Wednesday, March 25, 2020

Experience : PERJALANAN ANTAR KOTA SAAT DARURAT COVID-19


PERJALANAN ANTAR KOTA SAAT DARURAT COVID-19

Penerapan Social Distancing di Stasiun Surabaya Gubeng 

            Hai semuanya, tetap semangat dalam menjalani aktivitas di rumah masing – masing apa pun kondisinya. Patuhi anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah. Tapi 20 Maret kemarin aku secara terpaksa harus bepergian ke luar kota lebih tepatnya ke Malang. Keperluan perjalanan ini untuk mengantar Kakek dan Nenek alias Mbahku yang ingin kontrok berobat di salah satu pengobatan alternatif di Malang.

            Sebenarnya cukup was – was ya apalagi Surabaya – Malang adalah zona merah persebaran Covid-19 di Jawa Timur tapi ya mau bagaimana lagi perjalanan ini juga penting untuk Mbahku sehingga harus dilakukan. Perjalanan ke Malang ditempuh menggunakan kereta api karena lebih cepat, lebih murah dan nyaman untuk lansia seperti Mbahku dalam melakukan perjalanan. Suasana pembatasan alias social distancing begitu terasa di Stasiun. Kami berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng dan memang keadaannya lebih sepi dari biasanya. Social distancing diterapkan mulai dari saat antre cetak boarding kita diberi jarak sehingga tidak berdekatan dengan penumpang lain. Selain itu bangku ruang tunggu juga diberi space sehingga penumpang tidak duduk bersebelahan saat menunggu kereta. Saat melakukan boarding pun petugas juga melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal gun, bagi calon penumpang dengan suhu diatas 38° Celsius maka harus menjalani pemeriksaan di klinik kesehatan stasiun. Selain itu tersedia wastafel untuk cuci tangan dibanyak tempat dan handsanitizer di beberapa titik stasiun.
            Perjalanan ke Malang menggunakan KA Mutiara Selatan relasi Gambir – Bandung – Malang via Surabaya Gubeng. Di dalam kereta pun ternyata bukan main lengannya, di dalam gerbong yang aku tempati hanya ada penumpang tidak sampai 15 orang. Seluruh petugas dan penumpang menggunakan masker (termasuk aku ya). Ini adalah perjalanan kereta tersepi yang pernah kurasakan apalagi perjalanan ke Malang menggunakan kereta tidak pernah sesepi ini.
            Malang pun begitu sepinya ini kelihatan dari berkurangnya order ojek online disana. Kebetulan Paklek ku alias adik dari Ibu berprofesi sebagai ojol disana. Biasanya sehari minimal bisa dapat pendapatan bersih 100 ribu namun karena adanya pandemi ini order berkurang drastis cuman memang untuk pemesanan makanan ada peningkatan order dibanding biasanya karena orang malas keluar rumah. Tapi tetap saja orderan sepi dibandingkan sebelum adanya pandemi.
            Perjalanan pulang pun kurang lebih sama sepi suasananya. Jalanan arah Stasiun Malang Kota Baru yang biasanya ramai terlihat sepi sekali padahal ini akhir pekan tepatnya Minggu 22 Maret dimana biasanya Malang hingga Batu sedang macet – macetnya. Bahkan menurut supir taxi online yang mengantar kami dia hanya mendapat order 3x kemarin padahal sudah mengaktifkan aplikasi seharian dan di Minggu itu baru kami orang pertama yang order padahal sudah aktif sejak pagi. Menurut penuturannya saat ini semua objek wisata di Batu juga sedang tutup sehingga jalanan Malang – Batu yang sehari – hari macet saat ini sepi. Kampus di sekitaran jalan itu juga tidak ada aktifitas karena kegiatan perkuliahan beralih ke online semua dan mahasiswa berkuliah dari rumah masing - masing.
            Di Stasiun Malang Kota Baru pun diterapkan social distancing, kursi di ruang tunggu diberi jarak lalu disediakan wastafel dan handsanitizer di banyak titik dan dilakukan pengecekan suhu tubuh saat boarding. Perjalanan kembali kami menggunakan KA Songgoriti relasi Surabaya Gubeng – Malang. Untuk perjalanan kembali ke Surabaya ini lebih lengang lagi, gerbong kami hanya diisi enam penumpang saja. Benar – benar perjalanan kereta paling sepi dan pastinya petugas dan penumpang sudah siap dengan masker termasuk aku hehehe.
            Pandemi ini mengakibatkan banyak pembatasan dalam kehidupan sehari – hari kita. Tapi kita harus patuhi selalu himbauan pemerintah untuk mengurangi aktifitas atau pun bepergian ke luar kota jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesak. Jikalau terpaksa untuk keluar atau bepergian maka jangan lupa gunakan masker dan jangan melakukan kontak fisik terlebih dahulu. Terapkan social distancing jika kita terpaksa pergi ke tempat umum. Jika mengalami gejala covid-19 segera lapor melalui kanal yang disediakan. Dan jangan lupa selalu pantau informasi melalui sumber pemerintah dan lembaga penyiaran yang kredibel, jangan mudah percaya berita HOAX yang belum jelas sumbernya.
            Semoga dengan melakukan segala langkah tersebut kita semua bisa menghambat penyebaran virus ini dan segala situasinya dapat segera normal kembali. Stay positive and stay healthy everyone 😊😊😊
Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot