Prof.
Mr. Sunario
“Manusia
Langka di Indonesia”
Pak
Nario atau Prof. Mr. Sunario adalah putra atau manusia langka Indonesia. Beliau
adalah seorang putra Indonesia yang susah bahkan jarang ditemukan. Pak Nario
atau Prof. Mr. Sunario dilahirkan pada tanggal 28 Agustus 1902 tepatnya dikota
Madiun Jawa Timur. Bahkan usia Pak Nario terpaut hanya12 hari dengan usia Bung
Hatta, Pahlawan Proklamator dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Beliau
dibesarkan di keluarga yang saling menyayangi satu sama lain, ayahanda beliau
Sutejo Sastrowardoyo adalah mantan di Uteran, ibunda beliau Suyati Kartokusumo
adalah seorang Ibu yang sangat penyayang. Karna beliau anak tertua bagi 13 adeknya
maka beliau sangat menyayangi, mengayomi dan bersikap tegas. Sungguh keluarga
besar yang sangat bahagia dan saling menyayangi.
Beliau
diberi gelar “Manusia Langka Indonesia” oleh masyarakat dikarenakan beliau
selalu memberikan mata kuliah dan ceramahnya tanpa kepikunan sedikitpun pada
usianya yang sudah lanjut usia. Beliau selalu menasehatkan generasi penerus
bangsa, baik dipemberian kuliahnya maupun dalam pidato-pidato yang beliau
berikan. “Bersatu KitaTeguh Bercerai Kita Jatuh” itu adalah semboyan yang sudah
sangat melekat pada diri Pak Nario dan juga telah ditanamkan pada remaja
Indonesia yang sudah sangat kental mengucapkan semboyan tersebut setiap kali
bertemu dengan Pak Nario.
Kepribadian
beliau sebagai seorang nasionalis dan patriot yang ulet serta tabah dalam
perjuangan merintis kemerdekaan indonesia sedikit banyak adalah hasil pengaruh,
bahkan dibentuk oleh masa kecil, keluarga, dan lingkungan hidup beliau.
Cobalah
cari diantara sekian ratus jiwa masyarakat Indonesia yang hidup dewasa ini,
seorang putra Indonesia yang menyandang gelar “MAHAPUTERA” dan sekaligus
menyadang pula gelar “PEJUANG PERINTIS KEMERDEKAAN INDONESIA”. Kedua gelar
beliau tersebut bukanlah gelar kembang bibir semata-mata akan tetapi ada landasan
atau dasar hukumnya, yakni surat keputusan Presiden Republik Indonesia dan
Menteri Sosial Republik Indonesia.
Semasa
kecil hidup Pak Nario berada dilingkungan keluarga yang sangat berpendidikan,
dan hasil dari didikan keluarganya tak diragukan lagi, bukti saja beliau hampir
sepanjang hayatnya telah menyumbangkan dharma baktinya kepada perjuangan
merintis dan menegakkan serta membela dan mempertahankan, bahkan juga mengisi
kemerdekaan Indonesia. Sungguh suatu hal yang sangat langka! Sejak muda sudah berjuang
merintis kemerdekaan.
Setelah
kemerdekaan tergapai, turut berperan aktif mengisi kemerdekaan yang telah
direbut dengan pengorbanan yang tak ternilai harganya, bahkan diusia beliau
yang larut senja menjelang matahari terbenam beliau masih tetap berjuang mengisi kemerdekaan
Indonesia sesuai dengan bakat dan kemampuan beliau.
Nah
apa yang dapat kita anut dari biografi beliau ini ? begitu banyak yang dapat
kita panuti dari diri beliau. Semoga dari biografi ini bisa menginspirasi kita
sebagai pembaca untuk terus maju sebagai kader penerus cita-cita pembagunan
bangsa ini kedepannnya.
0 comments:
Silahkan Bacot