ALEXANDER GRAHAM
BELL
Di negara Skotlandia tepatnya di
kota Edinburgh, pada tanggal 3 Maret 1847 lahirlah seorang anak bernama
Alexander Bell. Asal mula nama “Graham” adalah pada saat dia berumur 11 tahun
dia mengadopsi nama dari keluarga temannya kemudian dia dikenal dengan nama
Alexander Graham Bell.
Alexander waktu kecil tidak pergi ke
sekolah, dia hanya menerima pendidikan dari ayah ibunya. Padahal ibu Alexander
adalah penyandang cacat tuli. Walaupun begitu, ibu Alexander adalah seorang
musisi dan pelukis. Sementara itu ayahnya adalah seorang guru yang mengajarkan
bahasa isyarat dan cara mengucapkan kata atau suara bagi penyandang cacat-tuli.
Alexander Bell memiliki bakat di bidang musik,
dia dapat memainkan musik tanpa terlebih dahulu mempelajari partitur lagu dan
hanya mengandalkan ketajaman pendengaran serta daya ingatan.
Suatu hari saat Alexander dan
kakaknya saling berteriak melalui kotak dari tempat yang berbeda, Alexander
sangat terkagum karena ada suara yang tersampaikan melalui getaran pada benang.
Itu merupakan eksperimen yang sangat mengasyikan bagi mereka. Pada usia 14
tahun, Alexander menciptakan sebuah alat yang dapat memisahkan sekam dari
gandum dan ia tunjukan hasil karya itu kepada ayahnya. Pada tahun 1862, pada
saat Alexander dikirim ke rumah kakeknya, dia hanya menghabiskan waktu dengan
membaca di perpustakaan kakeknya. Kakeknya merupakan seorang penulis dan
pengajar pengucapan bagi penyandang cacat tuli serta orang gagap.
Pada saat Alexander masih remaja, ia
sempat bersekolah secara privat lalu kemudian ia melanjutkan bersekolah di Edinburgh
High School atau setara dengan tingkat SMA. Kemudian pada tahun 1864, ia
melanjutkan sekolah di Edinburgh sampai pada akhirnya ia berhenti untuk
melakukan eksperimen dengan getaran suara dan alat penangkap getar. Sebagai
sumber penghasilannya, Alexander mengajar musik dan bahasa isyarat di berbagai
sekolah.
Ketika terjadi wabah tuberculosis,
dua saudara Alexander meninggal. Demi kesembuhan Alexander, ia harus dibawa ke
Kanada dan tinggal di daerah Brantford, Ontario. Setelah sembuh, ia membuka
Sekolah Guru Khusus untuk para penyandang cacat tuli yang didanai oleh Gradiner
Greene Hubbart. Tak lupa Alexander juga menjadi professor di Universitas Boston.
Alexander bereksperimen dengan telegram ganda dan melakukan beberapa
penyempurnaan pada telegram yang telah ada. Dengan berdasar pada rumus, maka
terciptalah telepon. Ia melakukan percobaan pertamanya dengan menelepon Watson
(asistennya) dari ruangan yang berbeda. Kemudian Alexander melakukan percobaan
kedua dengan jarak lebih jauh menelepon dari tempat lain dengan jarak 100 yard
dari gedung pertemuan. Hak paten telepon telah diraihnya pada tahun 1876 dan
kemudian ia membuat perusahaan telepon. Alexander banyak mendapat penghargaan
salah satunya dari Volta Prize yang sangat bangga pada prestasinya. Ia
membangun laboratorium sekolah bagi penyandang cacat menggunakan uang
hadiahnya.
Tepat pada tanggal 2 Agustus 1922,
Alexander meninggal dalam usia 75 tahun. Pada hari pemakamannya, semua
perusahaan jasa telepon Amerika mematikan telepon selama satu menit untuk
mengenang jasanya.
1.
Berbakat
Meskipun
Alexander sewaktu kecil tidak pergi ke sekolah dan hanya menerima pendidikan
dari orangtuanya, Alexander mempunyai bakat pada bidang musik. Ia dapat
memainkan musik tanpa mempelajari partitur lagu dan hanya mengandalkan
ketajaman pendengaran serta daya ingatan.
2.
Rasa
ingin tahu tinggi
Alexander adalah
seseorang yang gemar bereksperimen dan penuh dengan rasa ingin tahu. Terbukti
pada saat dia mencoba untuk menciptakan alat pemisah sekam dan gandum.
3.
Tidak mudah menyerah
Tak
henti-hentinya Alexander melakukan eksperimen. Eksperimen berikutnya adalah
dengan getaran suara dan alat penangkap getar.
4.
Pekerja keras
Pada
masa remaja ia sudah berpenghasilan, ia mengajar musik dan bahasa isyarat di
berbagai sekolah.
5.
Pribadi yang sangat ulet
Alexander bereksperimen dengan telegram ganda dan
melakukan beberapa penyempurnaan pada telegram yang telah ada. Dengan keuletan
dan berdasar pada rumus, maka terciptalah telepon.
6.
Berprestasi
Selama hidupnya,
Alexander banyak mendapat penghargaan salah satunya dari Volta Prize yang
sangat bangga pada prestasinya. Dari hadiah yang diperolehnya, ia membangun
laboratorium sekolah bagi penyandang cacat.
7.
Berjasa
Alexander sangat dikagumi oleh masyarakat Amerika,
terbukti pada hari pemakamannya, semua perusahaan jasa telepon di Amerika mematikan telepon selama satu menit
untuk mengenang jasanya-jasa Alexander.
0 comments:
Silahkan Bacot