Saturday, August 26, 2017

Bicara Organisasi (4) Teater Ilustrasi Ompreng (IO)



Bicara Organisasi (4) Teater Ilustrasi Ompreng (IO)
Teater Ilustrasi Ompreng (IO)

            Lanjut lagi di tulisan bersambung tentang pengalaman organisasi ku hehehehe. Kemarin aku cerita pengalamanku selama di SMP nah di tulisan yang ini aku bakalan cerita pengalaman kegiatanku semasa SMA di SMAN 10 Samarinda. Nah sama seperti saat aku SMP dulu di SMA ini lagi – lagi aku gak tertarik gabung jadi pengurus OSIS soalnya kegiatan mereka terlalu birokratis banget menurutku.

            Nah kembali lagi di SMA aku lebih tertarik gabung ke klub – klub gitu soalnya pasti lebih seru. Apalagi sekolahku ini salah satu sekolah favorit di Kalimantan Timur dan berasrama lagi jadi penting buatku untuk memiliki kegiatan positif selama bersekolah di SMAN 10 Samarinda. Nah karena gak ada klub jurnalistik di SMA untuk melanjutkan seperti saat di SMP jadi diawal aku sempat gak ikut klub apa pun. Sampai pertengahan awal kelas 1 SMA aku diajak salah satu sahabatku buat gabung di teater sekolah. Jujur aja aku itu orangnya pemalu banget, pas aku cerita ke orang tua mau gabung teater mereka mendukung banget soalnya menurut orang tuaku biar aku lebih berkembang gabung teater aja lebih bagus.
            Kami latihan setiap malam Jumat di sekolah kami. Kenapa malam soalnya kalo malam kegiatan sekolah dan asramaku sudah gak begitu padat (soalnya kami boarding school) selain itu kami juga dapat dispensasi latihan setiap malam Jumat. Kami dapat julukan klub pemujaan dari teman – teman SMA kami lainnya soalnya kalo latihan kami sukanya di tempat gelap – gelapan sambil teriak AIUEO. Sebenarnya itu gak pemujaan apa – apa sih cuman latihan vokal biasa aja dan kenapa milih tempat yang gelap – gelap supaya bisa lebih fokus aja.
            Klub teater kami namanya Ilustrasi Ompreng atau kusingkat IO aja. Kenapa namanya begitu karena kami kalau diasrama makannya gak pakai piring tapi pakai ompreng aluminium gitu lalu diabadikanlah jadi nama teater sekolah kami. Anggota kami sekitar 20an anak setiap tahunnya dan memang anggota teater di sekolah kami dijuluki anak – anak paling gila dan gak waras hehehehe soalnya aneh – aneh mulu tapi berani membela kebenaran hehehehe. Selain itu kami terbagi mulai dari tim penampil, tim pendukung penampil (make up, cahaya dan angkat – angkat hehehe) serta tim musik (ada pemain gitar, penyanyi sampai biola juga lho dan satu – satunya yang nampil ada iringan biola di Samarinda saat itu).
            Kami juga sering tampil lho contohnya di kegiatan APSETRA suatu kegiatan apresiasi seni yang diadakan di Universitas Mulawarman Samarinda bahkan temanku salah satu pemeran utama mendapatkan penghargaan disana. Kami juga mengikuti beberapa kali lomba FLS2N lomba seni siswa tapi cuman sampai tingkat kota aja sih waktu aku aktif dulu (sekarang kudengar adek – adek kami bisa lolos ke tingkat lebih tinggi). Kami sering juga diundang nampil di taman budaya Samarinda oleh komunitas seni teater disana. Juga kegiatan favorit kegiatan kunjungan melihat penampilan teater lain di Kota Samarinda. Dan yang paling penting rajin nampil di internal SMA kami jika ada kegiatan sekolah, OSIS maupun acara klub lainnya.
            Nah dikepengurusan teater IO aku mengawali di posisi bagian humas teater yang kerjaanya ngurus surat – surat kalau mau ijin atau pengajuan dispensasi, mengkoordinir kegiatan kunjungan dan hal lain berkaitan tentang hubungan eksternal. Lalu akhirnya aku diangkat jadi sekretaris teater IO karena salah satu temanku yang sebelumnya jadi sekretaris memutuskan untuk tidak aktif lagi.
            Selain itu aku juga berkesempatan membantu melatih adek – adek ku untuk beberapa penampilan mereka di kegiatan internal sekolah. Banyak kenangan dengan teater IO sampai saat ini gak bisa dilupakan mulai dari kakak – kakak, teman – teman dan adek – adek yang gila semua hehehehe (termasuk aku), Pembina kami yang super kece waktu itu Mr. Fadhil dan juga sepak terjang kami disekolah.
            Teater IO klub paling vokal dan suka nentang di SMA hehehehe. Nentang disini dalam hal yang baik ya demi kepentingan bersama lho. Pernah kami berkonflik denagn OSIS karena mereka terlalu birokratis dan ada suatu kasus yang sangat besar dulu di SMA ku dimana teater IO memilih kontra dengan OSIS. Bahkan saat itu ketua teater IO yang sahabatku itu juga seorang ketua bidang di OSIS malah paling getol mengkritisi OSIS. Saat itu berasa kasus politik tingkat tinggi banget hehehehe bahkan sampai ada boikot – boikot gitu dari teman – teman OSIS dan dikucilkan tapi untung akhirnya berakhir damai karena kita semua saudara dan mereka memahami mengapa kami melakukan hal tersebut. Kami juga klub paling kritis atas transparansi dana dari sekolah sampai wakil – wakil kepala sekolah di SMA ku jengkel hehehehe tapi kami senang sebagai seniman saat itu kami memperjuangkan suatu hal yang baik.
            Intinya kami dulu gak hanya sekedar menampilkan seni teater saja namun juga menjadi penyambung suara – suara siswa yang kadang gak didengar sekolah hehehehe seru lah pokoknya sepak terjang teater IO dulu. Dan yang paling penting aku yang introvert ini bisa berubah menjadi lebih baik berkat teater IO ini. Bahkan sekarang aku berani berpidato, ngomong di depan umum itu semua berkat ilmu yang didapat di teater IO.
            Namun performa kami menurun jauh begitu tahun terakhir SMA ku saat terjadi pergatian kepengurusan ke adek kami. Walaupun kami tetap latihan dan nampil tapi Pembina kami tercinta akhirnya pindah ke Surabaya untuk melanjutkan S2 sehingga kami jadi klub tanpa Pembina dan hingga kami lulus teater IO menjadi luntang – lantung gak jelas (sedih banget deh waktu nulis ini).
            Tapi aku bahagia sekali saat ini di SMA ku teater sudah aktif kembali dengan Pembina yang baru dan adek – adek kami sudah banyak berprestasi di lomba – lomba kesenian baik tingkat kota Samarinda maupun Propinsi Kalimantan Timur. Walaupun namanya sudah berubah dan bukan teater IO lagi tapi tetap saja eksistensi teater SMAN 10 Samarinda harus tetap dipertahankan karena kita gak hanya bawa nama teater kita di mata publik tapi yang paling penting adalah nama baik sekolah kita. Sebagai alumni SMAN 10 Samarinda dan alumni teater jelas aku bangga sekali dengan pencapaian teater SMAN 10 Samarinda dan adek – adekku saat ini. Semoga tetap eksis dan sukses selalu. SALAM TEATER IO !!!! SATU JIWA !!!! SATU RASA !!!! DALAM KORSA !!!!
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot