Yang lain gaya kaku, lihatlah siapa yang lebih muda 😅😅
INSPIRASI
DARI KANG PENDI (1)
Di suatu sore seperti biasa aku melakukan rutinitas
rebahan sambil mendengarkan lagu – lagu koriya kesukaan. Tiba – tiba salah satu
adik tingkatku di Kopma menghubungi ngajakin ketemu tamu yang katanya besok
bakalan ngisi seminar di Kopma UPN. Kebetulan setelah beribu – ribu tahun
akhirnya Kopma UPN bisa mengadakan seminar nasional tanggal 6 Desember kemarin.
Aku yang sudah tua bangka ini setujulah ikut nemuin pemateri ini sehari sebelum
hari H seminarnya dan meninggalkan kegiatan rebahan rutin ini.
Singkat cerita Ba’da Isya kita samperin lah tamu ini di
hotel tempat nginapnya. Namanya anak muda katrokan kita sempet celingak
celinguk nyariin si pemateri ini sampai dikira penyusup sama satpam. Eh
ternyata beliau ada di teras di depan kami duduk santai dengan pakaian kasual
celana pendek dan rokoan. Tamu kami ini adalah ketua nasional dari Kopindo atau
Koperasi Pemuda Indonesia dan beliau bernama Kang Pendi Yusuf Effendi. Kirain
namanya ketua nasional pasti sibuk sekali dan sulit ditemui, tetapi Kang Pendi
justru dengan ramah menyambut kami dan membuka forum diskusi dan berbagi banyak
hal malam itu.
Aslinya malam itu beliau baru saja touchdown di Surabaya
dan kondisi kesehatannya kurang begitu fit akan tetapi beliau tetap semangat
berbagi pada kami. Beliau sebenarnya baru kembali dari Filipina, Tiongkok,
Makassar dan Malaysia mengisi seminar juga lalu beliau langsung ke Surabaya
mengisi kegiatan seminar Kopma UPN. Level beliau yang sudah biasa mengisi
seminar di luar negeri berkenan mengisi seminar di tempat kami yang pelosok ini
rasanya sangat luar biasa. Sudah pasti apa yang beliau capai saat ini berasal
dari proses yang sangat panjang dan tentunya tidak instan.
Beliau berkisah mengawali berkecimpung di dunia koperasi
mulai dari Kopma di UIN Sunan Gunung Jati, lalu berlanjut ke Kopma regional
Jawa Barat, Nasional hingga sekarang ini di Kopindo. Selain Kopindo pun beliau
juga menjadi pengurus DPP KNPI dan Dekopin pusat. Beliau juga sering
berkerjasama dengan Kementerian Koperasi dalam program – program untuk
membumikan koperasi salah satunya #KoperasiKeren. Diliat dari track record nya
beliau adalah organisatoris sejati yang memulai dari bawah hingga level
nasional seperti saat ini. Tapi ada kata – kata Kang Pendi yang relate banget
dengan kehidupan organisasiku saat ini yaitu “Berorganisasi harus sesuai
passion, kalo gak sesuai passion bakal gak fokus. Kalau gak fokus ya gak ada
manfaat apa – apa”. Jujur aja akhir – akhir ini fokus berorganisasi agak mulai
kabur karena terbentur urusan masa depan padahal passion pribadi sendiri sudah
sesuai dengan organisasinya. Mendengar kata – kata beliau menjadi trigger untuk
lebih menata diri dan memfokuskan diri lagi agar apa yang kita inginkan bisa
tercapai.
Kisah Kang Pendi dalam merintis usahanya juga sangat
keren. Beliau merintis usahanya dengan modal rasa percaya antar teman dan
konsistensi. Jadi beliau dan teman – temannya memulai usaha dengan urunan 100
ribu per orang untuk memulai usaha gerobak makanan. Bahkan akhirnya semua teman
– temannya bisa punya gerobak masing – masing dan usahanya berkembang hingga
saat ini. Yang kita lihat bukan hasilnya yang fantastis tapi bagaimana
menciptakan rasa percaya antara inner circle kita dan konsistensinya. Terkadang
kita masih sulit percaya pada inner circle kita bahkan ada yang tidak percaya
pada dirinya sendiri. Maka dari itu membangun kepercayaan adalah modal yang
penting yang harus kita lakukan ke depannya.
Dari Kang Pendi juga kami tersadar bahwa mengaku
millenial bukan berarti kami paham dalam memanfaatkan teknologi. Bahkan mungkin
aplikasi yang kita install di smartphone kita belum tertentu bermanfaat bagi
diri kita sendiri. Dari Kang Pendi kami jadi tahu beberapa aplikasi keren yang
entah bagaimana di zaman serba modern ini kok bisa kami baru tahu ada aplikasi
sebagus itu. Diantaranya ada Bucket yang bisa digunakan untuk mengelola jadwal dan target kita lalu
ada inspigo yang bisa digunakan mendengarkan podcast inspiratif. Ada pula
aplikasi dari salah satu toko buku dan iperpusnas yang bisa digunakan menambah
wawasan. Ada juga mindmeister untuk membuat materi atau peta jalan serta edx
untuk mengikuti kegiatan kursus internasional. Sedangkan kebanyakan anak muda
sekarang aplikasi smartphone hanya berkutat di game dan social media maka pertemuan
dengan Kang Pendi benar – benar menampar wajah kami dalam artian positif. Satu
ungkapan beliau malam itu yang sangat menggelitik bahwa “Aplikasi dan teknologi
ada banyak cuman kadang kita masih tidak tahu apa yang sebenarnya kita
butuhkan”.
Pertemuan malam itu benar – benar memberi banyak
inspirasi bagi kami. Terutama inspirasi untuk lebih menata hidup ini dan yang
terpenting mulai belajar percaya tidak hanya pada teman kita tapi juga pada
diri sendiri. Dan untuk mewujudkan itu semua kita bisa memanfaatkan teknologi
sesuai dengan kebutuhan kita.
Memang benar ungkapan bahwa ilmu bisa didapat dari siapa
saja dan kapan saja. Kuliah 3 sks pun bisa dilakukan dimana saja, kapan saja
dan oleh siapa saja. Semangat semuanya meraih mimpi !!!!
0 comments:
Silahkan Bacot