Wednesday, October 7, 2020

Bukan Kisah KKN Horor (6-HABIS) Akhir dari Sebuah Kisah

 

            Setelah sekian lama akhirnya tulisan ini mencapai akhirnya. Kisah KKN yang ditulis akhirnya berakhir. KKN ini memang hanya dalam waktu singkat bahkan lokasinya juga gak jauh – jauh amat dari kampus, tetapi tetap berkesan dan menjadi pengalaman berharga buat kami semua yang masih mengingat.

             

Monitoring dari pihak kampus. Abaikan rambut yang habis kena tornado

        Kelompok KKN kami berhasil melaksanakan program tematik yang telah disusun oleh dosen pembimbing dengan baik. Dalam kegiatan monitoring lapangan yang dilaksanakan oleh pihak UPN “Veteran” Jawa Timur kami menunjukkan program inovasi dan pelatihan yang kami laksanakan di lapangan. Pihak UPN dalam hal ini oleh Dr. Pawana Nur Indah selaku tim monitoring sangat mengapresiasi kegiatan KKN kami yang Alhamdulillah masih dibilang KKN walaupun kegiatannya dilaksanakan pulang – pergi hehehehe. Pihak kelurahan Gunung Anyar Tambak juga mengapresiasi kegiatan kami. Apalagi kegiatan KKN UPN ‘Veteran’ Jawa Timur di Gunung Anyar Tambak termasuk kegiatan rutin setiap tahunnya. Sehingga dengan adanya kegiatan ini juga untuk mempererat kerjasama antara pihak universitas dengan pemerintah kota Surabaya.

Perpisahan pakai tumpeng memang lebih bersahaja

            Walaupun kelihatannya berakhir lancar tetapi karena perbedaan kultur (adanya kubu sederhana dan hedonis) mengakibatkan kegiatan perpisahan dengan warga menjadi rumit. Ya bisa terlihat bahwa dua pihak ini ingin melaksanakan perpisahan sesuai kehendaknya. Kelompok sederhana ingin mengadakan perpisahan yang selayaknya perpisahan seperti pemotongan tumpeng dll dengan warga sekitar. Kelompok hedonis agak gila lagi, mereka ingin memasang photoboth, lampu sorot dan juga sewa speaker untuk musik. Aku yang waras jelas lebih suka usul kelompok sederhana dan mayoritas yang masih waras juga sepakat dengan itu. Usul kelompok hedonis mungkin cocok buat kegiatan prom night atau kegiatan heboh – heboh lain, tapi untuk perpisahan KKN dengan warga kampung jelas tidak etis.

            Akhirnya dengan dukungan mayoritas kami melaksanakan perpisahan secara sederhana. Sekedar syukuran bersama warga sekitar dengan nasi tumpeng sudah cukup mewakili untuk kegiatan ini. Alhamdulillah berkesan dan bisa menjadi kegiatan yang baik sebagai refleksi lancarnya kegiatan KKN ini. Ya walaupun anak – anak hedon agak ogah – ogahan tapi gak masalah yang penting kegiatan ini bisa berjalan lancar. Sebelum kembali kami juga sempat diajak untuk melihat kawasan wisata mangrove Gunung Anyar Tambak oleh ketua RT 3. Memang belum seterkenal kawasan mangrove Wonorejo di Kecamatan Rungkut tetapi sudah ada wisatawan yang ingin berwisata di sana walaupun belum banyak.

            Setelah tahun kami sepertinya sudah tidak ada lagi KKN UPN “Veteran” Jawa Timur yang dilakukan di Surabaya. KKN, terakhir rata – rata dilakukan di Kabupaten – Kota lain diluar Surabaya. Aku sendiri sepakat dengan kegiatan KKN yang dilaksanakan dipelosok agar kegiatan pengabdiannya lebih terasa dan pengalamannya lebih banyak mungkin. Tapi tetap dimana pun kegiatan KKN dilaksanakan perhatikan adat istidat, budaya dan kebiasaan masyarakat setempat, sebagai pendatang jangan sombong dan takabur untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan seperti kejadian KKN DI DESA PENARI wkwkwkwwkwk. Tetap semangat semua. Sampai jumpa di tulisan bersambung lain.

Ibu Lurah Gunung Anyar Tambak sekarang beliau adalah Sekretaris Kecamatan Semolowaru


 
Suasana syukuran kegiatan KKN bersama warga

First time motong tumpeng wkwkwkwk

Memberikan kenang - kenangan ke pihak kelurahan. Abaikan rambut badai

Jalan - jalan ke kawasan mangrove Gunung Anyar Tambak. Pakai pelampung demi keselamatan

Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot