Monday, December 9, 2019

INSPIRASI DARI KANG PENDI (1)

Yang lain gaya kaku, lihatlah siapa yang lebih muda 😅😅

INSPIRASI DARI KANG PENDI (1)
            Di suatu sore seperti biasa aku melakukan rutinitas rebahan sambil mendengarkan lagu – lagu koriya kesukaan. Tiba – tiba salah satu adik tingkatku di Kopma menghubungi ngajakin ketemu tamu yang katanya besok bakalan ngisi seminar di Kopma UPN. Kebetulan setelah beribu – ribu tahun akhirnya Kopma UPN bisa mengadakan seminar nasional tanggal 6 Desember kemarin. Aku yang sudah tua bangka ini setujulah ikut nemuin pemateri ini sehari sebelum hari H seminarnya dan meninggalkan kegiatan rebahan rutin ini.

            Singkat cerita Ba’da Isya kita samperin lah tamu ini di hotel tempat nginapnya. Namanya anak muda katrokan kita sempet celingak celinguk nyariin si pemateri ini sampai dikira penyusup sama satpam. Eh ternyata beliau ada di teras di depan kami duduk santai dengan pakaian kasual celana pendek dan rokoan. Tamu kami ini adalah ketua nasional dari Kopindo atau Koperasi Pemuda Indonesia dan beliau bernama Kang Pendi Yusuf Effendi. Kirain namanya ketua nasional pasti sibuk sekali dan sulit ditemui, tetapi Kang Pendi justru dengan ramah menyambut kami dan membuka forum diskusi dan berbagi banyak hal malam itu.
            Aslinya malam itu beliau baru saja touchdown di Surabaya dan kondisi kesehatannya kurang begitu fit akan tetapi beliau tetap semangat berbagi pada kami. Beliau sebenarnya baru kembali dari Filipina, Tiongkok, Makassar dan Malaysia mengisi seminar juga lalu beliau langsung ke Surabaya mengisi kegiatan seminar Kopma UPN. Level beliau yang sudah biasa mengisi seminar di luar negeri berkenan mengisi seminar di tempat kami yang pelosok ini rasanya sangat luar biasa. Sudah pasti apa yang beliau capai saat ini berasal dari proses yang sangat panjang dan tentunya tidak instan.
            Beliau berkisah mengawali berkecimpung di dunia koperasi mulai dari Kopma di UIN Sunan Gunung Jati, lalu berlanjut ke Kopma regional Jawa Barat, Nasional hingga sekarang ini di Kopindo. Selain Kopindo pun beliau juga menjadi pengurus DPP KNPI dan Dekopin pusat. Beliau juga sering berkerjasama dengan Kementerian Koperasi dalam program – program untuk membumikan koperasi salah satunya #KoperasiKeren. Diliat dari track record nya beliau adalah organisatoris sejati yang memulai dari bawah hingga level nasional seperti saat ini. Tapi ada kata – kata Kang Pendi yang relate banget dengan kehidupan organisasiku saat ini yaitu “Berorganisasi harus sesuai passion, kalo gak sesuai passion bakal gak fokus. Kalau gak fokus ya gak ada manfaat apa – apa”. Jujur aja akhir – akhir ini fokus berorganisasi agak mulai kabur karena terbentur urusan masa depan padahal passion pribadi sendiri sudah sesuai dengan organisasinya. Mendengar kata – kata beliau menjadi trigger untuk lebih menata diri dan memfokuskan diri lagi agar apa yang kita inginkan bisa tercapai.
            Kisah Kang Pendi dalam merintis usahanya juga sangat keren. Beliau merintis usahanya dengan modal rasa percaya antar teman dan konsistensi. Jadi beliau dan teman – temannya memulai usaha dengan urunan 100 ribu per orang untuk memulai usaha gerobak makanan. Bahkan akhirnya semua teman – temannya bisa punya gerobak masing – masing dan usahanya berkembang hingga saat ini. Yang kita lihat bukan hasilnya yang fantastis tapi bagaimana menciptakan rasa percaya antara inner circle kita dan konsistensinya. Terkadang kita masih sulit percaya pada inner circle kita bahkan ada yang tidak percaya pada dirinya sendiri. Maka dari itu membangun kepercayaan adalah modal yang penting yang harus kita lakukan ke depannya.
            Dari Kang Pendi juga kami tersadar bahwa mengaku millenial bukan berarti kami paham dalam memanfaatkan teknologi. Bahkan mungkin aplikasi yang kita install di smartphone kita belum tertentu bermanfaat bagi diri kita sendiri. Dari Kang Pendi kami jadi tahu beberapa aplikasi keren yang entah bagaimana di zaman serba modern ini kok bisa kami baru tahu ada aplikasi sebagus itu. Diantaranya ada Bucket yang bisa digunakan  untuk mengelola jadwal dan target kita lalu ada inspigo yang bisa digunakan mendengarkan podcast inspiratif. Ada pula aplikasi dari salah satu toko buku dan iperpusnas yang bisa digunakan menambah wawasan. Ada juga mindmeister untuk membuat materi atau peta jalan serta edx untuk mengikuti kegiatan kursus internasional. Sedangkan kebanyakan anak muda sekarang aplikasi smartphone hanya berkutat di game dan social media maka pertemuan dengan Kang Pendi benar – benar menampar wajah kami dalam artian positif. Satu ungkapan beliau malam itu yang sangat menggelitik bahwa “Aplikasi dan teknologi ada banyak cuman kadang kita masih tidak tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan”.
            Pertemuan malam itu benar – benar memberi banyak inspirasi bagi kami. Terutama inspirasi untuk lebih menata hidup ini dan yang terpenting mulai belajar percaya tidak hanya pada teman kita tapi juga pada diri sendiri. Dan untuk mewujudkan itu semua kita bisa memanfaatkan teknologi sesuai dengan kebutuhan kita.
            Memang benar ungkapan bahwa ilmu bisa didapat dari siapa saja dan kapan saja. Kuliah 3 sks pun bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Semangat semuanya meraih mimpi !!!!
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot