Thursday, May 8, 2014

Catatan Libur UN Hutama M Anhar ( 2 )



Catatan Libur UN Hutama M Anhar ( 2 )
Melelahkan di Jakarta
                        Jakarta, kota terbesar di Asia Tenggara. Ibukota, pusat pemerintahan dan pusat ekonomi Indonesia membuat Jakarta menjadi gemerlap seperti kota – kota besar dunia lainnya. Saya sudah beberapa kali mengunjungi Jakarta, namun baru pada kunjungan April lalulah saya dapat berjalan – jalan dan melihat lebih detil kota yang dipimpin Jokowi ini.
                        Tiba tengah malam di Jakarta, mata saya terlalu lelah untuk melihat – lihat walaupun saya bisa merasakan mobil yang saya tumpangi tersendat – sendat akibat macet. Padahal jam sudah menunjukkan hampir tengah malam waktu itu. Saya menginap di Kawasan Universitas Terbuka, Ciputat, Tangerang Selatan. Letaknya di pinggiran Kota Jakarta namun sudah mulai tertular penyakit macet dari Jakarta. Kota yang dipimpin istri dari tersangka korupsi Tubagus Chaeri Wardana ini menderita penyakit macet bahkan hingga ke kawasan Ciputat yang notabene pinggiran kota. Jalan Pondok Cabe Raya di depan kawasan Universitas Terbuka selalu macet setiap saat, tapi mau bagaimana lagi jika sudah macet ya sabar sajalah.
                        Jarak Ciputat ke Jakarta kurang lebih sekitar 30 km namun dibutuhkan waktu 3 jam lebih yang artinya sama dengan waktu tempuh Samarinda – Balikpapan yang jaraknya sekitar 121 km. Ruas – ruas jalan utama di Jakarta bukan main padatnya, di sekitar Jalan Fatmawati dan Jalan Pasar Minggu kemacetannya sangat parah. Selain banyaknya kendaraan yang melintas kemacetan menjadi semakin parah karena adanya proyek pembangunan MRT Jakarta di beberapa titik.
                        Selain itu ruas jalan utama yang sering kita lihat di TV seperti Jalan Jendral Sudirman – Jalan MH Thamrin serta Jalan Medan Merdeka di kawasan silang Monas juga sangat padat. Kemacetan parah terjadi saat jam berangkat kerja, istirahat dan pulang kerja. Saya yang berasal dari Nunukan sungguh terheran – heran karena di Nunukan jalan raya mulus dan lebar namun sepi dari kendaraan dan yang melintas hanya satu dua kendaraan saja. Sedangkan jalan raya di Jakarta lebar dan mulus namun kendaraan yang melintas tiada habis – habisnya. Bahkan orang tua saya pun berpendapat “jalan di Nunukan seperti jalan tol saja sedangkan jalan tol pun tidak terbebas dari macet di Jakarta”. Sungguh melelahkan bukan ???????
                        Namun kondisi kota Smarinda pun hampir seperti Jakarta dalam bidang lalu lintas. Untuk mengatasi beberapa titik macet Pemerintah Kota Samarinda berencana membangun fly over di simpang Air Hitam. Selain Samarinda, Jakarta pun juga berusaha untuk mengatasi kemacetan di wilayahnya dengan membangun Transjakarta, MRT Jakarta dan Monorail. Melihat kondisi ini sungguh melelahkan bagi saya jika berkendara di kota – kota besar Indonesia. Jadi CAPEK DEH !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot