Monday, February 10, 2020

SURABAYA DARURAT GENG JALANAN (2)


SURABAYA DARURAT GENG JALANAN (2)
            Kembali lagi menyikapi geng jalanan yang marak lagi di Surabaya. Sebetulnya dulu juga marak geng seperti ini cuman sepertinya fenomena geng jalanan akhir – akhir ini muncul lagi dan meresahkan masyarakat. Anak – anak yang membentuk geng jalanan ini gak cuman sekedar duduk – duduk di warkop main game terus pulang ke rumah masing – masing. Kenyataannya mereka sambil nongkrong bawa senjata tajam, keliling – keliling begal orang dan tawuran sama geng lainnya.

            Anak – anak ini membuat geng karena perasaan senasib sepenanggungan. Dengan mengusung solidaritas mereka bersama menjalankan aksinya. Walaupun jelas ya solidaritas mereka ini salah kaprah kalau digunakan buat menghajar orang, berbuat kriminal dan menyebar teror. Dalam ulasan Jawa Pos edisi Kamis 5 Februari lalu bahwa memang anak – anak ini kurang perhatian dari orang tua dan membuat geng dan macam – macam aksinya ini ya untuk cari perhatian. Menariknya lagi geng – geng ini punya konsep yang sama yaitu “Duduk sama rata, berdiri tanpa Raja” alias tidak ada pemimpin dalam geng ini. Mereka melakukan apapun murni karena solidaritas tanpa ada penunjukan pemimpin geng. Aku juga heran sih kalau gak ada pimpinan yang ngarahkan siapa tapi ya kenyataannya gitu.
            Kalau di film – film Hollywood kita menyaksikan geng dari kalangan dewasa nah di Surabaya ini mereka masih usia sekolah mulai SD – SMA. Miris melihat adek – adek kita ini melakukan kegiatan kriminal seperti ini. Bahkan saat diamankan pun mereka malah menangis padahal biasanya keliling sana sini bawa sajam dan menebar teror. Mereka juga punya tempat markas sendiri selain nongkrong di warkop, rata – rata di tempat kosong yang sepi macam taman, jembatan penyebrangan orang, kolong jembatan Suramadu, selter angkot, bahkan juga ada yang di kuburan. Yang terakhir apa gak gila tuh, tempat peristirahatan terakhir orang setelah capek wara wiri di dunia malah dijadikan untuk merencanakan aksi mereka ckckckckck.
            Biasanya orang saat membuat perkumpulan atau apa pun itu pasti ada namanya, biar enaklah penyebutannya hehehe. Nah adek – adek ini juga punya nama untuk geng mereka. Namanya pun lucu – lucu kalau diliat dari nama mungkin kita gak bakal ngira ini geng jalanan yang menyebarkan keresahan. Ada yang menamai Barisan Remaja Tamvan alias BRT wkwkwkwk tapi kelakuan gak kayak orang tamvan beneran, Pasukan Yak Yan An (PYY), Barisan Remaja Bledos alias BRB yang aku gak ngerti lagi apa motivasi ngasih nama gitu mungkin karena temperamen mereka gampang bledos. Lalu ada Barisan Remaja Lali Mangan alias BRML sangking lupa makan akhirnya mereka menebar keonaran, terus ada Pasukan Ra Mikir (PRM) ini kayaknya jelas ya karena mereka melakukan tindakan gak dipikir dulu akhirnya ketangkap bingung semua, ada lagi Golongan Pelajar Los (GPL) yang mungkin me-los-kan hidupnya gak ingat keluarga sama sekolah dan yang terakhir ada Gerombolan Wong Santuy atau GWS yang kelakuannya gak ada santuy – santuy nya.
            Memang setelah ditelusuri mayoritas karena merasa kurang diperhatikan oleh orang tuanya. Jadi memang peran orang tua sangat penting dalam tumbuh kembang anak karena dampak dari kurangnya perhatian bisa menjalar kemana – mana utamanya pada hal negatif. Orang tua tidak bisa hanya berpangku tangan pada pihak sekolah dalam membentuk kepribadian anak. Di rumah juga dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap anak. Terkadang anak tidak perlu diperhatikan dengan diberi segala fasilitas dan materi belaka tapi diajak bicara terkait sekolah atau ngobrol tentang kegiatan hariannya bisa lebih berarti dibanding sebuah materi.
            Terkadang terpikir juga apa ini sumbernya dari tontonan entah dari TV atau Youtube. Bisa jadi juga sih itu sebagai pendorong mengapa mereka terinspirasi membuat geng. Kalau liat sinetron “Anak Langit” hehehe mereka juga ada geng tapi gengnya mahal soalnya pake motor dan mehong pula. Jadi orang tua juga harus perhatikan apa yang ditonton anaknya ya jangan diloskan aja nonton apa aja.
            Yang jelas tanggung jawa kita semua untuk menjaga kondusifitas lingkungan dan tentunya mencetak generasi muda yang berkualitas yang siap menghadapi segala tantangan gak cuman SANTUY doang wkwkwkwk. Have a nice day.
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot