Tuesday, August 22, 2017

Pengalaman Gagal Landing dan Hard Landing JT 369



Pengalaman Gagal Landing dan Hard Landing JT 369
Sumber foto : kupastuntas.com

            Hai Hai Hai kembali lagi nih di tulisan  ku. Sekarang aku udah mulai aktif kuliah kembali, jadi udah mulai sibuk lagi nih hehehehehe banyak kegiatan di kampus sama di organisasi. Karena kegiatan kuliah sudah mulai aktif maka aku harus kembali ke kota Pahlawan dari Nunukan. Walaupun kondisi di Nunukan serba terbatas tetap aja rasanya berat buat balik ke Surabaya huhuhuhuhu.
            Nah kali ini aku mau menceritakan pengalaman menegangkanku saat dalam penerbangan menuju Surabaya dari Tarakan pada 20 Agustus lalu. Hari itu aku menggunakan pesawat maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 369 rute Tarakan – Surabaya dengan transit di Balikpapan. Penerbangan berangkat dari Tarakan pada pukul 17.50 alias pada saat hari sudah petang.
            Awalnya sih penerbangan berjalan lancar sekali. Penerbangan yang biasanya ditempuh dalam waktu 50 menit itu baik – baik saja. Beberapa kali memang terjadi guncangan saat menabrak awan mendung yang memang gelap sekali di beberapa titik. Sekitar pukul 18.50 pesawat mulai mengambil posisi landing dan mendekati Balikpapan. Secara visual cuaca sangat cerah tanpa awan. Sekilas tampaknya pendaratan akan sangat lancar dan saya berharap agar segera mendarat di Balikpapan biar bisa istirahat sebentar sebelum lanjut lagi terbang ke Surabaya.
            Pesawat sudah mulai mendekati landasan saat itu. Bahkan permukiman di sepanjang pesisir dekat bandara sudah sangat terlihat. Saat pesawat sudah berada di atas landasan di depan hotel bandara Balikpapan tiba – tiba pesawat melakukan go around atau terbang kembali. Padahal saat itu roda pesawat sudah hampir menyentuh landasan pacu.
            Setelah itu pesawat memutuskan untuk memutar mengelilingi kota Balikpapan untuk persiapan mendarat lagi. Menurut pengumuman dari awak kabin ada kendala operasional sehingga pesawat memutuskan memutar dan mencoba melakukan pendaratan kembali. Banyak penumpang mengira masih ada antrian pesawat di bandara Balikpapan dan menganggap hal tersebut biasa.
            Pesawat akhirnya memutar dan mencoba untuk memdarat lagi di Balikpapan. Awalnya sih berjalan normal seperti biasa bahkan roda pesawat sudah menyentuh landasan pacu walaupun belum secara utuh mendarat. Tiba – tiba ada angin kencang bertiup dari arah kanan mengakibatkan pesawat terlempar ke arah kiri di landasan pacu. Namun pilot sangat cekatan mengembalikan posisi pesawat kembali lurus di landasan dan akhirnya pesawat melakukan go around lagi dan terbang lagi.
            Sungguh saat itu sangat medebarkan. Apalagi kegagalan pendaratan kedua itu benar – benar sangat mencekam bagi saya dan penumpang lainnya. Seketika saat pesawat berhasil terbang lagi kondisi kabin menjadi sunyi senyap. Bahkan awak kabin saat mengumumkan pesawat go around lagi dengan nada bergetar dan terdiam lama sekali sehingga saya dan penumpang lainnya yang gak tahu apa – apa makin takut lagi jadinya. Untuk ketiga kalinya pesawat memutari kota Balikpapan untuk melakukan persiapan landing kembali.
            Alhamdulillah akhirnya di percobaan ketiga pesawat berhasil mendarat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Namun pendaratannya keras sekali dan goncangannya tidak pernah saya rasakan selama saya naik pesawat. Bahkan pesawat berhenti lebih jauh dari batas putar biasanya saat mendarat. Namun untung saja pesawat tidak tergelincir dan berhenti dengan sempurna. Saya juga melihat mobil pemadam kebakaran dan ambulance sudah disiapkan dipinggir landasan.
            Baru setelah pesawat berjalan di taxiway menuju ruang tunggu pilot menyampaikan bahwa tadi ada kendala cuaca berupa angin kencang di Balikpapan. Saya sendiri beserta penumpang lainnya sangat mengapresiasi kepiawaian pilot penerbangan Tarakan – Balikpapan dalam mengendalikan pesawat. Bayangkan saja jika beliau tidak cekatan, saat percobaan landing kedua ketika pesawat dihantam angin bisa – bisa pesawat terlempar dan hancur menghantam tanah. Lalu saat pendaratan ketiga jika beliau tidak mumpuni dalam pendaratan keras itu bisa – bisa pesawat keterusan melewati batas aspal dan terjatuh ke laut.
            Saya benar – benar sangat bersyukur sekali masih diberi kesempatan untuk bisa menuliskan kisah saya disini. Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi sebesar – besarnya keputusan berani pilot sehingga mampu mendaratkan pesawat dengan selamat. Setelah sampai di gedung terminal saya langsung menelpon kedua orang tua saya dan menyampaikan apa yang terjadi. Bahkan hingga saya melanjutkan penerbangan ke Surabaya dengan pesawat berbeda dari maskapai yang sama, badan saya masih bergetar terus hingga mendarat di Surabaya.
            Benar – benar pengalaman antara hidup dan mati. Memang sehebat apa pun manusia memanfaatkan teknologi untuk apa pun bahkan untuk merekayasa alam tetap tidak ada yang bisa mencegah takdir dan kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Buktinya pesawat sebesar dan secanggih itu dengan mudahnya dapat dilempar oleh angin. Namun saya sangat bersyukur bahwa Tuhan masih memberi saya kesempatan dan keselamatan hingga detik ini. Namun tetap saja pengalaman penerbangan JT 369 hari itu Minggu 20 Agustus 2017 tidak akan bisa saya lupakan.
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot