PERJALANAN
ANTAR KOTA SAAT DARURAT COVID-19
Penerapan Social Distancing di Stasiun Surabaya Gubeng
Hai semuanya, tetap semangat dalam menjalani aktivitas di
rumah masing – masing apa pun kondisinya. Patuhi anjuran pemerintah untuk
bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan ibadah di rumah. Tapi 20 Maret kemarin
aku secara terpaksa harus bepergian ke luar kota lebih tepatnya ke Malang.
Keperluan perjalanan ini untuk mengantar Kakek dan Nenek alias Mbahku yang
ingin kontrok berobat di salah satu pengobatan alternatif di Malang.
Sebenarnya cukup was – was ya apalagi Surabaya – Malang
adalah zona merah persebaran Covid-19 di Jawa Timur tapi ya mau bagaimana lagi
perjalanan ini juga penting untuk Mbahku sehingga harus dilakukan. Perjalanan
ke Malang ditempuh menggunakan kereta api karena lebih cepat, lebih murah dan
nyaman untuk lansia seperti Mbahku dalam melakukan perjalanan. Suasana
pembatasan alias social distancing begitu terasa di Stasiun. Kami
berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng dan memang keadaannya lebih sepi dari
biasanya. Social distancing diterapkan mulai dari saat antre cetak boarding
kita diberi jarak sehingga tidak berdekatan dengan penumpang lain. Selain itu
bangku ruang tunggu juga diberi space sehingga penumpang tidak duduk
bersebelahan saat menunggu kereta. Saat melakukan boarding pun petugas
juga melakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal gun, bagi calon
penumpang dengan suhu diatas 38° Celsius maka harus menjalani pemeriksaan di
klinik kesehatan stasiun. Selain itu tersedia wastafel untuk cuci tangan
dibanyak tempat dan handsanitizer di beberapa titik stasiun.
Perjalanan ke Malang menggunakan KA Mutiara Selatan
relasi Gambir – Bandung – Malang via Surabaya Gubeng. Di dalam kereta pun
ternyata bukan main lengannya, di dalam gerbong yang aku tempati hanya ada
penumpang tidak sampai 15 orang. Seluruh petugas dan penumpang menggunakan
masker (termasuk aku ya). Ini adalah perjalanan kereta tersepi yang pernah
kurasakan apalagi perjalanan ke Malang menggunakan kereta tidak pernah sesepi
ini.
Malang pun begitu sepinya ini kelihatan dari berkurangnya
order ojek online disana. Kebetulan Paklek ku alias adik dari Ibu
berprofesi sebagai ojol disana. Biasanya sehari minimal bisa dapat pendapatan
bersih 100 ribu namun karena adanya pandemi ini order berkurang drastis cuman
memang untuk pemesanan makanan ada peningkatan order dibanding biasanya karena
orang malas keluar rumah. Tapi tetap saja orderan sepi dibandingkan sebelum
adanya pandemi.
Perjalanan pulang pun kurang lebih sama sepi suasananya. Jalanan
arah Stasiun Malang Kota Baru yang biasanya ramai terlihat sepi sekali padahal
ini akhir pekan tepatnya Minggu 22 Maret dimana biasanya Malang hingga Batu
sedang macet – macetnya. Bahkan menurut supir taxi online yang mengantar
kami dia hanya mendapat order 3x kemarin padahal sudah mengaktifkan aplikasi
seharian dan di Minggu itu baru kami orang pertama yang order padahal sudah
aktif sejak pagi. Menurut penuturannya saat ini semua objek wisata di Batu juga
sedang tutup sehingga jalanan Malang – Batu yang sehari – hari macet saat ini
sepi. Kampus di sekitaran jalan itu juga tidak ada aktifitas karena kegiatan
perkuliahan beralih ke online semua dan mahasiswa berkuliah dari rumah
masing - masing.
Di Stasiun Malang Kota Baru pun diterapkan social
distancing, kursi di ruang tunggu diberi jarak lalu disediakan wastafel dan
handsanitizer di banyak titik dan dilakukan pengecekan suhu tubuh saat boarding.
Perjalanan kembali kami menggunakan KA Songgoriti relasi Surabaya Gubeng –
Malang. Untuk perjalanan kembali ke Surabaya ini lebih lengang lagi, gerbong kami
hanya diisi enam penumpang saja. Benar – benar perjalanan kereta paling sepi
dan pastinya petugas dan penumpang sudah siap dengan masker termasuk aku
hehehe.
Pandemi ini mengakibatkan banyak pembatasan dalam
kehidupan sehari – hari kita. Tapi kita harus patuhi selalu himbauan pemerintah
untuk mengurangi aktifitas atau pun bepergian ke luar kota jika tidak ada
kepentingan yang sangat mendesak. Jikalau terpaksa untuk keluar atau bepergian
maka jangan lupa gunakan masker dan jangan melakukan kontak fisik terlebih
dahulu. Terapkan social distancing jika kita terpaksa pergi ke tempat
umum. Jika mengalami gejala covid-19 segera lapor melalui kanal yang
disediakan. Dan jangan lupa selalu pantau informasi melalui sumber pemerintah
dan lembaga penyiaran yang kredibel, jangan mudah percaya berita HOAX yang
belum jelas sumbernya.
Semoga dengan melakukan segala langkah tersebut kita
semua bisa menghambat penyebaran virus ini dan segala situasinya dapat segera
normal kembali. Stay positive and stay healthy everyone 😊😊😊
0 comments:
Silahkan Bacot