PMII Komisariat Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur adalah salah satu dari 14 Komisariat dibawah naungan Pengurus Cabang PMII Surabaya. Komisariat Bela Negara telah berdiri selama 21 tahun dan telah turut serta mewarnai dinamika kehidupan kampus UPN “Veteran” Jawa Timur. Banyak pasang surut yang terjadi selama 21 tahun ini. Diawal pendiriannya PMII menjadi satu – satunya organisasi ekstra yang ada di UPN “Veteran” Jawa Timur saat itu. PMII menjadi organisasi ekstra terbesar yang memiliki rayon diseluruh fakultas. PMII juga berhasil menempatkan kader – kadernya menjadi seluruh ketua himpunan, UKM, BEM Fakultas dan BEM Universitas. Pada saat itu bahkan PMII memiliki kekuatan untuk membuat seorang pejabat dapat menempati posisinya ataupun diganti. Kader – kader PMII berkembang dan disegani oleh seluruh civitas academica UPN “Veteran” Jawa Timur saat itu.
Founding Father PMII UPN Cak Ervan dan Cak Tholib telah meletakkan pondasi dasar pergerakan sehingga PMII dapat berkembang hingga saat ini. Namun setelah para founding father lulus meninggalkan kampus perkembangan PMII sedikit melambat. Kader semakin berkurang dan rayon satu – persatu vakum dan hilang. Bahkan di periode 2010 – 2014 PMII mengalami masa sulit dalam kaderisasi. Mulai dari sulitnya merekrut anggota, ketiadaan sekretariat organisasi serta kesibukan kader yang tersisa di internal atau organisasi lain membuat perkembangan PMII pada periode itu sangat sulit. Bahkan untuk mendampatkan kader 10 orang saja untuk MAPABA sudah menjadi prestasi yang luar biasa.
Namun masa paceklik bagi PMII akhirnya berakhir. Angin segar itu datang per 2014 saat UPN “Veteran” Jawa Timur diresmikan sebagai kampus negeri. Tahun 2015 sebagai tahun pertama mahasiswa baru masuk ke UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai kampus negeri adalah saat yang sangat menggembirakan bagi PMII. Peningkatan mahasiswa baru menjadi 2.500 orang menjadi peluang bagi proses kaderisasi. Selain itu banyaknya mahasiswa dari luar Surabaya menjadi keuntungan tersendiri bagi proses kaderisasi. Total selama 2015 PMII Komisariat Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur mengadakan tiga kali Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) dengan anggota sebanyak lebih dari 100. Selain itu semenjak menjadi kampus negeri dan mengalami lonjakan anggota PMII Komisariat Bela Negara telah rutin pula mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) hingga saat ini.
Pada tahun 2016 setelah sekian tahun akhirnya PMII Komisariat Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur mendeklarasikan lagi rayon. Rayon Pertanian dan Rayon Ekonomi dan Bisnis dideklarasikan pada tahun itu. Selain itu pada tahun 2017 PMII Komisariat Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur mendeklarasikan lagi rayon baru. Rayon Teknik dideklarasikan tahun kemarin. Seluruh rayon di Komisariat Bela Negara telah mampu mengadakan kaderisasi formal berupa MAPABA. Sedangkan untuk PKD masih menjadi wewenang Komisariat.
Sedangkan untuk fakultas yang kader dan anggotanya belum mencukupi umtuk sementara masih bergabung di rayon lain. Saat ini PMII Komisariat Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur dan Rayon Ekonomi dan Bisnis sedang dalam proses menyiapkan pendirian dan persiapan deklarasi Rayon Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang diperkirakan akan deklarasi awal tahun depan.
Dengan semakin berkembangnya PMII Komisariat Bela Negara secara tidak langsung juga menciptakan beberapa permasalahan yang turut mengikuti. Berikut identifikasi permasalahan yang dihadapi PMII Komisariat Bela Negara saat ini :
1. Dengan menjadi negerinya UPN “Veteran” Jawa Timur tidak hanya menjadi angin segar bagi PMII namun juga bagi organisasi ekstra lain yang ada. Persaingan antar organisasi ekstra terjadi mulai dalam kaderisasi maupun penguasaan kampus.
2. Terjadinya gesekan pula dengan kelompok anti organisasi ekstra yang dimotori oleh organisasi intra kampus dan beberapa dosen yang dulu pernah punya kenangan buruk dengan PMII. Gesekan ini mengganggu proses kaderisasi di beberapa fakultas yaitu Pertanian, FISIP dan FAD
3. Semakin banyaknya rayon juga mengakibatkan overlaping kewenangan antara Komisariat dan Rayon yang memiliki program dan fungsi yang hampir sama. Menjadikan agenda Komisariat dan Rayon sering berbenturan.
Solusi yang dapat saya tawarkan atas identifikasi masalah di atas adalah sebagai berikut :
1. Persaingan antar organisasi ekstra telah menjadi suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Baik dalam kaderisasi maupun dalam perebutan penguasaan kampus. Namun yang menjadi catatan selama ini persaingan dalam bidang kaderisasi tidak pernah menghasilkan dampak yang berbahaya dan gesekan yang mengkhawatirkan. Namun yang paling sering menjadi sumber gesekan adalah saat dalam proses perebutan penguasaan kampus. Beberapa kali PMII bergesekan dengan organisasi ekstra lain. Keberhasilan PMII memenangkan pertarungan tidak hanya sekedar melalui strategi yang baik, namun kualitas kader menjadi poin utama yang menunjang keberhasilan. Pembinaan mental dan kualitas kader menjadi prioritas penting untuk mengatasi permasalahan ini. PMII Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur mengadakan pembinaan kader secara langsung ke kader – kader satu persatu sesuai minat bakat. Selain itu mulai tahun ini PMII Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur dalam rangka mendukung peningkatan kualitas dan mental kader mengadakan kegiatan Sekolah Advokasi yang diharapkan kader dan anggota setelah mengikuti kegiatan akan siap bersaing dan menghadapi organisasi ekstra lain.
2. Selain dengan organisasi ekstra gesekan yang sering terjadi juga dengan organisasi intra yang dalam proses bergerak di dalam kampus resmi dan mendapat dukungan birokrasi kampus. Organisasi intra menanamkan doktrin anti dan tertutup terhadap ormek melalui kegiatan diklat kepemimpinan mereka. Selain itu pengaruh senior organisasi intra yang masih punya pandangan anti ataupun dendam masa lalu terhadap organisasi ektra menghambat proses kaderisasi dan pembelajaran kader dan anggota yang ingin belajar di organisasi intra. Untuk itu PMII Bela Negara telah memiliki doktrin yang diterapkan sejak lama untuk menyiapkan kualitas kader sebelum terjun. Terbukti doktrin ini mampu mematahkan gerakan kampanye hitam organisasi intra di fakultas ekonomi. Memang di fakultas lain masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan namun sudah menampakkan progres yang positif. Selain itu kader dan anggota yang berproses di organisasi intra tidak bisa serta merta didiskreditkan oleh pihak yang anti dikarenakan kader dan anggota PMII telah menjadi sentral di dalam organisasi intra berkat kualitas yang dimiliki.
3. Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu overlaping atau tumpang tindih kewenangan antara Komisariat dan Rayon. Saya selaku Ketua 1 bidang kaderisasi sangat merasakan permasalahan ini terutama di bidang pengawalan dan kajian. Sempat terjadi perbedaan pandangan antara pengurus komisariat apakah harus tetap mengadakan kegiatan dan proker berkaitan hal tersebut atau melakukan transformasi menjadi koordinator dan supervisi di bidang tersebut. Saya sendiri lebih sepakat ke ide Komisariat sebagai koordinator dan supervisi di bidang pengawalan kader dan kajian. Karena pada hakikatnya tetap rayon yang lebih memahami dan mengerti karateristik anggotanya serta perbedaan kondisi akademik antar rayon juga sangat mempengaruhi. Maka dari itu memposisikan diri sebagai koordinator dan supervisi adalah langkah yang tepat dan itulah yang saya jalankan selama ini dan telah berjalan efektif.
Demikian yang bisa saya uraikan terkait permasalah dan solusi di PMII Komisariat Bela Negara UPN “Veteran” Jawa Timur. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Silahkan Bacot