan harus kita yakini bahwa ini adalah berkah dari Allah SWT. Yang jelas jika kita masih belum diberi kesembuhan padahal sudah berusaha semaksimal mungkin maka kita semua harus tetap sabar dan tawakal menghadapi ujian dari-Nya.
Semoga pengalaman yang kutulis bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Share juga jika kalian punya pengalaman yang sama di kolom komentar (kalo ada yang mau dan ada yang baca hehehe). Syukuri nikmat sehat yang kita terima dan Stay positive !!!!
0 comments:
Silahkan Bacot