Lika liku Menuju Bangku Perkuliahan
Perjuangan Seorang Siswa Mencari Tempat di
Universitas (7)
Tes
SBMPTN dan UTUL UGM
Setelah sekian lama
vakum dari dunia tulis menulis blog, akhirnya dalam suasana liburan pasca ujian
semester satu ini saya dapat melanjutkan tulisan bersambung saya ini. Saya
mohon maaf bagi kalian semua yang mengikuti tulisan saya. Saya sangat terharu
mendapat pesan – pesan yang menanyakan kapan saya akan melanjutkan tulisan
saya. Dalam suasana liburan ini saya usahakan tulisan saya dapat dilanjutkan
hingga selesai.
Tulisan yang lalu
menceritakan usaha saya tes di universitas swasta maka tulisan kali ini saya
akan menceritakan kegiatan tes SBMPTN saya dan UTUL UGM yang saya ikuti di
Yogyakarta. Menurut kedua orang tua saya jika saya mengikuti tes SBMPTN di
Yogyakarta maka kemungkinan lolosnya besar. Namun bagi saya pribadi dimana pun
kalian mengikuti tes SBMPTN pasti akan lolos jika itu rejeki kalian.
Perlu kalian ketahui
sebelum mengikuti ujian tulis SBMPTN kalian harus mendaftar dan membayar
terlebih dahulu. Biayanya sebesar Rp. 100.000 dan dibayar di Bank Mandiri (itu
saya ya gak tahu kalo kalian nanti) setelah itu mengisi lembar pendaftaran di
website SBMPTN. Nah disini ada penjelasan dari beberapa teman saya bahwa urutan
kampus yang dipilih harus dari kampus standar tertinggi ke terendah. Berbanding
terbalik dengan saya, saya justru memilih kampus yang paling saya ingin masuki
dulu. Jadi urutan kampus saya yaitu UPN Yogyakarta, UGM, UNY. Waktu saya cerita
ke teman – teman saya mereka bilang begini “Wah bisa – bisa gak lulus kamu
Tam”. Tapi saya sih pede aja dan memasrahkan kepada Allah SWT.
Selain SBMPTN saya juga
mendaftar Ujian Tulis UGM atau biasa disebut jalur mandirinya UGM. Biaya
pendaftarannya Rp. 150.000 dengan pilihan saya dalam UTUL UGM yaitu jurusan
hukum, manajemen dan politik kalo saya tidak salah ingat. SBMPTN dilaksanakan
pada 9 Juni 2015 dengan jumlah peserta 693.895 orang. Bayangkan diriku memiliki
saingan setengah juta orang lebih, benar – benar menjadi beban pikiran. Saya
sendiri mengikuti tes SBMPTN di SMA PIRI 1 Yogyakarta yang kebetulan tidak
begitu jauh dari kos saya. Cukup berjalan 20 menit dan sampai. Dalam
mengerjakan soal SBMPTN saya kerjakan dengan baik semua soalnya. Karena ada
pengurangan poin jika salah sebesar -1 maka saya jawab yang saya bisa saja.
Jika benar maka akan mendapat poin +4 dan jika kosong maka poin 0.
Saya merasa akan lolos
SBMPTN karena saya menjawab dengan sangat baik sekali dan setelah dicocokkan
juga jawaban saya benar. Yakinlah saya keberhasilan ada di depan mata saya.
Selanjutnya saya mengikuti UTUL UGM pada tanggal 14 Juni 2015 sebagai cadangan
seandainya saya tidak lolos SBMPTN. UTUL UGM sendiri diadakan di beberapa kota
selain Yogyakarta yaitu Pekanbaru, Jakarta, Surabaya dan Balikpapan. Pesertanya
kurang lebih 50.000 orang, sekali lagi saya harus bersaing dengan ribuan orang.
Saya mendapat tempat tes di SMAN 11 Yogyakarta. Saya juga mengerjakan soal
dengan sangat baik. Ketentuan poin di UTUL UGM juga sama seperti SBMPTN. Namun
menurut saya ujian UTUL ini lebih ketat pengawasannya daripada SBMPTN. Secara
umum saya yakin sekali dengan hasil yang akan saya raih.
Melihat penjelasan saya
di atas jelas kalian berpendapat bahwa saya akan lolos. Namun ternyata
kelanjutan tulisan ini dapat dilihat nanti heheheheheehehe.(HMA/2016)
0 comments:
Silahkan Bacot