Haruskah Ibu Kota Pindah ???
Hai Hai Hai
kembali lagi di tulisan ku kali ini. Hari ini aku mau membahas isu yang lagi booming beberapa minggu ini. Yaitu
tentang rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota alias pusat pemerintahan
Negara kita tercinta Republik Indonesia ini. Sebenarnya isu ini sudah sering
muncul ke publiK beberapa tahun yang lalu. Tapi untuk saat ini sepertinya isu
ini sangat serius dibahas bahkan berlanjut ke kajian resmi pemerintah melalui
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Sebelumnya
kita tahu Ibu Kota Negara kita saat ini yaitu Jakarta sebagai pusat ekonomi dan
pusat pemerintahan Republik Indonesia. Sekitar 77% uang beredar di Republik ini
ada di Jakarta. Jakarta juga kota terbesar di Indonesia, di ASEAN bahkan masuk
ke dalam kawasan metropolitan terbesar ke dua di dunia setelah Tokyo. Dengan
segala macam gelar dan julukannya jelaslah kita bangga bahwa Ibu Kota kita
termasuk kota metropolitan yang diperhitungkan di dunia.
Namun dengan
segala macam gelarnya Jakarta juga menyimpan segala permasalahannya sebagai
kota megapolitan. Seperti yang sering kita lihat bersama di media atau mungkin
mengalami langsung saat kita berkunjung ke Jakarta. Permasalahan di Jakarta
sudah sangat kompleks sekali sehingga wacana pemindahan ibu kota ini dianggap
sebagai salah satu cara untuk mengurangi beban Jakarta.
Lantas jika
memang pindah maka ke mana pemerintah menentukan pilihan ibu kota baru ? Pada
era Orde Lama alias zaman Pak Soekarno beliau mencetuskan Kota Palangkaraya
sebagai calon ibu kota baru Republik Indonesia. Beliau sangat serius sekali
dalam rencana tersebut. Bahkan beliau mendesain sendiri pembangunan
Palangkaraya seperti yang kita lihat sekarang ini. Sayang belum selesai
pembangunan di Palangkaraya keburu terjadi huru hara di Negara kita yang
mengakibatkan perubahan rezim pemerintahan, maka hilang pula gaung pembangunan
Palangkaraya sebagai pusat pemerintahan kita.
Era Orde
Baru muncul lagi ide pemindahan ibu kota kita. Namun pada saat itu wacana
pemindahan ibu kota tidak menuju ke luar Pulau Jawa namun hanya di daerah
Jonggol, Jawa Barat. Namun tidak ada tindak lanjut yang berarti terkait wacana
tersebut. Hal itu dikarenakan harga tanah di daerah Jonggol langsung naik
tinggi akibat wacana pemindahan ibu kota itu. Hingga berakhirnya Orde Baru
tidak ada gerakan berarti terkait pemindahan ibu kota.
Di zaman
Bapak SBY muncul lagi wacana pemindahan ibu kota. Pada saat itu ada sebuah tim
akademisi yang digawangi Bapak Adrinof Chaniago membuat visi Indonesia 2030.
Dalam visi itu menyebutkan pemindahan ibu kota karena semakin berkurangnya daya
dukung lingkungan Jakarta dan Pulau Jawa pada umumnya. Dalam visi itu diusulkan
Kalimantan sebagai ibu kota baru Indonesia karena wilayahnya yang luas dan aman
dari letusan gunung api dan jauh dari kawasan gempa bumi. Namun lagi – lagi
wacana itu hilang begitu saja bagai angin.
Nah di zaman
Bapak Jokowi ini muncul lagi wacana pemindahan ibu kota. Bahkan kali ini
kajiannya resmi dilakukan oleh pemerintah melalui Bappenas dan masih berjalan
hingga saat ini. Banyak nama daerah yang muncul sebagai calon ibu kota baru
Indonesia mulai dari Palangkaraya, Kalimantan Timur hingga Sulawesi Selatan.
Kita tidak bisa komentar banyak hingga nanti hasil kajian pemerintah muncul.
Namun pemerintah ingin ibu kota baru ini nanti berada di luar Jawa dimanapun
nanti itu berada.
Sebenarnya
menurutku memang sudah selayaknya ibu kota Negara kita pidah dari Pulau Jawa.
Daya dukung Pulau Jawa secara lingkungan sudah sangat berat sekali untuk
perkembangan. 130 juta penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa yang luasnya
hanya 7% dari Republik Indonesia dan Pulau Jawa adalah pulau terpadat di
Indonesia dan dunia. Selain itu pemindahan ibu kota ini bisa mendorong
pembangunan di luar Jawa dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Aku sendiri
mendukung ibu kota baru kita pindah ke Palangkaraya. Jelas Bung Karno memilih
Palangkaraya sebagai calon ibu kota ada alasannya . Salah satu alasan yang
sering kita dengar adalah Palangkaraya berada tepat di tengah Republik Indonesia.
Aku sih yakin pilihan beliau sudah tepat dan sudah saatnya kita merealisasikan
impian beliau membangun ibu kota Republik Indonesia di Palangkaraya.
Namun tentu
kita harus menunggu hasil kajian dari Bappenas. Karena pindah ibu kota tidak
sesederhana yang dipikirkan. Perlu banyak perencanaan, pembangunan dan tentunya
biaya yang tidak sedikit. Dari banyak riset yang aku baca nih kira – kira biaya
untuk pindah ibu kota sekitar Rp. 100 Triliun. Sehingga butuh perencanaan yang
benar – benar matang terkait pemindahan ibu kota ini.
Banyak
Negara yang sukses melakukan pemindahan ibu kota. Sebut saja Brazil dari Rio De
Jenero ke Brazilia serta ada Turki dari Istambul ke Ankara. Lalu ada negara
tetangga kita di ASEAN seperti Malaysia dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya dan
Myanmar dari Yangon ke Naypidaw. Dengan perencanaan yang matang aku sih yakin
kita bisa memindahkan ibu kota kita ke luar Pulau Jawa. Namun tetap semangat
dari pemindahan ibu kota ini adalah untuk pemerataan pembangunan demi persatuan
nasional yang semakin erat dan kuat. HIDUP INDONESIA !!! (Jadi kapan ibu kotanya pindah ????)
0 comments:
Silahkan Bacot