Thursday, March 19, 2015

Biografi Alexander Graham Bell

ALEXANDER GRAHAM BELL
            Di negara Skotlandia tepatnya di kota Edinburgh, pada tanggal 3 Maret 1847 lahirlah seorang anak bernama Alexander Bell. Asal mula nama “Graham” adalah pada saat dia berumur 11 tahun dia mengadopsi nama dari keluarga temannya kemudian dia dikenal dengan nama Alexander Graham Bell.
            Alexander waktu kecil tidak pergi ke sekolah, dia hanya menerima pendidikan dari ayah ibunya. Padahal ibu Alexander adalah penyandang cacat tuli. Walaupun begitu, ibu Alexander adalah seorang musisi dan pelukis. Sementara itu ayahnya adalah seorang guru yang mengajarkan bahasa isyarat dan cara mengucapkan kata atau suara bagi penyandang cacat-tuli. Alexander  Bell memiliki bakat di bidang musik, dia dapat memainkan musik tanpa terlebih dahulu mempelajari partitur lagu dan hanya mengandalkan ketajaman pendengaran serta daya ingatan.
            Suatu hari saat Alexander dan kakaknya saling berteriak melalui kotak dari tempat yang berbeda, Alexander sangat terkagum karena ada suara yang tersampaikan melalui getaran pada benang. Itu merupakan eksperimen yang sangat mengasyikan bagi mereka. Pada usia 14 tahun, Alexander menciptakan sebuah alat yang dapat memisahkan sekam dari gandum dan ia tunjukan hasil karya itu kepada ayahnya. Pada tahun 1862, pada saat Alexander dikirim ke rumah kakeknya, dia hanya menghabiskan waktu dengan membaca di perpustakaan kakeknya. Kakeknya merupakan seorang penulis dan pengajar pengucapan bagi penyandang cacat tuli serta orang gagap.
            Pada saat Alexander masih remaja, ia sempat bersekolah secara privat lalu kemudian ia melanjutkan bersekolah di Edinburgh High School atau setara dengan tingkat SMA. Kemudian pada tahun 1864, ia melanjutkan sekolah di Edinburgh sampai pada akhirnya ia berhenti untuk melakukan eksperimen dengan getaran suara dan alat penangkap getar. Sebagai sumber penghasilannya, Alexander mengajar musik dan bahasa isyarat di berbagai sekolah.
            Ketika terjadi wabah tuberculosis, dua saudara Alexander meninggal. Demi kesembuhan Alexander, ia harus dibawa ke Kanada dan tinggal di daerah Brantford, Ontario. Setelah sembuh, ia membuka Sekolah Guru Khusus untuk para penyandang cacat tuli yang didanai oleh Gradiner Greene Hubbart. Tak lupa Alexander juga menjadi professor di Universitas Boston. Alexander bereksperimen dengan telegram ganda dan melakukan beberapa penyempurnaan pada telegram yang telah ada. Dengan berdasar pada rumus, maka terciptalah telepon. Ia melakukan percobaan pertamanya dengan menelepon Watson (asistennya) dari ruangan yang berbeda. Kemudian Alexander melakukan percobaan kedua dengan jarak lebih jauh menelepon dari tempat lain dengan jarak 100 yard dari gedung pertemuan. Hak paten telepon telah diraihnya pada tahun 1876 dan kemudian ia membuat perusahaan telepon. Alexander banyak mendapat penghargaan salah satunya dari Volta Prize yang sangat bangga pada prestasinya. Ia membangun laboratorium sekolah bagi penyandang cacat menggunakan uang hadiahnya.
            Tepat pada tanggal 2 Agustus 1922, Alexander meninggal dalam usia 75 tahun. Pada hari pemakamannya, semua perusahaan jasa telepon Amerika mematikan telepon selama satu menit untuk mengenang jasanya.

1.    Berbakat
Meskipun Alexander sewaktu kecil tidak pergi ke sekolah dan hanya menerima pendidikan dari orangtuanya, Alexander mempunyai bakat pada bidang musik. Ia dapat memainkan musik tanpa mempelajari partitur lagu dan hanya mengandalkan ketajaman pendengaran serta daya ingatan.
2.    Rasa ingin tahu tinggi
Alexander adalah seseorang yang gemar bereksperimen dan penuh dengan rasa ingin tahu. Terbukti pada saat dia mencoba untuk menciptakan alat pemisah sekam dan gandum.
3.    Tidak mudah menyerah
Tak henti-hentinya Alexander melakukan eksperimen. Eksperimen berikutnya adalah dengan getaran suara dan alat penangkap getar.
4.    Pekerja keras
Pada masa remaja ia sudah berpenghasilan, ia mengajar musik dan bahasa isyarat di berbagai sekolah.
5.      Pribadi yang sangat ulet
Alexander bereksperimen dengan telegram ganda dan melakukan beberapa penyempurnaan pada telegram yang telah ada. Dengan keuletan dan berdasar pada rumus, maka terciptalah telepon.
6.      Berprestasi
Selama hidupnya, Alexander banyak mendapat penghargaan salah satunya dari Volta Prize yang sangat bangga pada prestasinya. Dari hadiah yang diperolehnya, ia membangun laboratorium sekolah bagi penyandang cacat.
7.      Berjasa
Alexander sangat dikagumi oleh masyarakat Amerika, terbukti pada hari pemakamannya, semua perusahaan jasa telepon di  Amerika mematikan telepon selama satu menit untuk mengenang jasanya-jasa Alexander.


Previous Post
Next Post

Penyuka Korea yang lagi berjuang meraih mimpi

0 comments:

Silahkan Bacot