Lika liku Menuju Bangku Perkuliahan
Perjuangan Seorang Siswa Mencari Tempat di
Universitas (9)
Bangkit
dan Berjuang
Libur super panjang
akhir pekan ditambah Tahun Baru Imlek 2567 saya manfaatkan untuk melanjutkan
tulisan ini. Mengingat tulisan kemarin berisi curahan hati saya berkaitan
kegagalan dalam SBMPTN dan UM UGM. Kali ini saya akan menceritakan kebangkitan
dan kembalinya kesadaran saya bahwa pendidikan itu penting.
Setelah mendapat hasil
tes itu hidup saya berasa telah berakhir. Sakit sekali rasanya ketika impian
yang kita bangun sejak SMP hancur begitu saja. Saya bahkan sempat berkata
kepada orang tua saya bahwa “Kalo memang mau aku jadi pengusaha gak kuliah kan
gak apa – apa. Kasih aja modal buat bisnis”. Namun saya malah didamprat bapak
ibu saya karena hal itu. Menurut kedua orang tua saya jika seorang lulusan SD
dengan kerja keras bisa menjadi sukses dan berguna maka seorang sarjana harus
bisa lebih sukses dan berguna dari itu. Selain itu kuliah bukan hanya mencari
ilmu akademik saja bagi kedua orang tua saya namun juga berkaitan dengan
jaringan pertemanan, ilmu kehidupan dan pengalaman yang sangat penting yang
tidak akan didapat jika tidak berkuliah.
Selain itu kedua orang
tua saya bercita – cita agar saya dan adik saya memiliki pendidikan yang lebih
tinggi dari mereka. Saat ini kedua orang tua saya telah berhasil meraih Strata
2 (S2). Mereka berharap saya dan adik saya dapat menuntut ilmu hingga Strata 3
(S3) dan memanfaatkan peluang beasiswa untuk S2 atau S3 di luar negeri. Berkat
pecutan dari kedua orang tua saya, semangat dan kepercayaan diri saya bangkit.
Saya langsung menyadari bahwa Allah SWT pasti memiliki alasan memberi saya
jalan hidup seperti ini. Saya menyadari saya salah dan hal pertama yang saya
lakukan waktu itu adalah mohon ampun pada Allah SWT atas kebodohan saya yang
berpikir sempit dan pendek. Saya tak memikirkan lagi gengsi universitas, saya
berpendapat bahwa dimanapun saya kuliah dan menuntut ilmu akan saya terima dengan
ikhlas karena disitulah rejeki saya.
Saya langsung memetakan
universitas mana saja yang masih membuka tes masuk. Saya mendapati Universitas
Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Surabaya, Universitas
Muhammadiyah Malang, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(UPNVJT), Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY)
dan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta (UPNVJ). Seluruhnya
universitas negeri kecuali Universitas Muhammadiyah Malang yang swasta.
Setelah melalui
pertimbangan matang akhirnya saya memilih mengikuti tes masuk mandiri di
Universitas Diponegoro, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(UPNVJT), dan Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY).
Cukup tiga yang saya ikuti karena saya tidak mungkin mengikuti semuanya baik
karena tabrakan tanggal maupun keterbatasan biaya. Di akhir bulan Ramadhan saya
disibukkan dengan kegiatan daftar tes mandiri. Bahkan saat saya mendaftar tes
masuk Undip itu dilakukan dihari terakhir pendaftaran. Akhirnya saya dapat
melalui Hari Raya Idul Fitri dengan hati yang tenang dan sekali lagi harus siap
menghadapi tes masuk universitas. (HMA/2016)
0 comments:
Silahkan Bacot