Tuesday, August 25, 2020

Contoh Proposal Kegiatan KKN

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.Latar Belakang

Perkembangan UMK (Usaha Mikro Kecil) meningkat dari segi kuantitas  belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UMK. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UMK yaitu: rendahnya kualitas SDM UMK dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMK, dan terbatasnya akses UMK terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal banyaknya persaingan pada unit usaha yang sama. Juga menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UMK di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan.

Menurut Risma Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak lagi hanya dipandang sebelah mata saja, bahkan sekarang sudah diakui merupakan salah satu pilar utama pendukung kekuatan ekonomi bangsa.“Namun demikian, masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan dan perlu adanya langkah-langkah konkrit demi memajukan para pelaku UMKM secara berkelanjutan untuk membawa usaha mereka pada jenjang kemandirian dan profesionalisme yang diharapkan,” pungkas Risma (Surabaya, City Guide)  

Setiap kegiatan usaha yang dijalankan selayaknya dikelola secara sungguh-sungguh dan profesional. Dalam arti menerapkan pengelolaan  usaha dengan baik termasuk dalam pengelolaan pemasaran agar memuaskan pelanggan. Kotler (1994:19) menyatakan bahwa manajemen pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan.

Kendala yang sering ditemui oleh pelaku usaha adalah tentang bagaimana cara memasarkan pruduk yang telah dihasilkan, menjaga kesetiaan pelanggan serta mengantisipasi daya saing produk. Para pelaku usaha biasanya menggunakan tiga saluran dalam berbisnis yaitu saluran komunikasi (mengirim dan menerima pesan), saluran distribusi dan saluran layanan dalam memasarkan produknya.

                       

Rendahnya Produktifitas masyarakat untuk memulai suatu kegaiatan ekonomi disebabkan minimnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat didalam mengelola kegaiatan usaha produktif mulai dari aspek perencanaan usaha, produksi, pemasaran dan saluran distribusi sampai membuka usaha. Demikian juga halnya dengan UMK yang ada di Kecamatan Gunung Anyar khususnya Gunung Anyar Tambak.

Kecamatan Gunung Anyar  yang terbagi dalam 4 kelurahan yaitu Kelurahan Menanggal, , Kelurahan Rungkut Tengah, Kelurahan gunung anyar, dan kelurahan gunung anyar tambak. Jumlah penduduk kecamatan gunung anyar sebanyak  51055 jiwa dengan kepadatan penduduk 5258 jiwa/km2. Wilayah kecamatan gunung anyar memiliki UMK (Usaha Mikro Kecil ) sebayak 71 UMK dengan berbagai macam hasil usaha. Keberadaan usaha kecil tersebut selain dapat membantu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di sekitarnya juga telah meningkatkan kehidupan keluarga dari pengusaha kecil itu sendiri. Ada beberapa kelompok UMK yang ada di kecamatan Gunung Anyar yaitu kelompok UMK Culinary Bisnis (krupuk, abon, bandeng presto, catering, aneka bakso dll), kelompok Creative Industri (Batik Tulis, Handycraft, Aksesoris, Tas Batik dll).   UMK di Kecamatan Gununganyar telah dibentuk Komunitas Usaha Mikro Kecil, namun untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan usaha ini masih perlu keterlibatan dari berbagai pihak khususnya dari pihak Pemerintah Kota Surabaya melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Selama ini UMK kecamatan Gunung Anyar telah mendapat pendampingan dari Deperindag utamanya dalam hal pemasaran yaitu dengan mengikuti berbagai bazar dan pameran yang diadakan oleh deperindag. Kecamatan Gunung Anyar juga sudah memiliki WEB dimana UMK yang ada di kecamatan gunung anyar sudah dikenalkan melalui WEB tersebut tetapi belum dipergunakan secara optimal.

UMK di kecamatan Gunung Anyar sampai saat ini masih banyak yang belum memiliki legalitas formal seperti produk yang belum didaftar IPRTnya dan juga mayoritas belum banyak memiliki SIUP/perijinan sehingga hal ini tentu juga menjadi kendala unrtuk pengembangan produk UMK kedepan.

UKM makanan dan minuman yang ada di Kelurahan Gunung Anyar Tambak salah satunya adalah abon ikan bandeng yang diproduksi oleh ibu Chasibah dengan merk “Barokah” dengan surat ijin usaha NO 503/4301 A/ 436.6.11 / 2013 telah memproduksi abon ikan dengan merk “Abon Bandeng Barokah”. UKM ini telah memproduksi abon bandeng 3 Kg per hari, kendala yang ada selama ini adalah alat spinner sebagai alat pemeras abon setelah digoreng,  kurang maksimal sehingga harus diperas beberapa kali untuk mendapatkan abon yang benar-benar kering, hal ini tentunya menjadikan produksi lambat. Permasalahan yang kedua adalah Tulang/duri ikan bandeng selama ini tidak dimanfaat sehingga menjadi limbah yang cukup banyak maka perlu inovasi sehingga duri/tulang ikan bandeng perlu dibuat produk inovasi sehingga memiliki nilai jual

1.2.Konsep Pemecahan Masalah

            Upaya pengembangan UKM perlu dilakukan agar ukm yang ada di kecamatan Gunung Anyar semakin berkembang baik secara pemasaran maupun permodalan, untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan ukm dalam bentuk partisipasi para pemilik usaha dalam kegiatan  penyuluhan yang berkaitan dengan usaha, kegiatan yang akan dilakukan adalah  pelatihan tentang pemasaran, pembuatan produk inovatif (pemberian mesin spiner dan penggilingan untuk duri ikan), kemasan produk dan manajemen usaha (pengelolaan usaha), pelatihan pembukuan dan pelatihan bagaimana cara membuat usulan kredit untuk penambahan modal, serta menjadikan produk dari UMK kecamatan Gunung Anyar dapat bersaing dengan UMK yang ada di luar kecamatan Gunung Anyar.

            Konsep yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan adalah pemberdayaan UKM dan kerjasama yang baik sehingga program ini dapat didukung oleh semua pihak. Kerjasama tersebut antara lain :

  1. Para pemilik UKM yang ada di kecamatan Gunung Anyar selaku sasaran program diharapkan berpatipasi aktif dalam setiap kegiatan baik berupa penyuluhan maupun pelatihan.
  2. Kepala Desa Gunung Anyar dan Camat Gunung Anyar selaku pendukung kegiatan program, dalam penyediaan sarana lokasi sasaran
  3. Dinas Perdagangan yang selama ini mengadakan pembinaan pada UMK yang ada dikecamatan Gunung Anyar sebagai mitra pendamping.
  4. Mahasiswa UPN “Veteran: Jawa Timur sebagai pelaku transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan bersedia mengabdikan ilmunya mangajak para pemillik usaha bersama-sama mendukung kegiatan pemberdayaan UMK
  5. DPL sebagai pendamping transfer inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi
  6. LPPM UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai pelindung kegiatan KKN-PPM secara keseluruhan.

1.3. Metode Pemecahan Masalah

Metode yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah :

  1. Penyuluhan tentang manajemen pemasaran, dengan berkembangnya era digital maka semakin mudah bagi pemilik usaha untuk menganalkan produknya untuk itu perlu dilakukan  pelatihan memasarkan produk secara online dengan memanfaat gadget yang hampir semua pemilik usaha memilikinya
  2. Pelatihan pembuatan produk olahan dengan  memanfaatkan tulang ikan Bandeng  sehingga mempunyai nilai tambah dan dapat meningkatkan pendapatan.
  3. Penyuluhan dan pelatihan pemberian label / kemasaan, program ini dilaksanakan karena   kemasan produk selama ini dirasa kurang menarik dan ala kadarnya. Salah satu faktor untuk menarik konsumen membeli produk adalah kemasan yang menarik selain kemasan itu sendiri berfungsi sebagai salah satu strategi pemasaran..
  4. Penyuluhan tentang manajemen usaha (kewirausahaan), program ini dilaksanakan mengingat masih banyak UMK yang mengelola usahannya asal- asalan sehingga tidak dapat berkembang secara baik.
  5. Penyuluhan tentang pengajuan kredit kepada pihak lain, misalnya perbankan. Utamanya pengetahuan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pengajuan kredit. program ini dilaksanakan mengingat modal salah satu kendala yang dihadapi UMK untuk mengembangkan usahanya
  6. Pelatihan pembukuan sederhana,, hal ini penting untuk pekembangan usaha utamanya dalam permodalan dan pembukuan termasuk salah satu persyaratan diperolehnya SIUP

1.4.Profil Kelompok Sasaran

 

Tabel 1.1

Profil kelompok sasaran

No

Kelompok UMK sasaran

Permasalahan

Solusi

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kelompok UMK produk makanan (Krupuk, abon, bandeng presto, kue dll)

 

 

 

 

 

 

 

 

-    Pemasaran belum menjangkau secara luas

-    Kemasan Produk belum menarik

-    Perlunya inovasi dalam pengolahan hasil potensi daerah utama hasil dari tambak ikan.

-    Kualitas produk makanan yang kurang dapat bersaing

 

-    Kurangnya pemahaman tentang manajemen usaha (kewirausahaan)

1.   Perlu diberi pelatihan pemasaran OnLine dengan aplikasi android

2.  Perlu adanya pelatihan dan penyuluhan tentang kemasan produk yang menarik

3.       Perlu adanya penyuluhan dan pelatihan inovasi produk dan tentang kebersihan dan kesehatan pada produk makanan

4.       Penyuluhan dan pelatihan cara pengajuan kredit.

 2

Kelompok UMK produk HandyCraft dan busana muslim, Batik

-    Perlu penambahan modal usaha

 

-    Pemasaran belum menjangkau secara luas

Penyuluhan dan Pelatihan cara pengajuan kredit

. Perlu diberi pelatihan pemasaran OnLine menggunakan android

3

Pengajuan IPRT UKM

Belum banyak pelaku usaha memiliki IPRT produk

5.        Membatu memperoleh IPRT produk UKM

5

Pengajuan SIUP

Mayoritas belum memilki SIUP

6.        Pelatihan pembukuan sederhana dengan dokumen yang baik sebagai syarat pengajuan SIUP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II 

TARGET DAN LUARAN

 

Tabel 2.1

Rencana Target Sasaran

 

No

Jenis Luaran

Indikator Capaian

1

Publikasi ilmiah

accepted

2

Pemakalah dalam pertemuan ilmiah

Sudah dilaksanakan

3

Hak Atas Kekayaan Intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merk dagang, Rahasia dagang, Desain Produk, Industri Geografis, Perlindungan Varietas, Tanaman

Terdaftar

4

Teknologi tepat Guna

Produk/penerapan

5

Model/Purwarupa/ Desain/ Karya Seni/ Rekayasa Sosial, Jasa, Metode, Sistem, Produk/Barang

Produk

 

 

                                                                BAB III

METODE PELAKSANAAN

 

3.1.Persiapan dan Pembekalan :

  1. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan KKN-TEMATIK

-          Tutorial materi ke mahasiswa peserta KKN-TEMATIK selama 4 hari, setiap 2 sub program dilakukan setiap hari (sebelum pelaksanaan program)

-          Peragaan dan contoh penggunaan alat yang sesuai dengan sub program mahasiswa peserta KKN

-          Pendampingan peserta KKN ke lokasi sasaran sesuai dengan ploting sub program selama kurang lebih 1 bulan.

-          Monitoring dan evaluluasi kegiatan selama kegiatan

  1. Materi Persiapan dan Pembekalan KKN-TEMATIK yang perlu diberikan kepada mahasiswa :

-       Pemahaman tentang manajemen pemasaran dalam mengelola usaha

-       Materi tentang kemasan

-       Pembuatan produk olahan dari ikan

-       Pemasaran yang dilakukan melalui Online

-       Pembukuan sederhana bagi UMK

-       Cara Pengajuan kredit kepada pihak lain

-       Pendampingan pembukuan sederhana untuk koperasi

 

3.2.Pelaksanaan

Dalam KKN Tematik ini maka langkah-langkah Kegiatan KKN Tematik yang akan dilakukan disajikan dalam Tabel  berikut ini:

 

 

 

 

Tabel 3.1

Pelaksanaan Kegiatan

 

NO

KEGIATAN

PELAKSANA

URAIAN KEGIATAN

1.

Tahapan Persiapan

Peserta KKN, DPL dan kelompok UMK

Meninjau kondisi lingkungan yang bermasalah, kemudian merumuskan prioritas masalah yang akan segera dibenahi untuk dicarikan solusi

 

Jadwal kegiatan disesuaikan dengan pertemuan kelompok UKM di Kcecamatan Gunung Anyar

 

Adanya kendala-kendala dilapangan pada saat mengadakan pelatihan dan penyuluhan dengan segera diantisipasi ,serta dicarikan solusi pemecahan masalahnya.

 

Pada saat melaksanaan kegiatan KKN-TEMATIK selalu melibatkan aparat kelurahan serta kelompok UMK dan aparat Kecamatan Gunung Anyar agar nantinya akan mendukung pengembangan UMK di GunungAnyar.

 

2.

Tahapan Pelaksanaan

(Sosialisasi dan Pelatihan)

Peserta KKN, DPL dan kelompok UMK

Pelatihan dan penyuluhan untuk menghadapi persaingan dengan memberikan materi cara peluang-peluang usaha , dengan belajar manajemen pemasaran untuk kelompok UMK

 

Pelatihan bagaimana cara membuat kemasan yang unik, berkesan, dan berbeda dengan pesaing

 

Pelatihan tentang cara – cara promosi lewat internet dengan aplikasi di android mengingat pelaku usaha semua memilki Handphone Adroid. Sehingga handphone dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung usaha UMK.

 

Pelatihan tentang produk olahan dari ikan dimana ikan di daerah gunung anyar tambak salah satu potensi yang dimilki

 

Penyuluhan dan Pelatihan Ajuan Kredit

 

Pelatihan pembukuan sederhana bagi UMK dan pendampingan pada koperasi yang ada di Gunung AnyarTambak

 

3

Tahapan Evaluasi

Peserta KKN, DPL dan kelompok UMK

Pemantauan dan evaluasi hasil binaan UMK Gunung Anyar Tambak

 

 

a.       Metode yang dilakukan dalam pemberdayaan kelompok UKM di Gunung Anyar dengan cara :

-          Penyuluhan

b.      Langkah – Langkah operasional yang diperlukan dalam mengatasi permasalahan :

1.      Pelatihan dan penyuluhan untuk menghadapi persaingan dengan memberikan materi cara peluang-peluang usaha , dengan belajar manajemen pemasaran untuk kelompok UMK

Tujuannya : Agar kelompok UMK dalam menghadapi persaingan tidak akan pernah takut, peluang usaha bisa didapat dimana-mana, bukan hanya dari satu sisi saja, dengan mamahami  kiat-kiat pemasaran yang citu akan dapat meningkatkan penjualannya untuk kelompok UMK Gunung Anyar

2.      Pelatihan bagaimana cara membuat kemasan yang unik, berkesan, dan berbeda dengan pesaing

Tujuannnya : Dengan kemasan yang menarik , klasik , warna yang indah ,akan memberikan daya tarik dan minat konsumen untuk membeli

3.      Pelatihan  tentang cara – cara  promosi lewat internet dengan aplikasi di android mengingat pelaku usaha semua memilki Handphone Adroid. Sehingga handphone dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung usaha UMK.

Tujuannya mengenalkan produk kelompok UKM Gunung Anyar lebih luas dan dikenal masyarakat mudah untuk akses

4.      Pelatihan tentang produk olahan dari ikan dimana ikan di daerah gunung anyar tambak salah satu potensi yang dimilki

Tujuannya untuk membuat inovasi olahan ikan sehingga memilki nilai tambah

5.      Penyuluhan dan Pelatihan Ajuan Kredit

Tujuannya untuk mengajukan tambahan modal melalui pihak ketiga / perbankan

6.  pelatihan pembukuan sederhana bagi UMK dan pendampingan pada koperasi yang ada di Gunung Anyar Tambak

c.       Pelaksanaan KKN PPM melibatkan 25 mahasiswa berbagai fakultas dan jurusan yang ada di UPN “Veteran” Jatim. Penjadwalan dilaksanakan dalam kurun waktu satu setengah bulan  (4 minggu) yaitu 6 jam/hari selama hari kerja 6 hari/minggu selama 6 minggu ( 6 x 6 x 4 = 144 jam),

d.      Volume total pekerjaan 25 X 6 X  1 bulan = 150 JKEM, dimana n adalah jumlah mahasiswa yang akan diterjunkan dalam KKN PPM dimaksud, y adalah rata-rata Jam Kerja Efektif Mahasiswa

Tabel 3.2.

Volume Pekerjaan

No.

Nama Pekerjaan

Program

Volume (JKEM)

Keterangan

1.

Penyuluhan tentang Pemasaran

a.     Menentukan pasar

3 jam X 10

 

b. Perubahan permintaan pasar

3 jam X 10

c. Saluran Distribusi

3 jam X 10

2.

 

Penyuluhan tentang kemasan

a. Kinerja produk yang lemah (kualitas turun)

4 jam X 10

 

b. Kesalahan dalam merek.

3     jam X 10

c.Kegagalan dalam

mengembangkan produk baru.

3 jam X 10

d Ketergantungan pada salah  satu pelanggan utama

3 jam X 10

 

  3.

Pelatihan produk inovasi

a.     Pengadaan alat dan pengadaan bahan

4 jam X 10

 

 

 

b.    Praktek pembuatan produk olahan

6 jam X 10

 

c.    Analisis biaya Produksi dan harga jual

4 jam X 10

 

4

Pelatihan promosi produk UKM lewat on line

a.Cara promosi lewat HP

3 jam X 10

 

 

 5

 

Pelatihan Manajemen Pembukuan sederhana

a.     Arus Kas

3jam X 10

 

 

 

b.    Manajemen Usaha

3 jam X 10

c.   Perhitungan BEP

3 jam X 10

6

 Pelatihan pengajuan Kredit usaha

a.penyuluhan tentang kalayakan bisnis

 

3 jam X 10

 

b.penyuluhan tentang syarat-syarat kredit

 

3 jam X 10

 

 

 

c.pelatihan pengajuan kredit

 

3 jam X 10

 

Total Volume Kegiatan

 

 

 

N x JKEM

n = jumlah mahasiswa

 

 

3.3.  Rencana Keberlajutan Program

 

Rencana jangka panjang dan tindak lajut program meliputi :

Peningkatan Kelompok UMK di Gunung Anyar secara mandiri melalui pelatihan dan pendampingan oleh mitra dan perguruan tinggi. keberlangsungan program perlu dikaji terus

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Philip Kolter dan AB Susanto. 2005. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat. Jakarta

Philip Kotler dan Antony. 2010  Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta 

Upaya Pemkot Kembangan Potensi Kelompok UMKM di Surabaya  http://www.surabaya.go.id/berita/detail.php?id=7281

Ina Primiana, 2009, Menggerakkan Sektor Riil UKM & Industri, Penerbit Alfabeta, Bandung.

M. Kwartono Adi, 2007, Analisis Usaha Kecil Dan Menengah, Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta.

 

 

 

 


 

LAMPIRAN 1 : PETA LOKASI KELURAHAN GUNUNG ANYAR TAMBAK

                             SURABAYA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN 4:  GAMBARAN IPTEKS YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN

GAMBARAN IPTEKS YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN

Kelurahan Gunung Anyar Tambak sebagai sasran program KKN Tematik memiliki kelompok UMK di bidang makanan dan minuman, kampung batik, dan handycraf, Proses pemberdayaan SDM yang ada untuk mendapat pelatihan akan dipusatkan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak. Berikut rencana yang akan dilaksanakan di program KKN Tematik

 

No

Kegiatan

Lokasi

1

Sosialisasi Program

Balai Kelurahan Gunung Anyar Tambak

2

Penentuan & persiapan lokasi 

Balai Kelurahan Gunung Anyar Tambak

3

Pelatihan Pembukuan Sederhana, lap keuangan dan manajemen usaha, serta pelatihan pengajuan kredit

Kelurahan Gunung Anyar Tambak

4

Pelatihan Pemasaran On Line

Kelurahan Gunung Anyar

5

Pelatihan inovasi produk dari Tulang/duri ikan bandeng

Rumah ibu Chasbullah Gunung Anyar Tambak

 

 

Penyusunan Pembukuan sederhana. (Aditya Fajar 2013)

 

 

Pembukuan sederhana usaha bisa diawali dari pencatatan arus kas. Karena dalam operasinya, keuangan usaha kecil dan rumahan umumnya masih terfokus pada aliran uang tunai .

saya ingin menyampaikan pembukuan sederhana secara manual.

Namun perlu diingat bahwa pembukuan sederhana ini hanyalah bagian kecil dari praktek akuntansi yang sebenarnya, yaitu pencatatan aliran uang kas.Tapi karena usaha kecil dan rumahan umumnya masih terfokus pada transaksi tunai (cash/bank transfer), maka pembukuan usaha bisa dimulai dari sini dulu.

Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pembukuan sederhana ini adalah kalkulator, buku kas, satu boks amplop, dan tentunya alat tulis untuk mencatat. Dan seluruh perelengkapan ini bisa didapatkan di toko ATK terdekat.

Sebelum memulai pencatatan, kita perlu membuat pos-pos keuangan. Pos keuangan pada dasarnya adalah kategori pencatatan di mana setiap kategori akan mendapat buku kas dan amplopnya masing-masing.

Untuk memudahkan, pos keuangan dibagi menjadi tiga bagian. Anda nanti bisa menyesuaikan nama dan jumlahnya sesuai kebutuhan.

Pos-pos keuangan yangdimaksud adalah “Kasir”, “Belanja”, dan “Penjualan”:

  • Pos Kasir adalah pos keuangan utama di mana seluruh uang terpusat. Kalau diibaratkan pangkalan taksi, maka Pos Kasir adalah poolnya.Pos Kasir juga merupakan pos yang mendistribusikan uang ke Pos Belanja.
  • Pos Penjualan adalah pos yang mencatat seluruh penjualan produk yang kita punya. Uang hasil penjualan dikumpulkan dahulu di pos ini sebelum kemudian disetor ke Pos Kasir.
  • Pos Belanja adalah pos yang berhubungan dengan pengeluaran usaha. Baik itu untuk belanja bahan baku, operasional, maupun gaji karyawan.

Awal pencatatan dimulai dari Pos Kasir dan saldo berasal dari modal yang disetor oleh pemilik usaha ataupun yang berasal dari saldo bulan sebelumnya (dicatat sebagai uang masuk). Berikutnya, Pos Kasir menyerahkan uang ke Pos Belanja untuk belanja dan proses produksi.

Pada buku kas biasanya terdapat kolom debet dan kredit dan kedua istilah ini masih suka membingungkan.Tapi ini bukan masalah besar. Kita bisa menggantinya dengan istilah yang lebih mudah dimengerti.Misalnya menjadi “Uang Masuk” dan “Uang Keluar”.

Nah, setelah Pos Belanja menerima uang dari Pos Kasir, pemilik usaha kemudian mengolah uang belanja tersebut untuk menghasilan produk untuk dijual.Hasil penjualan produk kemudian dicatat oleh Pos Penjualan dan uangnya disimpan dalam amplop Pos Penjualan.

Pada waktu yang sudah ditentukan (misalnya setiap sore), uang hasil penjualan yang terkumpul di amplop Pos Penjualan kemudian disetorkan seluruhnya ke amplop Pos Kasir.

Nah, di Pos Kasir inilah kita bisa melihat posisi saldo usaha.Yaitu selisih antara uang yang disetor oleh Pos Penjualan dan uang yang dikeluarkan untuk Pos Belanja. Dan di akhir bulan, kita bisa menyimpulkan apakah usaha di bulan ini untung atau merugiBerikut  ilustrasinya

Analisa Keuntungan

Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode tertentu (Hansen/Mowen,1997)

1.      Break Even Point (BEP)

Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.

Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:

-        Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.

-        Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

-        Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan volume penjualan atau produksi.

 

Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

 

                                                        Biaya Tetap

                        BEP  =  ---------------------------------------------  x  100%

                                       Hasil Penjualan – Biaya Variabel

 

atau dapat juga dituliskan sebagai:

                                                   Biaya Tetap

|

|

                        BEP  =  --------------------------------------

                                                     Biaya Variabel

                                        1       -----------------------

                                                    Hasil Penjualan

 

2.      Kontribusi Margin

Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

|

|

      Biaya Variabel

Rasio kontribusi margin  =  1      ------------------------

 Hasil Penjualan

Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

             Biaya Tetap + Laba

|

|

Minimal Penjualan  =  -----------------------------------

                 Biaya Variabel

     1     -------------------------

    Hasil Penjualan

 

 

             Biaya Tetap + Laba

|

|

Minimal Penjualan  =  -----------------------------------

                 Biaya Variabel

 

 

Alat Spinner. Fungsi mesin spinner adalah untuk mengurangi kadar minyak / air pada abon

 

 

Kemasan produk yang ditawarkan

Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot